Menu:

Picture
Beragam Prestasi Kerap Berhasil Diraih SMPN 1 Garut. (Foto : Ist/naskah John Doddy Hidayat).
DELAPAN  STANDAR  PENILAIAN                            
SMPN  1  GARUT DI AKREDITASI 

Garut  News, ( Sabtu, 25/9 ).

     Delapan standar penilaian Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMPN 1 Garut, diakreditasi oleh tim selama dua hari mulai Senin (26/9) mendatang.   

     Lembaga pendidikan berstatus RSBI tersebut, selama ini telah berupaya bisa memperoleh nilai minimal “96” untuk klasifikasi RSBI, meski berdasarkan hasil evaluasi Dinas Pendidikan setempat, nilainya telah mencapai 97.

     Demikian diungkapkan Kepala Sekolahnya, Drs Dadi Juhaendi, M.Pd serta Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, S. Witono, M.Pd kepada Garut News, Sabtu.

     Sedangkan kedelapan standar penilaian itu, terdiri standar isi, standar proses, standar sarana-prasarana, standar penilaian, standar kependidikan, standar kompetensi, standar pembiayaan serta standar pengelolaan, katanya.

     Mereka optimis, lembaga pendidikan yang dikelolanya pada beberapa tahun mendatang dapat meningkatkan statusnya menjadi Sekolah Bertaraf Internasional, ujarnya.

     Sekolah inipun mulai 1 Oktober 2010, mulai direvitalisasi dengan mengutamakan pembangunan sepuluh ruang kelas, serta memperbaiki sarana penunjang lainnya, bersumber dari APBN Perubahan 2010 sebesar Rp1,3 miliar, belum termasuk pemotongan untuk pajak.

     Pelaksanaan revitalisasi diupayakan bisa tuntas selama 90 hari, namun tetap tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar.

     Selama ini memiliki salah satu sarana unggulan, berupa radio serta televisi penyiaran pendidikan, yang nyaris tak dimiliki lembaga pendidikan lainnya di Kabupaten Garut. *** (John)
Picture
Kadiskes Garut, dr H. Hendy Budiman, M.Kes Presentasikan Kegiatan Pengenalan Program Study Akper Pemda Setempat. ( Foto : Farhan Aulia ).
125  MAHASISWA  AKPER  PEMDA  GARUT  ASAL  EMPAT  KOTA
Garut  News,  ( Rabu, 1/9).

     Sebanyak 125 mahasiswa baru Akademi Perawat (Akper) Pemda Garut tahun akademik 2010/2011, berasal dari empat kota dan dua provinsi, masing-masing Provinsi Jawa Barat serta Banten.

     Mereka terdiri 101 mahasiswa asal Kabupaten Garut, 20 (Bandung), Tiga (Bekasi) serta seorang mahasiswa asal Tangerang Provinsi Banten, ungkap Direktur Perguruan Tinggi tersebut, Iwan Suhendar, S. Sos, M.M.Kes  kepada Garut News, Rabu.

     Seusai mengikuti pembukaan kegiatan pengenalan program study mahasiswa baru, yang dibuka Bupati Aceng H.M Fikri, Iwan Suhendar juga mengemukakan perhelatannya itu guna mewujudkan suasana serasi dalam proses pembelajaran.

     Sehingga tujuan pendidikan tenaga kesehatan dapat berhasil guna dan berdaya guna, selain itu antara lain mempersiapkan fisik, mental, sosial dan kultural pada mahasiswa baru, dalam memasuki kehidupan serta lingkungan pembelajaran baru, katanya.

     Berlangsung selama lima hari, dengan pokok-pokok kegiatan meliputi ceramah dan diskusi materi dasar, materi inti, wawasan kebangsaan, dialog interaktif, serta kegiatan penunjang lainnya.

     Selain dibina oleh sekurangnya 20 dosen tetap, juga dosen tidak tetap dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, sedangkan lulusan Akper Pemda Garut selain bekerja di lingkungan pemerintahan, juga banyak diantaranya yang bekerja di swasta serta di luar negeri.

     Adanya mahasiswa dari empat kota dan dua provinsi tersebut, membuktikan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga perguruan tinggi ini, sebagaimana diakui Kepala Dinas Kesehatan Kabupeten setempat, dr H. Hendy Budiman, M.Kes.  ***(John). 

WARGA    TERPENCIL    GARUT  SAMBUT    PROGRAM    “PMTAS”
Garut News, (Minggu, 29/8).

     Warga terpencil di pedesaan Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyambut adanya program “Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah” (PMTAS), sehingga diharapkan bisa membantu meringankan beban ekonomi orang tua anak sekolah.

     Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan Kecamatan Tarogong Kidul, Drs H. Asep Wiyarsa, yang juga Ketua Paguyuban UPTD Kabupaten Garut, mengemukakan hal itu kepada Garut News, Minggu, dan menyatakan Kabupatennya sebagai percontohan, katanya.

     Ditemui saat mengikuti sosialisasi program PMTAS di Komplek Perkantoran Disdik Kabupaten, dia juga mengemukakan, bahan baku makanan tambahan tersebut berasal dari lokasi sekitar sekolah, yang melibatkan peran serta masyarakat termasuk kalangan ibu-ibu dari PKK.

     Sehingga dipastikan bergizi, bahkan para penjual makanan dan minuman ringan di seputar setiap sekolah, secara bertahap dan persuasif bisa diarahkan dapat menyediakan makanan murah bergizi, ungkapan senada disampaikan Kepala UPTD Pendidikan Kadungora, Sofyan.

     Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, H. Komar. M, M.Pd menyatakan, adanya bantuan dari pusat berupa PMTAS bagi 308 ribu siswa, dinilai bukan hal yang memalukan, melainkan sebagai anugerah.
      Menyusul 308 ribu siswa tersebut, merupakan 80 persen dari jumlah seluruh anak TK, RA serta SD/MI di Kabupaten Garut ini, atau seperempat dari jumlah mereka di seluruh Indonesia,  yang mendapatkan bantuan PMTAS, katanya saat didesak pertanyaan Garut News.

     Sehingga diharapkan setiap penerima PMTAS itu, kualitas gizi serta prestasi akademiknya bisa meningkat, selain itu sebagai upaya pembinaan kerohanian karena sebelum dan sesudah mengonsumsi makanan diwajibkan berdo’a bersama, juga harus mencuci tangan.

      Bahkan dapat mengungkit perekonomian masyarakat, sebab bahan baku makanan bergizinya bersumber dari masyarakat sekitar sekolah, dengan porsi setiap siswa 300 kilocalori dan lima gram protein.

     Disajikan sebanyak 54 kali, masing-masing dengan alokasi anggaran kebutuhan makanan setiap siswa Rp2.250, dikelola sekolah serta institusi teknis terkait lainnya, mulai September mendatang.


     Diperoleh informasi, biaya Rp2.250 setiap makan/ siswa itu, biaya operasionalnya termasuk untuk pengadaan kemasan makanan dan transfortasi Rp1.250, sehingga yang murni setiap kali makanan yang dikonsumsi hanya benilai Rp1.000/siswa.

      Sedangkan 20 persen dari jumlah siswa TK, RA serta SD/MI yang tidak mendapatkan PMTAS, terdiri murid yang sekolahnya berlokasi di kawasan perkotaan, ungkap Komar, menambahkan. ****(John).


RSBI  SMPN 1  GARUT  DIAKREDITASI  MENJADI  SBI
Garut News, (Sabtu, 28/8). 

     Kepala Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMPN 1 Garut, Dadi Juhaendi, M.Pd mengatakan, jajarannya tengah menyiapkan diri menghadapi pelaksanaan akreditasi pada 24-27 September mendatang.

     Kepada Garut News, Sabtu dia mengungkapkan, hasil kegiatan akreditasi pada lima tahun lalu berhasil membidik nilai dengan angka 94, sehingga kegiatan serupa tahun ini minimal ditargetkan bisa membidik nilai 96, katanya.

     Untuk meningkatkan statusnya dari RSBI menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), bahkan saat ini pun tengah menghadapi Tim konsultan ISO, dengan mempresentasikan beragam prestasi RSBI SMPN 1 Garut, selama ini dengan seobyektif mungkin. **** (John).

“PMTAS”    DI    KABUPATEN    GARUT                                                               MULAI   PERTENGAH   DESEMBER
Garut News, (26/8).

     Bantuan dari pusat berupa “Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah” (PMTAS) bagi 308 ribu siswa, dijadwalkan mulai direalisasikan pada pertengahan Desember mendatang.

     Staf Disdik setempat Drs Tito Sugito kepada Garut News, Kamis mengemukakan mereka yang mendapatkannya antara lain terdiri 12.330 siswa TK dari 41 kecamatan serta 265.539 siswa SD dari 38 kecamatan.

     Sedangkan bantuan bagi RA/MI dikelola langsung Kantor Kementerian Agama Tingkat Kabupaten setempat, katanya.

     Saat ini tengah disiapkan totor serta unsur pelaksananya, menyusul alokasi di Kabupaten Garut paling banyak di seluruh Nusantara. ***(John).

SMAN 1   BEROBSESI   JADI   ETALASE   GARUT
Garut News, (23/8). 

     “Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional” (RSBI) SMAN 1 Garut, berobsesi jika statusnya telah meningkat menjadi “Sekolah Bertaraf Internasional” (SBI), banyak murid dari luar negeri bersekolah disini, sehingga sekolah ini sekaligus menjadi “etalase” Garut.

     Selama ini pun, lulusan SMAN 1 Garut memenuhi syarat melanjutkan ke perguruan tinggi di luar negeri, namun yang berangkat bisa dihitung dengan jari, akibat yang lainnya terbentur keterbatasan ekonomi, ungkap Kepala Sekolah tersebut, Drs H. Achdiat Kusdani, M.Pd, Senin.

      Kepada Garut News, dia juga mengemukakan 24 lulusan angkatan pertama kelas akselerasi, seluruhnya diterima di berbagai perguruan tinggi negeri (PTN), termasuk delapan diantaranya berhasil lulus mengikuti seleksi di Institut Teknologi Bandung (ITB).

      Sedangkan dari 410 lulusan tahun lalu, 95 persen diantaranya telah menyampaikan laporan dapat melanjutkan pendidikan ke PTN, katanya.

      Prestasi lainnya, selama ini telah terdapat tiga siswa SMAN 1 Garut terpilih sebagai pengibar duplikat Bendera Pusaka Merah Putih, di Istana Negara Jakarta, pada upacara militer peringatan detik-detik Kemerdekaan RI.

     Achdiat Kusdani mengakui pula, seluruh siswanya merupakan hasil seleksi lulusan terbaik dari SMP/sederajat, sebagai infut yang terus dilakukan pembinaan antara lain pada materi matematika, fisika, kimia, biologi, bahasa Inggris serta teknologi informasi.

     Tahun lalu pun, lulusannya bisa melanjutkan kuliah di Jerman, Malaysia dan Mesir, dan kini terdapat siswa yang mengikuti seleksi untuk pertukaran pemuda ke Australia.

      Penerapan kurikulumnya cukup padat, dengan menyajikan materi pelajaran selama 63 jam setiap minggunya. ****(John).

KADISDIK   GARUT   MENILAI  “PMTAS”                                BUKAN  HAL   MEMALUKAN    
Garut News, (23/8).

     Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, H. Komar. M, M.Pd menyatakan, adanya bantuan dari pusat berupa “Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah” (PMTAS) bagi 308 ribu siswa, dinilai bukan hal yang memalukan, melainkan sebagai anugerah.

      Menyusul 308 ribu siswa tersebut, merupakan 80 persen dari jumlah seluruh anak TK, RA serta SD/MI di Kabupaten Garut ini, atau seperempat dari jumlah mereka di seluruh Indonesia yang mendapatkan bantuan PMTAS, katanya saat didesak pertanyaan Garut News, Senin.

     Sehingga diharapkan setiap penerima PMTAS itu, kualitas gizi serta prestasi akademiknya bisa meningkat, selain itu sebagai upaya pembinaan kerohanian karena sebelum dan sesudah mengonsumsi makanan diwajibkan berdo’a bersama, juga harus mencuci tangan.

      Bahkan dapat mengungkit perekonomian masyarakat, sebab bahan baku makanan bergizinya bersumber dari masyarakat sekitar sekolah, dengan porsi setiap siswa 300 kilocalori dan lima gram protein.

     Disajikan sebanyak 54 kali, masing-masing dengan alokasi anggaran kebutuhan makanan setiap siswa Rp2.250, dikelola sekolah serta institusi teknis terkait lainnya, mulai September mendatang.

      Sedangkan 20 persen dari jumlah siswa TK, RA serta SD/MI yang tidak mendapatkan PMTAS, terdiri murid yang sekolahnya berlokasi di kawasan perkotaan, ungkap Komar, menambahkan. ****(John).

Picture
Salah-Satu Kegiatan Di Kampus SMPN 1 Garut. (Foto : Istimewa/Dokumen SMPN 1).
GALUH   INDRA   KESUMA   JUARA   KEDUA  OLIMPAIDE   MATEMATIKA   NASIONAL
Garut News, (11/8).         

       Galuh Indra Kesuma, siswa SDN Gentra Maksedas di Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut, berhasil meraih juara kedua olimpiade sains Tingkat Nasional 2010, pada mata pelajaran matematika.

     Indra mewakili Provinsi Jawa Barat, bersama Joshua Evangeli dari SDS Daya Susila Garut untuk mata pelajaran IPA, namun Joshua dalam olimpiade tersebut masih belum berhasil, ujar Kadisdik Garut, H. Komar. M, M.Pd kepada Garut News, Rabu.

     Namun keberhasilan Galuh Indra Kesuma pada ajang olimpiade tersebut, telah mewakili 350.000 an anak SD di Kabupaten Garut, bahkan jutaan anak SD di Provinsi Jawa Barat, katanya.

     Diharapkan Galuh Indra Kesumah dapat mengikuti olimpiade di tingkat Internasional, imbuhnya.

     Sedangkan prestasi pelajar Garut lainnya, antara lain  Anggi Fauziyyah Azmi sebagai juara ketiga tingkat nasional, pada cabang olahraga Tenis Meja, tetapi diharapkan bisa memotivasi peningkatan prestasi lainnya.                                                                                                                            

     Maka dipastikan pada pelaksanaan “Seleksi Prestasi dan Kreativitas Siswa” (SPKS) serta “Olimpiade Olahraga Siswa Nasional” (02SN) di tahun-tahun mendatang, kabupaten Garut dapat lebih meningkatkan prestasinya, katanya.

     Anggi Fauziyyah Azmi, yang kini naik ke kelas VI di SDN Mekarsari I Bayongbong, juga dinilai telah mampu memberikan motivasi bagi para pelajar lainnya, untuk meningkatkan kualitas prestasi di bidangnya masing-masing, katanya.


     Sedangkan Ratu Sevilla Hijriyah, siswa SMAN 1 Garut diharapkan berhasil bisa mewakili Provinsi Jawa Barat, untuk menjadi pengibar duplikat bendera pusaka Merah Putih di Istana Negara, pada 17 Agustus mendatang, ujar Komar. ****(John).

SMPN 1   GARUT  GELAR  TAUSYIAH  BESERTA  HADIAH
Garut News, (7/8).

     Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMPN 1 Garut, Sabtu menggelar tausyiah berupa ceramah keagamaan, yang diakhiri pemberian hadiah bagi siswa yang bisa menjawab pertanyaan seputar materi ceramah yang disampaikan guru.

      Sedangkan materi dan lima pertanyaannya,  seputar pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan dengan lima hadiah yang masing-masing terdapat di dalam amplop putih, lumayan untuk membeli pulsa telepon genggam, ungkap Wakil Kepala Sekolah, Sofyan kepada Garut News.

     Perhelatan yang dikemas dengan tematik, menyambut ikhlas dan gembira kekhusuan Puasa Ramadhan dengan bingkai “keramasan” tersebut, sepenuhnya ditata kalangan OSIS setempat, sementara seluruh guru membimbing, mengawasi, serta menghadirinya.

     Seusai keramasan, seluruh siswa dipersilahkan pulang untuk belajar di rumah masing-masing, kemudian kembali masuk ke sekolah pada 16 Agustus mendatang, setiap harinya mulai Pukul 07.30 WIB.

     Namun setiap pagi diawali ceramah keagaamaan selama 30 menit, kemudian dilanjutkan kegiatan belajar mengajar seperti biasanya, termasuk diselenggarakannya buka puasa bersama, katanya. ***(John).


PRESTASI  ANGGI  FAUZIYYAH  AZMI,  DIHARAPKAN  MOTIVASI  PRESTASI  LAINNYA
Garut News, (30/7).

     Kepala Seksi Kesiswaan TK/SD Disdik Garut, Mumu, M.Pd menyatakan, prestasi yang berhasil diraih Anggi Fauziyyah Azmi sebagai juara ketiga tingkat nasional, pada cabang olahraga Tenis Meja, diharapkan bisa memotivasi peningkatan prestasi lainnya.

      “Saya sangat bangga atas keberhasilan pada ajang nasional tersebut,” ungkap Mumu kepada Garut News di ruang kerjanya, Jumat.

     Dia mengemukakan, dipastikan pada pelaksanaan “Seleksi Prestasi dan Kreativitas Siswa” (SPKS) serta “Olimpiade Olahraga Siswa Nasional” (02SN) di tahun-tahun mendatang, kabupaten Garut dapat lebih meningkatkan prestasinya, katanya.

     Anggi Fauziyyah Azmi, yang kini naik ke kelas VI di SDN Mekarsari I Bayongbong, juga dinilai telah mampu memberikan motivasi bagi para pelajar lainnya, untuk meningkatkan kualitas prestasi di bidangnya masing-masing, ungkap Mumu, menambahkan. ***(John).

WORKSHOP  MENCETAK  GENERASI  BERKUALITAS
Garut News, (24/7).

     Workshop bertemakan mencetak generasi yang sholeh, sholehah dan ulul albab dalam segala bidang kehidupan, yang diselenggarakan PD NA Kabupaten Garut, menampilkan nara sumber IA. Kurniati dari PWA Jabar serta Ali Wardana, Sabtu.

     Kurniati mempresentasikan Pola Pendidikan dan Pengasuhan Anak usia Dini Hingga Dewasa Menurut Islam, dimaksudkan mewujudkan  persamaan persepsi di kalangan Pimpinan Pusat, Wilayah, Daerah, Cabang tentang pentingnya pendidikan anak.

     Adanya peningkatan pemahaman, kesadaran, ketrampilan  seluruh personil pimpinan dan seluruh anggota Aisyiyah dan Muhammadiyah   dalam  penurunan  BTQ, BTA, BT S, BTK, dan lainnya  

     Adanya partisipasi masyarakat melalui, pendidikan  formal, in formal, non formal. Terbentuknya Tim pencegahan  salah didik  sebagai salah satu komponen Desa Siaga (Qoryah Thoyyibah bidang  pendidikan) di tiap daerah.

     Kemudian adanya tindak lanjut melalui program pendidikan  yang lengkap dalam perintisan Desa Siaga (Qoryah Thoyyibah bidang  pendidikan) di tiap daerah.

     Dikemukakan,  Al-Qur’an: S Al Maidah ayat 32 “...barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia, seakan-akan memelihara kehidupan seluruh manusia”

     Selanjutnya Al-Qur’an: S Ali ‘Imran ayat 110“Kamu (umat islam) adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia menyuruh yang ma’ruf , mencegah yang mungkar dan beriman kepada Allah...”

     Diingatkan manusia mengalami empat perubahan, berupa  PERUBAHAN FISIK – PERTUMBUHAN, PERUBAHAN KESIAPAN MELAKUKAN FUNGSI – KEMATANGAN, PERUBAHAN SECARA SADAR MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MELAKUKAN FUNGSI – BELAJAR serta PERUBAHAN PSIKOLOGIS MENJALANKAN TUGAS KEHIDUPAN – PERKEMBANGAN.

     Sementara itu, dalam worshop yang diikuti 100 peserta, Ali Wardana mempresentasikan “Anakku dan Anakmu Dalam Didikanku. ***(John).

“SAYANGKU  BUNDA”, ANTARKAN  MADA  KE  TINGKAT  NASIONAL
Garut News, (19/7).

     “Sayangku Bunda”, sebuah lagu dan aransemen yang diciptakan serta dikemas Mada Fathona Matin(13), siswa kelas VIII. B SMPN 1 Garut, mengantarkannya pada ajang festival Tingkat Nasional di Bali pada 24 Juli mendatang.

      Dia mewakili Provinsi Jawa Barat. pada perhelatan Tingkat Nasional tersebut, setelah sebelumnya berhasil unggul pada lomba cipta lagu tingkat provinsi, ungkap Kepala SMPN 1 Garut, Dadi Juhaendi, M.Pd kepada Garut News, Senin.

      Ditemui terpisah Mada mengungkapkan, selama ini dirinya telah banyak menciptakan dan mengaransemen lagu, namun yang dilombakan khusus lagu berjudul “Sayangku Bunda”.

     Antara lain mengungkapkan hormat dan kepatuhan anak terhadap ibu kandungnya, yang selama ini tanpa lelah mendidik serta menyintai anaknya dengan penuh kasih sayang serta do’a sepanjang massa, ungkap Mada.

     Sementara itu pada awal dimulainya proses belajar-mengajar tahun pelajaran 2010-2011, Kepala SMPN 1 Dadi Juhaendi antara lain mengingatkan agar seluruh peserta didik, agar tidak lupa sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah.

     Karena padatnya kegiatan belajar di sekolah, maka setiap harinya siswa bisa pulang pukul 16.00 WIB, katanya. **** (John).

SMPN 1  GARUT  TERAPKAN  PENGEMBANGAN  BUDAYA  MUTU  SEKOLAH
Garut News, (17/7).

     Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMPN 1 Garut, mulai tahun pelajaran 2010-2011 menerapkan pengembangan budaya mutu sekolah, dengan mengaktualisasikan beragam aspek berkaitan dengan tuntutan akuntabilitas publik terhadap kualitas sekolah.

     Sehingga untuk meningkatkan kemampuan professional guru dan staf TU SMPN 1 serta meningkatkan wawasan keilmuan mereka, dibahas dalam Workshop pengembangan budaya mutu tersebut, dibuka Kadis Pendidikan setempat diwakili Dedi Yusuf, M.Pd, Sabtu.

     Dia antara lain mengemukakan, penyelenggaraan pendidikan tak terlepas dari kebijakan pemerintah pusat, meliputi ketersediaan pelayanan, keterjangkauan, kesetaraan, mutu serta penjaminan pendidikan.

     Sementara itu Kepala SMPN 1 Garut, Dadi Rohaendi, M.Pd menyatakan, dari 270 siswa baru RSBI 2010-2011 terhimpun pada sembilan rombongan belajar, yang dialokasikan 10 persen diantaranya mendapat subsidi  untuk siswa dari kalangan sosial ekonomi kurang mampu.

     Sedangkan 10 persen lainnya memperoleh keringanan biaya, dikelola 66 tenaga pendidi dan 17 tenaga kependidikan dengan lima wakil kepala sekolah, masing-masing membidangi akademik, kesiswaan, humas, sarana/prasarana serta manajemen mutu dan budaya sekolah.

     Ungkapan senada mengemuka dari Wakil Kepala Sekolah Bidang Manajemen Mutu dan Budaya Sekolah, Drs Sufiyan serta Wakil Kepala Sekolah Sarana/Prasarana, Bhakti.P juga Pengelola RSBI Drs Cuk Mardiyanto.

     Wakil Kepala Sekolah Bidang Akademik, Drs S. Witono mengatakan, terdapatnya sepuluh faktor utama yang menentukan mutu pendidikan di suatu sekolah, terdiri Reliaability, Responsivenes, Competence, Acecsability, Courtesy, Communication, Credibility, Security, Understanding The Customer serta faktor Tangibles.

     Pada rangkaian perhelatan itu, dipresentasikan pula formula penyusunan Rencana Kerja Anggaran Sekolah Empat Tahunan serta Tahunan, oleh Endang Suryana, M.Pd sekaligus pembahasan perangkat pembelajaran bagi setiap guru. *** (John).

SISWA  SMPN 1  GARUT  MENANGKAN  LOMBA  CIPTA  LAGU
Garut News, (17/7).

     Siswa kelas VIII SMPN 1 Garut, atas nama Mada berhasil memenangkan lomba cipta lagu beserta aransemennya Tingkat Provinsi Jawa Barat, sehingga akan diikutsertakan pada ajang perlombaan Tingkat Nasional.

     Maka dalam waktu dekat, akan disertakan pada konser musik di Pulau Dewata Bali, antara lain didampingi Kepala Sekolah serta Perwakilan Komite Sekolah, ungkap Kepala Sekolah Bidang Akademik, Drs S. Witono kepada Garut News, Sabtu.  

     Sedangkan prestasi lainnya antara lain, menjadi Juara pertama selama lima tahun berturut turut, merupakan suatu kebanggaan tersendiri atas prestasi yang dicapai pelajar SMPN 1 pada Lomba Cepat Tepat (LCT) yang setiap tahun diselenggarakan oleh SMAN 1 Garut.

      Tahun ini berlangsung dari 21 Februar hingga 7 Maret juga kejuaraannya kembali diraih oleh siswa siswi SMPN 1 Garut, yang juga meraih juara pertama “Olimpiade Biologi Tingkat Kabupaten 2007-2008”, katanya.

      Sekolah ini bervisikan, ”Terwujudnya manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,Berahlak mulia,Amanah,Ramah,Unggul dalam prestasi,Berwawasan Internasional”, katanya.  ****(John).
Picture
Mahasiswa Kedinasan Multi Media Yogyakarta Kuliah Kerja Lapangan Di Kabupaten Garut (Foto : Toni Rudiyanto).
ROMBONGAN  MAHASISWA  KEDINASAN  ”STMM”  YOGYAKARTA 
PELAJARI   RADIO  INTAN

Garut News, (13/7).

      Rombongan mahasiswa kedinasan Sekolah Tinggi Multi Media (STMM/ MMTC) Yogyakarta, Selasa  pelajari penyelenggaraan program penyiaran Radio Intan – FM Garut, dengan ketinggian frequensi 93,2 MHz.
      Mereka terdiri Teguh Nur. T, Sunarti, Hery Setiawan, Aldilah, Kharifin, Dwi Purwantoro serta Arumjati Indra. Z, juga menyempatkan berdialog maupun saling menukar informasi dengan pengelola Radio Milik Pemerintah Daerah Garut itu.

      Sedangkan program penyiaran yang bisa rombongan adopsi, antara lain agenda siaran yang berbasiskan pendidikan dan ilmu pengetahuan, serta dialog interaktif dengan masyarakat maupun stakehorder lainnya.

      Sebelumnya rombongan diterima dan berdialog dengan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Garut, Drs Mlenik maumeriadi, yang menyatakan sangat apresiasi atas kegiatan studi banding tersebut.  **** (John).
Picture
Wakil Bupati Garut Rd. Diky Candra di tengah Santri Ponpes Berbasis Teknologi (Foto : Informatika)
PERGESERAN   DAN   PELANTIKAN  MASSAL   PEJABAT   DISDIK   GARUT
Garut News, (12/7).

     Selain mengisi formasi juga berlangsung pergeseran, menyusul adanya perubahan nomenklatur berdasarkan Perbub, sehingga dilaksanakan pelantikan massal 360 pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, 9 Juli lalu.

     Sedangkan waktu pelaksanaannya, pada 9 Juli itu dinilai tepat karena sebelumnya masih disibukan berbagai agenda pendidikan termasuk ujian nasional, kata Kadisdik setempat H. Komar. M, M.Pd dan Sekretarisnya Drs Duden Surachman kepada Garut News, Senin.

      Menurut Bupati, mereka bagian integral aparatur birokrasi pemerintah daerah, juga selaku pimpinan sekolah, dituntut dapat meningkatkan aspek manajerial di lingkungan kerjanya masing-masing, katanya.

      Mereka yang dilantik terdiri 241 Kepala Sekolah Dasar, 48 Kepala SMP, 39 Kepala SMU/ SMK serta 32 pejabat fungsional, berlangsung di gedung Pendopo Kabupaten. **** (John).

270   SISWA  RSBI  SMPN 1  GARUT JALANI  PSIKHOTEST

Garut News, (3/7).

     Sebanyak 270 siswa kelas VII Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMPN 1 Garut, menjalani psikhotest, yang dilaksanakan tim dari Lembaga Pengembangan Sumber Daya Manusia (LPSDM) Pelita Harapan Bangsa, Magelang, Sabtu.

     Ketua pelaksananya, Tata Sholihin kepada Garut News mengatakan, pelaksanaan psikhotest secara gratis ini, juga merupakan bentuk jasa layanan lembaga pendidikannya bagi seluruh siswa sebelum mereka memulai kegiatan belajar mengajar, pada 12 Juli mendatang.

     Antara lain guna menyeleksi dan mengukur kemampuan siswa, dalam upaya penyebarannya pada setiap kelas agar berlangsung secara merata, dengan materi psikhotest diantaranya pengetahuan umum, kepriabdian serta hal-hal lainnya.

     Sebanyak 270 murid tersebut, akan disebar pada sembilan ruang kelas, sehingga setiap ruang kelas terdapat 30 siswa, katanya.

     Ketua Tim LPSDM Pelita Harapan Bangsa, Tuyono mengemukakan selain untuk menentukan kelas, juga bisa memudahkan para guru dalam menerapkan metode pembelajaran pada setiap melaksanakan proses belajar mengajar.

     Bahkan anak didik pun dapat mengetahui potensi dasarnya, dengan hasil penyelenggaraan psikhotest itu, ungkapnya. *** (John).  

KABAG  INFORMATIKA  INGATKAN  PENGGUNAAN JARINGAN  INTERNET
Garut News, (23/6).    

      Kabag Informatika Setda Garut, Dik Dik Hendrajaya, M.Si mengingatkan agar penggunaan jaringan internet, bisa memberikan manfaat bukan sebaliknya merugikan generasi muda.
    

     Sehingga akseslah beragam informasi pengetahuan dan perkembangan Iptek dari dunia mana pun, untuk memperluas pengetahuan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia, katanya di ruang kerjanya kepada Garut News, Rabu.     

     Dia juga menyerukan agar berbagai komponen dan elemen masyarakat, bisa bersama-sama mengawasi pemanfaatan jaringan internet serta jejaring sosial lainnya, agar tak digunakan semena-mena, imbuhnya.
**** (John)

KADISDIK   GARUT   BERJANJI  TINGKATKAN   PENGAWASAN
Garut News, (21/6).

      Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, H. Komar M, M.Pd berjanji akan meningkatkan pengawasan terhadap kalangan pelajar, melalui upaya memaksimalkan seluruh fungsi pada setiap jajarannya.

      Komar mengemukakan hal itu kepada Garut News, Senin, menyusul adanya indikasi pelajar SMP yang melakukan perbuatan mesum di komplek lapangan Merdeka Keerkhoof, bahkan adegan pornografi mereka disinyalir telah beredar pada telefon genggam.

      Namun juga diharapkan, kalangan orang tua dan masyarakat pun hendaknya ikut serta berperan melaksanakan pengawasan terhadap pelajar.

      Karena menurut Komar, mereka berada di lingkungan sekolah setiap harinya rata-rata hanya selama tujuh jam pelajaran atau 280 menit, sedangkan selebihnya berada di rumah dan di tengah lingkungan masyarakat, katanya. ***(John).

 
SMPN  GARUT  JALIN  KERJASAMA  DENGAN  SMP  TURKI
Garut News, (20/6).

      SMPN 1 Garut, selama ini menjalin kerjasama dengan SMP Turki, antara lain akan ditindaklanjuti dengan pelaksanaan program pertukaran pelajar SMP antar kedua negara.

     Termasuk saling menukar informasi proses pembelajaran dan penerapan bentuk kurikulumnya, ungkap Kepala SMPN 1 Garut, Dadi Juhaendi, M.Pd kepada Garut News disela penyelenggaraan ”Paturay Tineung” (pelepasan) kelas sembilan di gedung Bale Paminton Inten Dewata, Minggu.

     Selain jalinan kerjasama melalui penandatanganan ”MoU” di Turki, juga diraihnya kejuaraan ”ice skateng” internasional oleh siswa Nuranisa Usman di Korea, telah dipenuhinya syarat peningkatan status Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)  SMPN 1 Garut menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), katanya.

     Pada perhelatan tersebut, dikemukakan pula duta sekolah terbanyak dalam berbagai kegiatan diraih Muhammad Gama Subarkah, perolehan nilai raport (LHBS) tertinggi dengan jumlah nilai 1.103 diraih Rafina Oktaviani.

       Disusul Helida Zahra sebagai pembaca buku perpustakaan terbanyak, serta Felliyan Wildantia sebagai peraih Nilai Ebtanas Murni (NEM) tertinggi atau 38,40.

      Dari 412 lulusan tahun ini, 359 diantaranya telah diterima pada jenjang SLTA berstatus RSBI termasuk di SMAN V Bandung, sedangkan 53 lulusan lainnya tengah diupayakan bisa tertampung pada pendaftaran tahap berikutnya.

     SMPN 1 Garut, juga berhasil menduduki peringkat kedua se Provinsi Jawa Barat, setelah SMPN V Bandung, ungkap Dadi Juhaendi, menambahkan.

     Wakil Bupati Garut, Rd. Diky Candra antara lain mengingatkan, agar orang tua siswa dan masyarakat semakin meningkatkan pengawasannya, terhadap kelanjutan belajar serta peningkatan jenjang pendidikan anak.

      Sementara itu, Turki seluas 780.576 km2 dengan bahasa resmi Turki, sedangkan bahasa lainnya Kurdi dan Arab, mayoritas beragama Islam, berlagu kebangsaan ”Marcf of Independence”, memiliki suku bangsa umumnya Turki, sisanya Kurdi, Yunani, Armenia dan Yahudi.

     Negara bermata uang Lira itu, terletak di Asia Kecil dan di sebelah tenggara Eropa, sebelah utara berbatasan dengan Laut Hitam, timur laut dengan Uni Soviet, timur dengan Iran dan selatan dengan Irak-Syria dan Laut Tengah, kemudian di barat dengan Laut Aegesa-Yunani dan Bulgaria.

     Republik beribukota Ankara tersebut, keadaaan alamnya Turki-Eropa (Terasia Timur) dipisahkan dari Anatolia dan oleh Selat Dardanela, laut Marmara dan selat Bosporus terdiri atas daerah pertanian.

     Disusul Turki Asia memiliki jalur-jalur pantai yang subur, dan daerah bagian tengah terdiri dataran tinggi, Anatolia yang kurang subur dikelilingi bukit-bukit dan pegunungan.*** (John).



PELAJAR  SMPN  GARUT  BANYAK  KUNJUNGI  PERPUSTAKAAN  SEKOLAH  
Garut News, (19/6).
   

    
Pelajar SMPN 1 Garut, setiap harinya banyak mengunjungi perpustakaan di sekolahnya, selain mengerjakan tugas yang diberikan gurunya juga terdapat diantaranya yang menjadikan suasana baru untuk tempat belajar di perpustakaan.
    

     Pengelola perpustakaan tersebut, Ny. Nuki Puspo kepada Garut News mengemukakan, Sabtu, selama ini dirinya mengelola sekitar 3.000 judul buku sebanyak 4.500 ekslemplar, terdiri buku-buku fiksi, non fiksi serta referensi.
    

     Terdapat pula diantaranya buku-buku karya sastra, yang jika mengalami kerusakan segera diperbaiki serta dijilid kembali, katanya.
    

     Setiap harinya dikunjungi lebih dari 50 siswa, dengan lama kunjungan rata-rata selama dua jam bahkan lebih, kunjungan siswa berlangsung pula pada Sabtu, meski setiap hari tersebut merupakan kegiatan pengembangan diri.
    

     Pengembangan diri siswa, antara lain terdiri percakapan dengan bahasa Inggris, mata pejaran MIPA serta pengembangan diri ilmu dan praktek jurnalistik penyiaran radio komunitas pendidikan, yang dikelola administratur Garut News.
    

     Masih menurut Nuki Puspo, sangat diperlukannya sumbangsih buku bacaan bermanfaat dari para lulusan maupun alumni lembaga pendidikan ini, imbuhnya.
*** (John).


PAKAR  MATEMATIKA  NYATAKAN  GURU  TAK  TERGANTIKAN  KOMPUTER
Garut News, (12/6).

     Pakar Matematika Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Prof Dr Yaya S. Kusumah menyatakan, Sabtu guru tak akan pernah tergantikan oleh komputer secanggih apapun.

     Karena manusia memiliki keunggulan komparatif dan apegtif sedangkan komputer tidak, meski peran komputer dalam pendidikan sebagai alat dan media pengembangan SDM, peningkatan kuantitas dan kualitas komunikasi, penyederhanaan sistem administrasi serta pengembangan model pembelajaran.

     Bahkan banyak sekali kontribusi nyata, yang dapat dipersembahkan komputer bagi kemajuan pendidikan, bisa dimanfaatkan mengatasi perbedaan individual siswa, mengajarkan konsep, melaksanakan perhitungan dan menstimulir belajar siswa (Glass, 1984: 11), katanya.

      Pada seminar peningkatan kualitas pembelajaran SMP RSBI menuju SBI di SMPN 1 Garut itu, Yaya S. Kusumah juga mengemukakan, penggunaan software komputer untuk kegiatan pembelajaran sangat tidak terbatas (Fey dan Heid, 1984: 21).

     Selain itu, potensi teknologi komputer sebagai media dalam pembelajaran begitu besar (Fletcher, 1983: 1), dengan enam keunggulan dalam pembelajaran berupa kesabaran yang tiada batas, tidak terkait dengan perasaan seperti lazimnya manusia.

     Mampu memotivasi siswa dengan pujian yang dirancang khusus, memberi kesempatan bereksprimen  tanpa dihantui kekuatiran akan kerusakan yang bisa terjadi, tidak diskriminatif, memberi siswa keterampilan yang berharga untuk masa depannya.

     Juga mempercepat proses perhitungan, yang secara manual sangat lama waktu penyelesaiannya, atau bahkan tidak mungkin sama sekali (Wepner, 1990; Bialo dan Sivin, 1990; Braun, 1990, Robertson, et al, , 1987).

     Sedangkan keunggulan belajar interaktif berbasis media komputer, meningkatkan kemampuan akademik, mempercepat penguasaan konsep siswa, mempertinggi retensi siswa, meningkatkan sikap positip siswa terhadap matematika. (Kulik, 1985; Bangert-Drowns, 1985).

     Kemudian manfaat komputer dalam kegiatan pembelajaran, melatih siswa mengekplorasi konsep, meningkatkan kemampuan bernalar, mendorong siswa berpikir sistematis, logis dan analitis, serta meningkatkan minat siswa untuk belajar matematika, katanya.

”Tuntutan kompetensi”

     Karena tuntutan dan harapan kompetensi, berupa kemampuan pemecahan masalah dalam matematika, pelajaran lain, maupun masalah yang berkaitan dengan kehidupan nyata, juga kemampuan menggunakan matematika sebagai alat komunikasi.

     Serta kemampuan menggunakan matematika sebagai cara bernalar, yang dapat dialihgunakan pada setiap keadaan, seperti berfikir kritis, logis, dan sistematis.

       Diingatkannya, program Komputer Instruksional yakni pemrograman komputer untuk tujuan pembelajaran, dapat diartikan sebagai proses penciptaan satu set instruksi untuk dilaksanakan komputer dalam menyajikan satu set materi pelajaran.

     Interaksi tipe komunikasi melalui berbagai jejaring, berupa jejaring sosial (social network): Facebook, Twitter,  Friendster, Myspace, Bebo, Orkut, Flickr, Youtube, dan Slideshare.

     Disusul ensiklopedia: Wiki (Wikipedia), kemudian  komunikasi dalam Setting Pembelajaran: Distance learning, on-line learning dan e-learning. Misalnyamelalui software Moodle, WebCT, atau Blackboard.

     Selanjutnya, E-learning merupakan pembelajaran berbasis elektronik yang materi atau pengalaman belajarnya, disampaikan atau dimungkinkan dengan adanya teknologi elektronikCD-ROM, computer-based instruction hingga video conferencing, satellite-delivered learning and virtual education network. 

     E-learning tidaksajamencakup web-based instruction atau distance learning, tapi juga meliputi berbagai cara yang memungkinkan para siswa  bertukar informasi dan memperoleh pengetahuan.

     E-learning mencakup semua jenis pembelajaran yang didukung teknnologi dengan menggunakan serangkaian alat pembelajaran, seperti telepon, audio and video computer-aided instruction dalam bentuk pembelajaran on line (online courses).

      Namun keterbatasan pembelajaran interaktif berbasis komputer, meliputi komputer bukan sebuah panacea, komputer tidak bisa menggantikan peran guru, bahasa pemrograman komputer sulit dikuasai, pembuatan bahan ajar dengan komputer sangat menyita waktu, serta pembuat bahan ajar interaktif harus menguasai juga bidang pedagogi, ungkap Prof Yaya S. Kusumah.

     Kepala SMPN 1 Garut, Dadi Juhaendi, M.Pd menyatakan, pertemuan rutin ini terakhir dilaksanakan di Depok pada Januari lalu, antara lain sebagai wahana evaluasi para Kepala Sekolah, guru mata pelajaran MIPA dan ICT SMPN RSBI se provinsi Jawa Barat.

     SMPN 1 Garut didirikan 1951, pada 1958 dikembangkan menjadi SMPN 1 dan SMPN 2, SMPN 1 Garut selama ini telah memiliki 12 Kepala Sekolah, yang kini dikelola 85 personil termasuk 63 guru, 52 diantaranya guru definitif dan 11 guru tidak tetap, katanya. **** (John).

DIREKTUR  AKPER  GARUT  BANTAH  KERAS               INFORMASI  MENYESATKAN
Garut News, (7/6).     

     Direktur Akademi Keperawatan (AKPER) Pemkab Garut, Iwan Suhendar, S.Sos membantah keras atas beredarnya informasi, yang dinilai bisa menyesatkan masyarakat di daerahnya.


     Dalam informasi yang tak jelas sumbernya itu, antara lain menyebutkan akan ditutupnya lembaga pendidikan ini, sehingga diharapkan agar berbagai kalangan masyarakat tidak terbius dengan sempat beredarnya berita bohong tersebut, tegas Iwan Suhendar di ruang kerjanya, Senin.     

     Dia mengemukakan, institusi pendidikan tinggi yang dipimpinnya itu, memiliki legalitas hukum yang bisa dipertanggungjawabkan secara yuridis dan akademis, diantaranya memiliki dokumen perizinan dari Depkes.
    

     Bahkan tahun akademi 2010/2011, kembali menerima 325 calon mahasiswa baru dari 500- an lebih pendaftar, sehingga akan dilaksanakan seleksi tertulis dan kesehatan, sedangkan persyaratan lainnya tidak cacat tubuh yang dapat mengganggu pekerjaan profesi keperawatan.
     

     Pendaftar pria disyaratkan bertinggi badan minimum 155 cm dan perempuan setinggi 150 cm, tidak buta warna serta memenuhi syarat administrasi lainnya.
    

     AKPER Pemkab Garut berdiri pada 1997, telah meluluskan tujuh angkatan atau sekurang-kurangnya 560 lulusan pada sembilan kali wisuda, yang kini banyak diantaranya melanjutkan pendidikan strata satu (S1) dan S2 ke UNPAD, Universitas Indonesia (UI) serta ke UGM.
    

     Sarana penunjang lembaga pendidikan ini, antara lain berupa laboratorium bahasa Inggris, untuk terus mengantisipasi perkembangan era global, maka perguruan tinggi ini akan tetap eksis memenuhi semakin mendesaknya kebutuhan tenaga keperawatan,  katanya.
    

     Banyak pula diantara lulusan Akper Garut, yang bekerja di Rumah Sakit (Rumkit) Pertamina, Persahabatan serta Rumkit milik pemerintah lainnya
, yang saat ini memiliki 340-an mahasiswa, ungkap Iwan Suhendar, menambahkan. ***(JDH).

PEMERINTAH   DAN  PENGUSAHA  TURKI   
SANGAT  PEDULI  PENDIDIKAN

Garut News, (5/6).

     Pemerintah dan kalangan pengusaha Republik Turki, dinilai memiliki kepedulian sangat tinggi terhadap dunia pendidikan di negaranya.

      Komitmen dan konsistensi mereka memajukan pendidikan, tak hanya sebatas jargon yang kerap mengemuka dari para petinggi negara melainkan dilaksanakan secara nyata,  ungkap Kepala Rintisan Sekolah bertaraf Internasional (RSBI) SMPN 1 Garut, Dadi Juhaendi, M.Pd, Sabtu.

     Beragam bentuk kepedulian terus mengalir dari pemerintah dan kalangan pengusahanya, antara lain berupa subsidi pendanaan serta bea siswa, sehingga lengkapnya sarana-prasarana termasuk penunjang lainnya, menjadikan para pengelola sekolah hanya tinggal mengajar.

     Setiap pengusaha merasa bangga jika bisa membantu biaya pendidikan, karena mereka pun akan mendapatkan keringanan membayar pajak, ujar Dadi Juhaendi seusai melaksanakan studi banding selama delapan hari sejak 22 Mei lalu di Turki.

     Dia mengemukakan, penerapan kurikulum pendidikan di negara itu, berlangsung tetap atau tak berubah-ubah meski setiap saat disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk ”IT”.

     Penduduk juga, dimana pun ”concern” terhadap pendidikan keluarga serta masyarakat, sehingga seluruh warga negara berpendidikan baik, katanya.

     Turki, seluas 780.576 km2 dengan bahasa resmi Turki, sedangkan bahasa lainnya Kurdi dan Arab, mayoritas beragama Islam, berlagu kebangsaan ”Marcf of Independence”, memiliki suku bangsa umumnya Turki, sisanya Kurdi, Yunani, Armenia dan Yahudi.

     Negara bermata uang Lira itu, terletak di Asia Kecil dan di sebelah tenggara Eropa, sebelah utara berbatasan dengan Laut Hitam, timur laut dengan Uni Soviet, timur dengan Iran dan selatan dengan Irak-Syria dan Laut Tengah, kemudian di barat dengan Laut Aegesa-Yunani dan Bulgaria.

     Republik beribukota Ankara tersebut, keadaaan alamnya Turki-Eropa (Terasia Timur) dipisahkan dari Anatolia dan oleh Selat Dardanela, laut Marmara dan selat Bosporus terdiri atas daerah pertanian.

     Disusul Turki Asia memiliki jalur-jalur pantai yang subur, dan daerah bagian tengah terdiri dataran tinggi, Anatolia yang kurang subur dikelilingi bukit-bukit dan pegunungan. *** (John).