Menu:

Picture
Istri Gubernur Jabar Peroleh Anugerah Garut Golden Award. (Foto : Farhan Aulia).
PANGGUNG   SPEKTAKULER   GARUT  BERI    RUANG    PELAKU    SENI    BEREKSPRESI
Garut, (7/8).

      Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Garut, Dra Yatie Rochyati, M.Si menyatakan, penyelenggaraan panggung spektakuler bertabur bintang di Garut, antara lain untuk member ruang bagi pelaku seni untuk berekspresi.

     Sekaligus meningkatkan promosi potensi unggulan produk industri pariwisata berbasis budaya, ungkap Yatie Rochyati kepada Garut News di Alun-Alun Garut, Sabtu sore.

     Dia juga antara lain mengemukakan, perhelatan tersebut bisa dijadikan kalender wisata tahunan, selain selama ini pun kerap digelar gebyar budaya Garut, katanya.

     Sedangkan kolaborasi atraksi Barongsai dengan Raja Dogar, disamping semarak sekaligus menampilkan produk seni kearifan lokal masyarakat yang memiliki daya tarik sangat tinggi.

     Disbudpar setempat, selama ini pula berupaya memfasilitasi proses perijinan pertunjukan beragam atraksi seni, menyusul keberhasilan industri pariwisata dan perkembangannya atas keterpaduan pemerintah dengan dunia usaha serta masyarakat, katanya. ***(John).

GARUT  GELAR  PANGGUNG  SPEKTAKULER  BERTABUR  BINTANG
Garut News, (4/8).

      Malam anugerah Garut Award & Parfi Award Korda Garut 2010, akan digelar di Alun-Alun depan Gedung Pendopo Kabupaten pada 7 Agustus mendatang mulai Pukul 19.30 WIB.

     Dilanjutkan bhakti amal khitanan missal keesokan harinya. Mulai Pukul 07.00 WIB di Gedung Pendopo Kabupaten, ungkap Ketua Parfi Korda setempat, Ny. Rani Diky Chandra kepada Garut News, Rabu.

     Dia mengemukakan, perhelatan tersebut antara lain disemarakan Kolaborasi Barongsai dan Raja Dogar, dengan featuring Rd. Diky Chandra, Rani Permata, Oni SOS dan Ogi SOS, artis-artis Zema Management, Nagaswara Perform.

      Selain itu, 30 tokoh unggulan Garut peraih anugerah Garut Award 2010, puluhan nominasi bintang film dan sinetron unggulan Kabupaten Garut, disemarakan pula sekitar 60 artis lainnya, katanya. ***(John).

Picture
Ny. Rani Diky Chandra Menyemangati Kegiatan Gravity yang Tertib, Indah dan Terarah. (Foto : Anang).
KREASI    SENI   PELAJAR   GARUT  PERLUKAN  BANTUAN  DANA   
Garut News, (22/7).

     Proses kreasi seni berupa kegiatan latihan serta festival band pelajar SMAN 11 Garut, memerlukan bantuan pasokan dana terutama dari Pemkab setempat, yang selama ini belum pernah memberikan kontribusinya yang jelas.

     Demikian diungkapkan personil “Phylofly” band, Buang Fachrooz (17) kepada istri Wakil Bupati Ny. Rani Permata Diki Chandra pada gelaran “talent show” di Gedung Pendopo Kabupaten, Kamis.

      Padahal katanya, mereka selama ini berhasil menjuarai festival band pelajar terbuka se Priangan Timur, kemudian juara satu festival pelajar se Kabupaten Garut, seni finalis Indo Mie Jungle Dare 3 pada audisi Jabar, serta sebagai peserta Forum Pelajar Indonesia.

     Sangat diperlukannya dukungan biaya, juga dikemukakan penyanyi solo band pelajar tersebut, Indah Maya(17) kepada Garut News.

     Sementara itu, Ny. Rani menyatakan dunia anak itu ceria dan mengingatkan pentingnya menuntut ilmu sebagai kewajiban laki-laki maupun perempuan, katanya.

      Dia juga memimpin menyanyikan lagu “Manuk Dadali” yang juga menyatakan anak tanpa “ngelem” pun bisa hebat dan luar biasa, serta harus percaya diri karena bersama kesulitan dipastikan terdapat kemudahan.

     Ny. Rani Permata menyaksikan pula sekaligus ikut mewarnai pelaksanaan “grafity” pada dinding bekas Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II B Garut.

     Kemudian menjenguk warga yang sejak usia dua bulan menderita kejang dan panas atas nama Galih Hamdani(20), sehingga kondisinya cacat seumur hidup warga Kampung Kertamanah RT.1/IV Desa Cimurah Kecamatan Karangpawitan.

     Anak pasangan suami istri Ny. Imas Atin Astini(41) dengan Nanang David(46), penderita anak pertama dari tiga bersaudara, ungkap Kabag Informatika Setda Garut, Dik Dik Hendrajaya, M.Si.

      Selain itu menjenguk pula bocah pribumi, Virginio(2) yang menderita kelainan jantung di Kampung Bebedahan RT.02/01 Desa Wanakerta Kecamatan Wanaraja, anak pasangan Anton Mulyana(30) pekerjaan sopir dan Ny. Mia Kurniawati(30).

     Dilanjutkan menjenguk Sherina(9), penderita tumor mata anak Aban di Kampung Lembang Girang Kecamatan Leles.  **** (John).

    

Picture
Wabup Garut Gulirkan Informasi Toilet Center/ ITC. (Foto: Deni Rinjani).
WABUP  GARUT  TEBAR  INFO  HINGGA  KE  TOILET
Garut News, (28/6).
    

       Wakil Bupati Garut Rd. Diky Candra, dalam upayanya mempromosikan beragam potensi unggulan di daerahnya, ternyata tak hanya bermediumkan seni budaya termasuk sinema, melainkan juga hingga ke toilet.
    

      Dia bersama institusi teknis terkait, mengemas ”Toilet Informasi Center” (TIC), di beberapa lokasi wisata, agar siapapun yang mengunjungi TIC bisa langsung melihat brosur maupun foto dan gambar tentang beragam ikon” unggulan Garut, katanya kepada Garut News, Senin.     

      Bahkan dikembangkan pula
”warung informasi”,  berupa warung ”lotek”pun menyediakan brosur maupun informasi sumber daya Garut, ungkapnya seusai berdialog dengan dosen dan mahasiswa Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STI) Bandung, dipimpin Ketuanya, Enoch, M. Hum.     

      Dosen dan mahasiswa STI dari jurusan Karawitan, Tari, Theater dan Seni Rupa itu, diajak agar bisa membantu mengemas serta menyajikan beragam produk budaya buhun, supaya memiliki nilai jual tinggi.
    

     Termasuk seni
”Celempungan”dari Kampung Panawuan di Kelurahan Sukajaya Kecamatan Tarogong Kidul, hendaknya bisa dikemas dan disajikan dengan apik, terencana serta terstruktur agar sekaligus bisa diminati kaula muda, sebagai generasi penerusnya.     

     
Sehingga juga terdapat komoditi
”awug celempungan” Panawuan, atau produk makanan etnik lainnya yang jika dikemas dan disajikan apik, dipastikan memiliki nilai jual tinggi dan menembus pangsa pasar global, katanya.     

      Sebanyak 15 mahasiswa STSI itu, hingga 2 Juli mendatang menyelenggarakan praktek kerja lapangan di Kecamatan Wanaraja dengan potensi
”Surak Ibra” nya, serta di Kampung Loji Desa Keresek Kecamatan Cibatu, yang memiliki seni ”Raja Dogar”. (John).
Picture
Domba Garut Diikutsertakan Dalam Ajang 'Cat Walk' (Foto : Nova Nugraha Putra)
PAKAR  SEJARAH  JEPANG  KIRIMKAN  BUKU  KARANGAN  LASMININGRAT
Garut News, (23/6).
    

      Pakar sejarah dari Nanzan University Nagoya Jepang, Prof Dr Mikohiro Moriyama(49), telah mengirimkan dua judul buku karangan Raden Ajoe Lasminingrat, ke Kantor Arsip Daerah Kabupaten Garut.
    

     Kedua judul buku tersebut, terdiri ”
Warnasari” jilid satu dan dua yang telah dicetak sebanyak ribuan ekslemplar pada 1909 silam, serta Tjarita Erman yang juga dicetak ribuan ekslemplar dengan huruf  ”Soenda Koeno” pada 1875.     

     Buku terjemahan dari
”Uit Het Nederlandsch In Het Soendasch Over Gebraracht” itu, penulisnya ”Hendrik Van Eichenfels”, ungkap Kepala Kantor Arsip Daerah setempat, Asep S. Farouk, SH kepada Garut News, Rabu.     

     Pakar sejarah Jepang itupun, setiap tahun rata-rata dua kali berkunjung ke Kabupaten Garut dan Bandung, yang selalu menyempatkan bermalam di rumah seniman serta budayawan
”Sunda”, katanya.     

     Mikohiro Moriyama, juga senantiasa mengakui, Garut merupakan kabupaten tua yang memiliki sejarah cukup bersinar, termasuk ketokohan Raden Ajoe Lasminingrat, yang nyaris terlupakan.
    

     Padahal, ketokohannya di bidang pendidikan dan pemberdayaan perempuan telah berlangsung jauh sebelum adanya, R.A Kartini dan Raden Dewi Sartika, katanya.
    

     Sedangkan Kantor Arsip Daerah, akan terus memberikan pencerahan kepada masyarakat, guna meningkatkan kesadaran penyelamatan dokumen arsip yang dinilai sangat vital.
    

     Bahkan saat ini, digulirkan pelaksanaan arsip masuk desa, seperti di Desa Pangauban, Sukakarya, Padamulya serta di Kelurahan Jayaraga, menyusul hingga kini dokumen arsip sejarah Kabupaten Garut, masih kurang.
    

     ”Garoet tempo doeloe”,
berbagai dokumennya kemungkinan masih tercecer dimana-mana, ungkap Asep S. Faraouk, menambahkan. *** (John).
Picture
Atraksi Seni MTQ Jabar 2010 (Foto : Informatika Garut)
Intermezo, kiriman Yan As

Di malam yang sunnyi...

Ruben sedang menempuh perjalanan dari Surabaya ke Jakarta menggunakan bis malam. Di tengah perjalanan, saat bis tersebut berhenti di sebuah terminal, seorang kakek tua naik dan menawarkan buku-buku bacaan pada semua penumpang.
Sesampainya di kursi Ruben:
"Bukunya nak? Ada macam-macam nih. Buku silat, cinta-cintaan, agama, dan lain-lain", ujar sang kakek.
Ruben yang kebetulan sedang tidak bisa tidur pun tertarik. "Ada buku misteri atau horor gak kek?"
"Oh suka cerita horor yah?", jawab si kakek. "Kebetulan sisa satu. Pas lagi ceritanya. Tentang bis yang ditinggali banyak arwah penasaran. Judulnya `Bis Malam Penasaran'. Serem banget pokoknya."
"Boleh juga tuh. Berapa harganya?"
"Seratus lima puluh ribu, nak"
"Walah, mahal bener harganya, kek".
"Ya namanya juga buku bagus. Best seller. Semua yang baca buku ini kabarnya sampe syok loh waktu baca endingnya", si kakek berpromosi ala sales panci.

Ruben pun akhirnya mengalah. Uang seratus lima puluh ribu berpindah tangan. Entah kenapa, tepat pada saat ia menyerahkan uang tersebut ke kakek tua, tiba-tiba terdengar suara petir menggelegar. Angin pun terasa mulai bertiup kencang. Si kakek buru-buru melangkah turun ke bis, namun tiba-tiba berhenti dan menolehkan wajahnya pelan-pelan ke arah Ruben.
"Nak", ujarnya lirih, "apa pun yang terjadi, harap jangan buka halaman terakhir ya. Ingat, apapun yang terjadi. Kalau tidak nanti kamu akan menyesal dan saya tidak mau bertanggung jawab."
Jantung Ruben berdegup kencang. Saking takutnya, ia sampai tidak mampu menganggukkan kepala hingga akhirnya si kakek turun dari bis dan menghilang ditelan kegelapan. Singkat cerita, dua jam kemudian, sekitar pukul satu malam, Ruben selesai membaca seluruh buku tersebut. Kecuali halaman terakhir tentunya. Dan memang benar seperti yang dikatakan si kakek penjual, buku itu benar-benar menegangkan dan menyeramkan. Di luar bis yang melaju kencang, hujan turun dengan derasnya. Kilat menyambar bergantian dan terkadang terdengar suara guruh yang menggelegar. Sejenak Ruben melihat berkeliling dan ternyata semua penumpang sudah terlelap. Bulu kuduknya terasa merinding.
"Baca halaman terakhirnya gak yah?", pikir Ruben bimbang. Antara penasaran dengan rasa takut berbaur menjadi satu. Di luar jendela malam tampak makin gelap. "Ah sudahlah, sekalian aja. Nanggung!"
Dengan tangan gemetar ia pun membuka halaman terakhir dari buku tersebut secara perlahan… Dan akhirnya tampak sebuah lembaran kosong dengan sepotong label di bagian pojok kanan atas.

Sambil menelan ludah, Ruben membaca huruf demi huruf yang tercantum:
Bis Malam Penasaran
Terbitan CV.
Buku Horror Garing
Harga Pas: Rp 15.000,-


Picture
Seni Tradisional Calung Di Garut (Foto : Informatika)
Pantun  Koruptor 

Kalau ada sumur di ladang
Jangan diintip gadis yang mandi
Koruptor akalnya panjang
Jaksa dan hakim diajak kompromi

Berburu ke padang datar
Mendapat janda belang di kaki
Koruptor sakit diijinkan pesiar
Uang rakyat dibawa lari

Berakit rakit ke hulu
Berenangnya kapan kapan
Maling kecil sakit melulu
Maling besar dimuliakan

Ur....Ur...Ur...Ur...Bada Ur.....
Selendang sutra jingga
Aturan negara ngalor ngidul
Lantaran wakil rakyat korupsi juga

Hio....Hio....Hio.....
Kura kura dalam perahu
Buaya darat di dalam sedan
Wakil rakyat jangan ditiru
Korupsinya edan edanan

Si tukang riba disebut lintah darat
Si hidung belang disebut buaya darat
Pedagang banyak hutang itulah konglomerat
Mereka yang berhutang yang bayar lha kok rakyat ?

Binatang bego itu kura-kura
BBM naik rakyat sengsara
Uang bea cukai ditilep juga

Aduh aduh cantiknya si janda kembang
Sedang menyanyi si jali jali
Hujan emas di rantau orang
Hujan  babu di negeri sendiri

Hio...Hio...Hio....
Ale.....Ale...Ale....
Bakso....Bakso.....Bakso
Onde...Onde....Onde....

Mikul duwur mendem jero
Itu ape artinye ?
Artinye....
Kalau ente jadi presiden
Berdosa boleh aje.....

 

WS Rendra, dibacakan di tengah Iwan Fals dan kawan kawan menyanyikan lagu HIO, dalam konser Merdeka, di Leuwinanggung, 16 Agustus 2008).

Picture
Melukis Rd.Ayoe Lasminingrat (Foto : Ridwan Mustofa)
Cerita  Tentang  Korupsi

Di negeriku cerita tentang korupsi
Merata di seluruh langit dan bumi
Tetapi yang selalu berbuat
Adalah orang-orang atasan dan tinggi
Orang-orang terhormat dan berpangkat
Yang selalu berperilaku
Adalah orang-orang bergengsi
Sedangkan rakyat selalu dengar dan tahu
Tentang korupsi
Tetapi mereka lebih berkutat
Pada beras – ikan asin
Ikan teri dan terasi
Bahan bakar minyak dan dapur
Agar bisa berasap selalu

Apakah korupsi bisa dibasmi ?
Yang sudah berkali-kali terjadi
Siapa yang sungguh-sungguh
Mau membasmi korupsi
Dialah yang duluan terbasmi
Terlempar terjengkang ke pinggir
Atau dar...der..dor...lalu terkapar
Dan mati

Para pelaku korupsi
Bukan orang sembarangan
Mereka selalu punya jalan
Punya sela-sela lobang
Punya kekuasaan bayangan dan siluman
Lalu kalau begitu bagaimana akhirnya ?
Pertarungan akan lama dan belum selesai
Kemenangan dan kejujuran pasti tercapai

Matamu berbinar-binar
Senyummu tersungging lebar
Jantungmu jadi gemetar
Melihat setumpuk dinar
Akal sehat musnah buyar
Tetapi....hatimu tak mengerti
Payahnya hidup anak negeri
Membanting tulang setiap hari
Demi mengais sesuai nasi
Bangga.....?

Kau banggakan yang kau dapati
Kau cukup duduk di kursi
Uang rakyat kau poroti
Ingat !
Saat massa punya nyali
Kau dilempar ke terali
Memar lebam kau dipukuli
Tamatlah riwayatmu maling berdasi


WS.  Rendra

SISWA   SDN   KERESEK   KIBARKAN   
BENDERA   SETENGAH   TIANG
Garut News, (22/5).

     Ratusan siswa dan guru SDN Keresek IV di Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu di halaman sekolah mereka mengibarkan bendera merah putih setengah tiang atas wafatnya pencipta lagu Bengawan Solo, Gesang.

    Mereka menilai, Gesang sebagai pahlawan nasional seni dan budaya, sehingga dinilai layak pula menyandang gelar Pahlawan Nasional di bidang seni dan budaya, ungkap sejumlah pelajar diantaranya Ninda dan para gurunya termasuk Kepala SDN Keresek IV, Neni Rusmiati seusai menggelar upacara bendera sebelum pulang sekolah.  

    Seluruh peserta upacara juga menyanyikan lagu Indonesia Raya, dengan sikap tegak menghormat bendera Merah Putih sebagai wujud penghormatan terakhir kepada almarhum Gesang.


    Neni Rusmiati mengharapkan, seluruh peserta didiknya senantiasa bisa menghormati jasa para pahlawan bangsanya agar mereka kelak menjadi anak bangsa yang besar dan bermartabat, katanya.

    Sementara itu, ratusan buaya (penggemar) musik kroncong di Kabupaten Garut, juga mengaku selama ini sangat terkesan dengan sosok almarhum Gesang, sebagaimana diungkapkan Mulyadi.

    Gesang Marto Hartono, wafat Kamis (20/5) pukul 18.10 WIB yang dimakamkan di pemakaman umum Pracimaloyo, Makamhaji, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

    Lagu-lagu ciptaan almarhum Gesang banyak diterjemahkan ke bahasa asing, salah satunya lagu "Bengawan Solo" yang diterjemahkan ke dalam 13 bahasa asing. Syair-syair Bengawan Solo terus mengalir sampai keluar negeri. **** (John).

LOMBA   MARAWIS   WARNAI  
HUT   KODAM   DI   GARUT

Garut News, (20/5).

     Jajaran Kodim 0611 Garut mewarnai HUT ke-64 KODAM III Siliwangi dengan menggelar lomba "Marawis" yang diikuti perwakilan dari 26 KORAMIL di MAKODIM setempat, Kamis.

    Dandim 0611 Garut Letkol Inf. Herman Djatmiko mengatakan, perhelatan tersebut selain menyemarakan rangkaian HUT KODAM Siliwangi juga untuk menumbuhkan serta menjaga kelestarian budaya seni tradisional Marawis.

    Karena Garut merupakan kota yang agamis, namun kini pagelaran Marawis semakin jarang terlihat bahkan terkesan nyaris terancam hilang, katanya.

    Sehingga pihaknya menggelar lomba Marawis dengan harapan agar kesenian tersebut, bisa terus terjaga dan kian berkembang kembali di tengah tengah masyarakat.

    Selain lomba Marawis, KODIM 0611 menggelar pula bhakti sosial donor darah diikuti seluruh anggota di lingkungan KODIM 0611, anggota Mahawarman serta unsur  lainnya termasuk masyarakat, untuk disumbangkan kepada PMI Cabang Garut.

    Dandim juga mengingatkan, saat ini dari sekitar 64 seni tradisional khas yang terdapat di Kabupaten Garut, ternyata seni Marawis kian langka dipentaskan, tegasnya. **** (John)

PARFI    KORDA    GARUT  GELAR  WORKSHOP 
PERFILMAN    PENDEK

Garut News, (8/5).

     Pengurus Persatuan Artis Film (Parfi) Koordinator Daerah (Korda) kabupaten Garut, Jawa Barat, berkreatif menggelar workshop perfilman, untuk proses pembelajaran pendek membuat film pendek.

     Sekretaris penyelenggara perhelatan tersebut, Rangga M. Jayawardani, Sabtu mengemukakan peluang ini diberikan bagi yang berminat menjadi pemeran film, sutradara, produser serta cameramen.

     Berlangsung di aula Universitas Garut (UNIGA) pada 15 Mei mendatang mulai pukul 09.00 WIB, dengan menampilkan nara sumber Rd Diky Candra, Rani Permata dan sejumlah sutradara maupun artis film nasional, katanya.

     Pada proses workshop itu, juga sekaligus dicari beberapa kelompok untuk gencar dipromosikan mengikuti festival film "Kearifan Budaya Lokal", ungkap Jayawardani.

     Dia mengatakan, kabupaten Garut memiliki banyak potensi sumber daya perfilman nasional, baik kondisi sumber daya alamnya maupun sumber daya manusia, yang hingga saat ini masih perlu terus digali dan dikembangkan.

     Sehingga workshop dengan peserta terbatas ini, pendaftarannya mulai dibuka pada Sabtu (8/5) antara lain di Bagian Informatika Setda setempat, dengan contact person Janur (0812243448), Rangga (081387708999) serta Boi (08121300431), para peserta mendapatkan piagam.
**** (John)