Menu:

Picture
Perambahan Hutan Sebagai Biang Terjadinya Longsor dan Banjir Lumpur. (Erwin R. Widiagiri/naskah John Doddy Hidayat)
AKTIVITAS  PERAMBAHAN  HUTAN  CIKURAY      
KIAN  MELUAS  KE  CILAWU

Garut  News, ( Sabtu, 25/9 ).

      Aktivitas perambahan hutan di Kawasan Cikuray Garut, diindikasikan kuat saat ini semakin meluas ke wilayah Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut, Jawa Barat.

     Berdasarkan keterangan sejumlah sumber, yang dihimpun Garut News, Sabtu termasuk warga sekitarnya antara lain Agung Kurniawan dan Readon, kondisi tersebut sangat memprihatinkan, terutama pada musim yang kian tak menentu bahkan cenderung ekstrim ini, katanya.

     Sementara itu, sebagian besar kawasan hutan di daerah ini, merupakan hutan lindung yang dikelola Perum Perhutani bahkan dipastikan terdapat areal hutan konservasi yang merupakan ranah kewenangan serta pengelolaan pihak BKSDA (Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam).

     Namun kedua sumber dari institusi resmi itu, Sabtu sulit dihubungi untuk dikonfirmasi mengenai kuatnya indikasi sporadisnya perambahan hutan.

     Dari Garut juga dilaporkan, Pengurus Persis Jawa Barat yang juga Wakil Ketua Muktamar XIV Persis Tingkat Kabupaten Garut, Ir H. Iqbal Santoso kepada Garut News mengemukakan, Presiden SBY batal untuk datang dan menginap di Garut, karena menghindari keramahan penyambutan demontrans, katanya. *** (John)
Picture
Salah Satu Lokasi Di Kaki Gunungapi Guntur, Gersang Dan Kering Kerontang. (Foto ' PVMBG).
PASANGAN  BERCERAI  DI  GARUT                                          BELUM  SUMBANGKAN  POHON
Garut News, ( Selasa, 7/9 ).

      Pasangan yang bercerai di Kabupaten Garut, Jawa Barat, selama ini masih belum menyumbangkan pohon untuk mereka tanam sendiri, sebagaimana himbauan bupati setempat agar setiap pasangan suami-istri bercerai bisa menyumbangkan 50 pohon.

     Justru sumbangan pohon penghijauan banyak dari pasangan yang menikah, sedangkan dari pasangan suami-istri bercerai dapat dimaklumi, menyusul kondisi psikologis mereka pun tengah mengalami guncangan, sehingga sangat langka bisa memikirkan sumbangan pohon.

     Demikian diungkapkan Kepala Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) Dinas Kehutanan setempat, Endang Rusmana, SP kepada Garut News, Selasa.  

      Tetapi untuk menyukseskan penanaman satu miliar pohon, yang dicanangkan pada 28 Nopember mendatang, Kabupaten Garut menargetkan bisa menanam Sembilan juta pohon, dengan partisipasi masyarakat setiap warga dapat menanam empat pohon.

     Agar mencapai penanaman 9,6 juta pohon, sebagaimana yang selama ini setiap pasangan yang nikah menyumbangkan sepuluh pohon, termasuk pengantin dari kalangan non Muslim, mereka pun menyumbangkan pohonnya melalui Kantor Catatan Sipil, katanya.

      Sedangkan sisa lahan kritis di Kabupaten Garut seluas 31.553 hektare, sekurangnya diperlukan penanaman 5.075.000 pohon pada 2010 ini.

     Diingatkan, satu pohon bisa menyumbangkan oxygen bagi dua orang, atau 1 m3 air dalam rentang waktu sepuluh tahun. *** (John).

355,89  HEKTARE  DAS  CITARUM  DI  GARUT,  DIPULIHKAN
Garut News, (Jumat, 27/8).

     Seluas 355,89 hektare fungsi Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum di Kabupaten Garut, dipulihkan pada rencana program dan kegiatan prioritas penanganan terpadu wilayah Sungai Citarum 2010-2015.

      Pemulihan fungsi DAS tersebut, selain mencegah banjir dan longsor juga sekaligus mewujudkan fenomena sungai “biru” maupun berair bening, kata Kepala Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) Dishut Garut, Endang Rusmana, SP kepada Garut News, Jumat.

     Dia mengungkapkan, lokasi di Garut yang masuk DAS Citarum terdiri Kecamatan Leles, masing-masing Desa Dano seluas 156,17 hektare, serta Jangkurang 121,94 hektare.

     Disusul di Kecamatan Samarang, meliputi Desa Tanjungkarya seluas 57,55 hektare dan Desa Kandangmukti seluas 7,36 hektare, juga pada hutan Gunungapi Guntur di Kecamatan Tarogong seluas 12,88 hektare.

     Kegiatan yang didanai APBN Kementerian Kehutanan itu, diagendakan mulai dilaksanakan di Kabupaten Garut pada tahun anggaran 2011 mendatang, namun masih belum diketahui besaran alokasi pendanaannya, ujar Endang Rusmana, menambahkan. *** (John).

WARGA  GARUT  TERUS  TERJAGA  DIHANTUI  GEMPA  SUSULAN 
Garut News, (12/8).

     Mulai sekitar pukul 02.11 WIB Kamis (12/8) dinihari, banyak warga di Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang terus terjaga hingga pasca makan sahur akibat dihantui terjadinya gempa tektonik susulan.

     Menyusul terjadinya gempa berkekuatan 5,8 pada Skala Richter (SR), di 125 km barat daya Sukabumi, dengan posisi 8,05 derajat LS dan 106,91 derajat BT, dengan kedalaman 10 km, ungkap Kabag Informatika setempat Dik Dik Hendrajaya, M.Si, mengutip sumber BMG.

     Kepada Garut News, dia mengemukakan berdasarkan laporan dari hampir seluruh wilayah kecamatan, diantaranya Tarogong, Caringin, Mekarmukti, Cikelet, Kadungora, Cibalong, Malangbong dan kecamatan Cihurip, gempa tersebut tak menimbulkan kerusakan apapun.

     Tetapi masyarakat sempat panik, bahkan banyak diantaranya yang berlarian ke luar rumah termasuk terus terjaga hingga Kamis siang, katanya.

     Dik Dik Hendrajaya menyerukan, agar jangan mudah panik namun tetap mewaspadai setiap perkembangan fenomena alam termasuk kondisi cuaca, terlebih lagi saat ini di pesisir pantai selatan Garut, arus ombak cukup deras dan meninggi.

     Juga disarankan jangan berenang, karena Hikmal warga Majalaya Bandung yang terseret gelombang hingga berita ini disusun masih belum ditemukan, ungkapnya.

     “Cermati kondisi lingkungan, sekaligus jaga serta pelihara kelestariannya,” ujar Dik Dik Hendrajaya, mengimngatkan. ***(John).
Picture
Panorama Taman Satwa Cikembulan di Kecamatan Kadungora Garut. (Foto : Dedi Mulyadi).
KADER   KONSERVASI  TAMAN  SATWA  CIKEMBULAN  IKUTI  UPACARA  KENEGARAAN 
Garut News, (11/8).

       Manager Taman Satwa Cikembulan Garut, Rudy Arifin, SE dinilai berhasil menjuarai sepuluh besar, pada lomba kader konservasi Tingkat Nasional mewakili Provinsi Jawa Barat.

     Sehingga mendapat undangan resmi, untuk mengikuti Upacara Kenegaraan Peringatan Detik Detik Proklamasi ke-65 RI di Istana Negara, Jakarta, yang sekaligus mendapat penganugerahan kader konservasi dari Presiden RI.

      “Saya sangat bangga dan tak menyangka bisa memperoleh keberkahan ini, meski semula mengharapkan peringkatnya dapat terus meningkat,” ungkap Rudy Arifin kepada Garut News, Rabu.

    
Sedangkan proses penilaian untuk mendapatkan ”Cipta Award 2010”, penghargaan cipta pesona wisata maupun pengelolaan daya tarik wisata alam Disbudpar Provinsi Jawa Barat, hingga kini masih terus berlangsung, katanya.

     Selama ini Rudy Arifin, mengelola areal tak kurang dari seluas 2,5 hektare, yang dihuni 111 spesies berpopulasi 517 ekor, diantaranya sepasang harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae), bajing terbang, beragam jenis primata, aves, rusa dan buaya.     

      Dilengkapi pula dengan berbagai vegetasi dilindungi, hamparan taman, bunga dan kolam serta sarana rekreasi dan peristirahatan keluarga, pada lintasan persawahan sejauh mata memandang di kaki gunung Haruman yang menawan.     

      Taman Satwa itu pun, dijadikan obyek penelitian ilmiah mahasiswa pasca sarjana Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung, termasuk Sri Yuningsih yang mengusung tulisan ”Valuasi Ekonomi Taman Satwa Cikembulan Kabupaten Garut Untuk Menyusun Arahan Rencana Pengelolaan Konservasi Ex Situ”.

     Sri Yuningsih mengharapkan, adanya dukungan dari berbagai kalangan terhadap pengelolaan serta pengembangan sarana konservasi alam ini, katanya.

     Pada puncak liburan panjang sekolah 2010, sarana konservasi hewan langka dan dilindungi Undang-Undang ini, setiap harinya dikunjungi tak kurang dari 1.200 wisatawan dari berbagai daerah, sedangkan pada liburan biasa rata-rata didatangi 700 pengunjung. **** (John).


PAMERAN  KELILING  BRI  SISAKAN  SAMPAH  BERSERAKAN  DI  GARUT  
Garut News, (26/7).

    Pameran keliling Bank Rakyat Indonesia (BRI), menyisakan sampah berserakan di seluruh areal Alun Alun Garut, sehingga Bupati Aceng H.M Fikri sempat berang dan menegur Kepala Dinas Perumahan, Tata Ruang dan Cipta Karya (Pertacip) setempat.    

    
Kepala Dinas Pertacip Ir H. Deni Suherlan saat ditemui Garut News, Senin mengaku mendapat teguran keras dari Bupati, terkait masih banyak berserakannya sampah bekas kegiatan pameran keliling Indonesia, yang di seelenggarakan BRI di Garut, katanya.
    

    
Kepala Bidang Kebersihan Dinas Pertacip, Iwan Trisnadiwan yang ditemui terpisah menegaskan, hari ini pun akan menemui pihak BRI terkait dengan penyelenggaraan pameran yang menyisakan sampah berserakan.     

      Karena pada penyelenggaraan pameran Sabtu hingga tengah malam (24/7), pihak BRI sama sekali tak pernah melakukan koordinasi dengan pihak kebersihan, namun kini yang mendapat teguran keras dari Bupati, justru Dinas Kebersihan, tegasnya dengan nada kesal dan lantang.
    

     
“Jika BRI berkoordinasi dipastikan tidak berakibat jelek seperti ini, apalah susahnya berkoordinasi dan menitipkan dana kebersihan untuk petugas ibu-ibu yang kerap melakukan kebersihan kota,” ujar Trisnadiwan pula.
**** (John).
Picture
Hamparan Bibir Situ Di Garut. (Foto : Fendi Pamela).
DISHUT  GARUT  2010  TANAM   3,688  JUTA  POHON
Garut News, (12/7).

     Dinas Kehutanan Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada 2010 ini dipastikan tuntas melaksanakan penanaman sebanyak 3,688 juta beragam jenis pohon kayu-kayuan pada areal seluas 9.022 hektare. 

     Kepala Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan Dinas Kehutanan setempat, Endang Rusmana, SP kepada Garut News, Senin mengemukakan  penanaman tersebut antara lain terdiri realisasi program luncuran Provinsi Jabar, pada areal seluas 1.757 hektare.

     Kemudian dari APBN melalui Daftar Alokasi Kegiatan (DAK) seluas 1.000 hektare, yang persemaiannya tengah dilaksanakan di Kecamatan Bayongbong dan Malangbong masing-masing seluas 0,5 hektare.

     Kemudian untuk kegiatan konservasi hutan lindung seluas 575 hektare, serta kegiatan penanaman satu juta pohon, katanya.

     Dari 9.022 hektare areal yang ditanami tersebut, setiap hektarnya 400 pohon berjarak tanam masing-masing 5x5 meter, selain bisa meningkatkan produk oxigen juga sarana penampung air dan upaya penanggulangan banjir serta erosi, ungkap Endang Rusmana.

     Dia mengemukakan, dari 750 pohon/ hektare setiap tahunnya dapat memproduk oxigen sebanyak 0,6 ton, katanya. **** (John).  

AANG    SUHANA   BUKA    BELUKAR   DANAU    PURBA    CIBEUREUM
Garut News, (6/7).

     H. Aang Suhana, mantan Camat Samarang perintis pertama bersama aparat kecamatan dan masyarakat sekitarnya, membuka semak-belukar kepekatan kawasan hutan, sehingga ditemukan tujuh danau purba Cibeureum.

      Upaya yang dilakukannya pada beberapa tahun lalu itu, selain membuahkan hasil juga danau atau Situ Cibeureum seluas lima hektare tersebut, pada 10 – 14 Juli 2010 dijadikan lokasi Jambore Pemuda Indonesia (JPI) Tingkat Provinsi Jawa Barat.

      Pada perhelatan tersebut, juga dilaksanakan penanaman vegetasi endemik, yang penataan lingkungannya sejak beberapa pekan terakhir gencar dilakukan, ungkap Aang Suhana yang juga pensiunan PNS tersebut, kepada Garut News, Selasa.

     Dia berharap, kawasan itu semakin menjadi pusat kegiatan kepemudaan dan remaja, atau tidak dikomersialkan untuk lahan berbisnis, karena jika hal itu dilakukan hanya bisa menguntungkan segelintir kalangan, katanya. *** (John).


DANAU  PURBA  SITU  CIBEUREUM,  MENYERUPAI  AMAZON  DI  INDONESIA 
Garut News, (30/6).     

     
Gugusan maupun hamparan vegetasi hutan beserta danau purba Situ Cibeureum, di Desa Sukakarya Kecamatan Samarang Kabupaten Garut, Jawa Barat, kondisinya menyerupai hutan Amazon.
    


      Namun di Kabupaten Garut, hingga kini masih terdapat sekitar 31.553 hektare lahan kritis, meski kawasan hutan Situ Cibeureum, selama ini memberikan sumbangsih bagi pengayaan oksigen, ungkap Kadis Kehutanan setempat, Ir H. Eddy Muharam kepada Garut News, Rabu.
    

     
Di kawasan ini pun, akan dibangun hotel tenda yang refresentatif oleh pihak Perum Perhutani bersama kalangan swasta.
    

     
Selain itu, terkait dengan program penanaman satu miliar pohon, maka dari 2,5 juta penduduk di daerahnya diharapkan masing-masing bisa menanam empat pohon, untuk memulihkan kondisi lahan kritis, yang diperlukan waktu hingga lima tahun mendatang, katanya.
    

     
Selain itu, menggalakan kembali para penyumbang penanaman pohon dari pasangan pengantin baru, yang setiap tahunnya mencapai sekitar 3.000 pasangan.
    

     
Kepala Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan Dishut setempat, Endang Rusmana, SP juga menyatakan, pada pelaksanaan program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM), antara lain berlangsung di Kampung Cisero.
   

      Dengan menanam jenis kopi arabika diatas lahan kritis seluas 25 hektare, yang Ahad lalu dintinjau langsung Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat beserta Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, H. Hilman faridz, SE, M.Si.
**** (John).
Picture
Penanaman Kawasan Arboretum Garut, (Foto : Informatika).
JPI  JABAR  BERLANGSUNG  DI  ARBORETUM  DAN  SITU  CIBEUREUM
Garut News, (29/6).
    

     
Penyelenggaraan ”Jambore Pemuda Indonesia” (JPI) Provinsi Jawa Barat 2010, dijadwalkan berlangsung di komplek Arboretum serta danau purba Situ Cibeureum Desa Sukakarya Kecamatan Samarang Garut.
    

     
Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, H. Hilman Faridz, SE, M.Si kepada Garut News menyatakan, Selasa, perhelatan yang akan berlangsung selama lima hari sejak 10 Juli mendatang itu, diagendakan dihadiri Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Dr Andi Alfian Malarangeng.
    

     
Selain itu, juga dihadiri Gubernur Jawa Barat, H. Ahmad Heryawan, para Bupati/ Walikota beserta Wakil Bupati dan Wakil Walikota, didatangkan pula pemuda pelopor tingkat nasional serta anggota DPR RI dari Komisi X, Ferdiansyah, katanya.
    

     
Sekitar 500 pemuda, 160 diantaranya peserta dari 26 kabupaten/kota menyemarakan kegiatan tersebut, bertemakan ”Pemuda Bersatu, Bangsa Kuat dan Maju” dan sub tema ”Memberdayakan Peran Kepeloporan Pemuda Untuk Membangun Kemandirian Ekonomi Bangsa”.
    

      Kepala Seksi Kepemudaan pada Disdik Kabupaten Garut, Kusman mengatakan, selain kegiatan perkemahan, antara lain digelar pula dialog interaktif dengan Menegpora, out bond, donor darah, penanaman pohon, pameran budaya dan produk kreatif serta pentas kreasi seni.
    

     
Bahkan penyelenggaraan JPI di Kabupaten Garut 2010 ini, sebagai uji coba yang jika dievaluasi berhasil, maka Kabupaten Garut akan dijadikan tuan rumah pada pelaksanaan JPI Tingkat Nasional, katanya.
**** (John).

DILUNCURKAN,  BUKU  GARUT  DIKEPUNG  BENCANA
Garut News, (17/6).
    

     ”Buku bagus dan akan di simpan di perpustakaan,”  ungkap Kepala Bagian Informatika Setda Garut, Dik Dik Hendrajaya, M.Si singkat menyikapi diluncurkannya produk reportase John Doddy Hidayat, Kamis, dikemas dalam buku ”Garut Dikepung Bencana”.
      

     Buku setebal 144 halaman lebih itu, pertama kali disusun saat warga Kabupaten Garut berhamburan ke luar rumah, akibat diterjang gempa tektonik berkekuatan 7,3 pada Skala Richter (SR) selama 30 detik, Rabu 2 September 2009 pukul 14.55 WIB.
    

     Dokumen ini, dimana dan kapan pun bisa disimak kembali, karena menuturkan beragam dampak yang dialami akibat bumi bergoyang itu, termasuk berbagai upaya penanggulangan pasca bencana, yang sarat dinamika.
    

     Bahkan peristiwa ini pun, merupakan pengulangan tragedi serupa pada 30 tahun silam di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
    

     Nyaris hanya konstruksi rumah penduduk masyarakat adat di Kampung Dukuh Kecamatan Cikelet, dengan kearifan lokalnya yang tetap tegar diguncang tragedi ini, sehingga sarat lembaran buku yang diwarnai ungkapan arif dan bijak, Wassalam.  
***(John).
KAWASAN   KONSERVASI   MASIGIT  KAREUMBI  GARUT  BERKONDISI  MENGENASKAN 
  Garut News, (6/6).

     Ratusan hektare lahan kritis pada kawasan konservasi Masigit Kareumbi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, hingga kini masih berkondisi ”mengenaskan”.

     Sehingga diperlukan pelaksanaan program ”adopsi pohon” maupun penanaman pohon bersama termasuk upaya nyata menjaga serta memeliharanya, sebagai wahana penampung air dan produsen oksigen, ungkap Wanadri, Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung.   

     Diharapkan pula, agar kalanganpengusaha dan masyarakat berperan serta melibatkan diri pada penyelenggaraan adopsi pohon dan penanaman di wilayah tersebut, katanya.

     Dari sekitar 12 ribu hektare, sekurang kurangnya 400 hektare lahan kritis yang sama sekali kering-kerontang, sehingga mutlak diperlukan penanaman tanaman keras dan pemeliharaannya, tegas Feby Nugraha dari Wanadri juga Wakil Manajer Kawasan Konservasi Masigit Kareumbi.

     Diperoleh bantuan dari unsur TNI dan PT. Freefort Indonesia, BUMN PT Hijau Lestari dan dari Ormas Nasional Demokrat.

     Ribuan pohon bantuan itu, ditanam pada musim hujan November mendatang di bantaran sungai Citarik, juga dipelihara masyarakat sekitarnya, kata Feby bersama Kepala BPL Jabar, S. Wangsaatmadja, Ketua Wanadri Darmanto, Abah Iwan, unsur TNI dan undangan, Sabtu.         **** (John).

PECINTA  ALAM  GARUT  BERUNJUKRASA             PERINGATI  LINGKUNGAN  HIDUP
Garut News, (5/6).

     Kalangan pecinta alam yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pecinta Alam Garut (FKPAG), Sabtu berunjukrasa di kawasan Simpang Lima memperingati hari lingkungan hidup tahun 2010 ini.

     Lima puluhan pengunjukrasa itu, bergantian berorasi dengan lantang menyatakan, momentum hari lingkungan hidup, menjadi tonggak kebangkitannya pemuda, yang peduli terhadap pentingnya kualitas lingkungan hidup, tegas seorang pengunjukrasa Muslim Sidiq.

     Mereka mengingatkan, keanekaragaman hayati merupakan masa depan kita, karena tumbuhan merupakan produsen pertama dalam ekosistem, memiliki beragam kegiatan metabolisme tumbuh-tumbuhan, katanya.

     Sehingga juga diingatkan, tak ada satu makhluk hidup pun yang bisa hidup, tetapi tanpa tumbuh-tumbuhan, maka FKPAG sebagai persatuan organisasi pecinta alam, yang peduli terhadap alam dan lingkungan hidup.

     Merespon dan mengajak seluruh lapisan masyarakat, agar sadar diri dan menjaga supaya lingkungan tetap lestari, dengan mewujudkan lingkungan hijau dan sehat, sebagai sumber kesuburan dan kemakmuran kita bersama di masa depan.

     Sementara itu, kerusakan hutan dan lahan kritis merupakan sumber bencana alam yang dahsyat, serta mengerikan menyusul Kabupaten Garut dan sekitarnya kini semakin dikepung bencana tanah longsor dan banjir lumpur, nyaris dimana pun.

      Pengunjukrasa juga mengharapkan, rehabilitasi hutan dan lahan kritis, tak hanya sebatas aktivitas serimonial bernuansakan proyek kalangan oknum pejabat, yang juga haus kekuasaan, harta dan syahwat, katanya. ***(John).