Menu:

Picture
Ormas Islam Garut Perangi Paham Ahmadiyah (Foto : Nova Nugraha Putra)
GERAM  DAN  GARIS,  KEMBALI  DESAK   BUBARKAN  AKTIVITAS   AHMADIYAH
Garut  News, ( Senin, 11/10 ).

      Gerakan Anti Ahmadiyah (Geram) serta Gerakan Reformis Islam (Garis) Kabupaten Garut, kembali mendesak agar pemerintah daerah bersama kalangan Muspida serta aparat penegak hukum, membubarkan aktivitas Ahmadiyah.  

      Ahmadiyah mereka nilai sebagai aliran sesat dan menyesatkan, bahkan penyebarannya kian merebak di lingkungan birokrasi Pemkab dan Setda setempat, demikian antara lain diungkapkan H. Endang serta Ustad Asep, bersama ratusan masssa di ruang rapat paripurna DPRD, Senin.

      Mereka mengingatkan, jika kalangan pemerintah dan aparat penegak hukum tidak mampu membubarkan aliran sesat serta menyesatkan, yang juga dinilai menodai aqidah Agama Islam, maka jangan salahkan mereka untuk terjun langsung memberantasnya.

     Aksi demo anti Ahmadiyah tersebut, berlangsung menegangkan karena setiap pendemo temperamental dan dengan nada lantang, mengemukakan kekesalannya selama ini menilai tidak terdapat langkah nyata dari pemerintah untuk membubarkan Ahmadiyah.

     Pendemo mendesak pula, bisa dipasilitasi untuk berdialog langsung dengan kalangan Ahmadiyah, sekaligus dengan setiap institusi resmi yang menangani masalah aliran dan kepercayaan, guna membersihkan zona Kabupaten Garut dari merebaknya berbagai aliran sesat serta menyesatkan itu, katanya dihadapan Komisi D DPRD serta kalangan aparat.

     Ketua Komisi D, dr H. Helmi Budiman kepada Garut News mengemukakan, aksi Geram bersama Garis ini, merupakan bentuk ketidak puasan masyarakat, khususnya mereka terhadap sikap pemerintah pusat, mengenai ketidak jelasan penanganan Ahmadiyah, yang dinilai sesat itu.

     Sehingga mereka sangat mendesak tuntutan agar segera membubarkan Ahmadiyah, atau dilarang berbagai aktivitasnya, mereka juga merujuk pada SKB 2005 Kabupaten Garut, sementara itu terdapat pula SKB 2008 tiga menteri.

      Sedangkan DPRD, sebagai pasilitator serta siap mempasilitasi untuk mempertemukan Geram bersama Garis, dengan Bupati, MUI, Polri serta pihak Kejaksaan, katanya.

     Sebelumnya para pendemo mengingatkan, sebelum Ahmad Bajuri menjadi Ketua DPRD Garut berjanji siap membubarkan Ahmadiyah, namun kenyataannya setelah menjadi Ketua DPRD, setiap didesak antara lain beralibi masih terus melakukan koordinasi penanganan. (John). 

PENDATAAN  LEMBAGA  KEAGAMAAN  DISOSIALISASIKAN  DI GARUT
Garut  News, ( Kamis, 7/10 ).

      Sistem pendataan Lembaga Keagamaan disosialisasikan di Kabupaten Garut, dengan mengikutsertakan 126 peserta, terdiri Kepala Seksi Kesra, Staf Kesra serta seluruh camat atau yang mewakili. 

       Agar mereka bisa memahami “afdate” data mengenai sarana-prasarana keagamaan, berupa masjid, pondok pesantren, Majelis Ta’lim, Madrasah Diniyah serta sarana penunjang lainnya, ujar Kepala Subag Agama Setda Garut, Syihabuddin, S.Ag kepada Garut News, Kamis.

     Dia katakan, sebelumnya telah disebar formulir format pendataan ke setiap wilayah kecamatan dan desa/kelurahan, namun hingga lima bulan lamanya hanya beberapa formulir yang dikembalikan, sedangkan selebihnya hingga kini tak diketahui ada dimana.

     Padahal pendataan tersebut, sangat penting untuk merencanakan prioritas pembangunan sarana-prasarana lembaga keagamaan, sesuai dengan desakan pemenuhan kebutuhan masyarakat, katanya.

     Sosialisasi yang berlangsung sehari di Hotel Paseban Garut itu, juga dimaksudkan terjalinnya silaturahmi dan saling tukar menukar informasi, khususnya mengenai jumlah, penyebaran serta ragam sarana-prasarana lembaga keagamaan di setiap wilayah kecamatan hingga desa dan perkampungan.

      Selain itu, bisa diketahui dengan pasti kondisi serta ukuran sarana prasarana termasuk unsur penunjangnya, sebab di tengah sawah pun kerap terdapat “surau” kecil untuk beristirahat sekaligus menunaikan ibadah Shalat.

       Demikian pula pada setiap RW bahkan RT pemukiman penduduk, banyak terdapat tanah wakaf, yang didirikan sarana ibadah maupun Mushola dengan kontruksi beragam, banyak pula diantaranya yang hanya terbuat dari kayu dengan berdingdingkan anyaman bambu.

       Sumber air bersih serta sanitasinya, banyak yang sederhana dari sawah maupun selokan yang dialirkan dengan bilah bambu, kemudian di dalam surau atau mushola banyak yang hanya beralaskan tikar usang, serta perlengkapan lainnya yang tak sepenuhnya dijamin “hygine”.

       Kondisi yang memprihatinkan itu, sangat perlu diketahui pemerintah, yang memiliki regulasi kewajiban membangun sarana ibadah memadai, bagi segenap masyarakat dimana pun, sehingga mutlak diperlukan “afdating” data. *** (John).

MUKTAMAR  PERSIS,
KEMBALI  MENEGASKAN  “ISLAM  RAHMATAN  LIL’AALAMIIN”

Garut  News, ( Kamis, 23/9 ).

     Muktamar XIV Persis serta otonom di Rancabango dan Tarogong Kabupaten Garut, Jawa Barat 2010, mengusung tema dengan menegaskan kembali “Islam Sebagai Rahmatan Lil’aalamiin”.

     “Rahmat bagi seluruh alam beserta isinya, yang antara lain diwujudkan pada kiprah utama bidang pendidikan dan dakwah”, tegas Pengurus Wilayah Persis Provinsi Jawa Barat, juga Pimpinan Pesantren Persis Tarogong, Ir H. Iqbal Santoso kepada Garut News, Kamis.

     Di bidang pendidikan, ikut serta secara nyata secara terus menerus mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), sedangkan pada bidang dakwah meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, katanya.

     Iqbal Santoso selaku Wakil Ketua Lokal Muktamar untuk Kabupaten Garut, mengemukakan pula perhelatan yang dipusatkan di Tasikmalaya itu, akan dibuka Presiden RI, Dr H. Susilo Bambang Yudhoyono, Sabtu (25/9).

     Presiden dijadwalkan bertolak dari Jakarta seusai Shalat Jumat (24/9) kemudian istirahat bermalam di salah satu resort kawasan Cipanas Garut, kemudian pada pagi keesokan harinya berangkat ke Tasikmalaya, ungkap Iqbal.

     Sementara itu, terlepas dari jadi atau tidaknya Presiden RI beristirahat bermalam di Garut, namun sejak hampir sepekan lalu berbagai persiapan dan pembenahan obyek wisata Cipanas gencar dilaksanakan.

     Antara lain pembersihan serta pembenahan ruas jalan wisata Cipanas, yang selama ini kerap digenangi luapan banjir dari drainase pada kiri dan kanan jalan, pembersihan rumput termasuk pengerukan endapan lumpur dan sampah, yang juga selama ini sering menyumbat saluran air.

     Pemantauan Garut News, menunjukan pula banyak terdapatnya pemilik penginapan, hotel dan restaurant di Cipanas, melakukan pembersihan halaman serta tepian jalan dari tumbuhan rumput, termasuk membenahi saluran drainase yang “mampet”.

     Sehingga kondisi ruas jalan menuju obyek wisata Cipanas, meski masih banyak bagian yang berlubang serta digenangi sisa guyuran hujan, tetapi umumnya bersih dan cukup tertib.

     Padahal semestinya aksi kebersihan dan ketertiban, termasuk yang dilaksanakan dengan peran serta masyarakat, tidak hanya gencar dilakukan menjelang kedatangan Presiden RI, melainkan idealnya menjadi karakter maupun perilaku hidup sehat dan tertib sehari-hari.

     Menyusul lintasan ruas jalan Copong pun, tak luput dari aksi kebersihan termasuk lintasan lainnya, yang semula diagendakan akan dilewati rombongan orang nomor satu di negeri yang bernama Indonesia ini. ***(John).

FENOMENA  MENGEJUTKAN,
Kiriman : Yan . AS
       Baru-baru ini muncul sebuah fenomena retakan di dasar lautan yang mengeluarkan lava, dan lava ini menyebabkan air mendidih hingga suhunya lebih dari seribu derajat Celcius. Meskipun suhu lava tersebut luar biasa tingginya, ia tidak bisa membuat air laut menguap, dan walaupun air laut ini berlimpah luah, ia tidak bisa memadamkan api.
       Allah SWT berfirman dengan fenomena kosmik unik ini. Firman-Nya:
(وَالْبَحْرِ الْمَسْجُورِ [الطور: 6
" Ada laut yang di dalam tanahnya ada api."

       Nabi SAW bersabda:"Tidak ada yang mengarungi lautan kecuali orang yang berhaji, berumrah atau orang yang berperang di jalan Allah. Sesungguhnya di bawah lautan terdapat api dan di bawah api terdapat lautan."
       Ulasan Hadis. Hadis ini sangat sesuai dg sumpah Allah SWT yg dilansir oleh Al-quran pd permulaan Surah Ath-Thur, dimana Allah bersumpah (Maha Besar Allah yg tdk membutuhkan sumpah apapun demi lautan yg di dlm tanahnya ada api (Al-Bahr Al-Masjur). Sumpahnya:


  وَٱلطُّورِ (١) وَكِتَـٰبٍ۬ مَّسۡطُورٍ۬ (٢) فِى رَقٍّ۬ مَّنشُورٍ۬ (٣) وَٱلۡبَيۡتِ ٱلۡمَعۡمُورِ (٤)وَٱلسَّقۡفِ ٱلۡمَرۡفُوعِ (٥) وَٱلۡبَحۡرِ ٱلۡمَسۡجُورِ (٦) إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ لَوَٲقِعٌ۬ (٧) مَّا لَهُ ۥ مِن دَافِعٍ۬ (٨)

      "Demi bukit, dan kitab yang ditulis; pada lembaran yang terbuka; dan demi Baitul Ma'mur; dan atap yang ditinggikan (langit), dan laut yang di dalam tanahnya ada api, sesungguhnya azab Tuhanmu pasti terjadi, tidak seorangpun yang dapat menolaknya." (QS. Ath-Thur (52):1-8)

     Bangsa Arab, pd waktu diturunkannya Al-quran tidak mampu menangkap dan memahami isyarat sumpah Allah SWT demi lautan yg di dalam tanahnya ada api ini. Krn bangsa Arab (kala itu) hanya mengenal makna sajara sebagai menyalakan tungku pembakaran hingga membuatnya panas atau mendidih. Sehingga dalam persepsi mereka, panas dan air adalah sesuatu yg bertentangan. Air mematikan panas sedangkan panas itu menguapkan air. Lalu bagaimana mungkin dua hal yang berlawanan dapat hidup berdampingan dalam sebuah ikatan yang kuat tanpa ada yg rusak salah satunya?
     
Persepsi demikan mendorong mereka untuk menisbatkan kejadian ini sebagai peristiwa di akhirat (bukan di dunia nyata). Apalagi didukung dengan firman Allah SWT yg terdapat dalam surah At-Takwir:

وَإِذَا ٱلۡبِحَارُ سُجِّرَتۡ (٦)
artinya : "Dan apabila lautan dipanaskan." (QS. At-Takwir (81):6)

     Memang, ayat-ayat pada permulaan Surah At-Takwir mengisyaratkan peristiwa-peristiwa futuristik yang akan terjadi di akhirat kelak, namun sumpah Allah SWT dalam Surah Ath-Thur semuanya menggunakan sarana-sarana empirik yang benar-benar ada dan dapat ditemukan dalam hidup kita (di dunia).
      Hal inilah yang mendorong sejumlah ahli tafsir untuk meneliti makna dan arti bahasa kata kerja sajara selain menyalakan sesuatu hingga membuatnya panas. Dan mereka ternyata menemukan makna dan arti lain dari kata sajara, yaitu mala'a dan kaffa (memenuhi dan menahan). Mereka tentu saja sangat gembira dengan penemuan makna dan arti baru ini karena makna baru ini dapat memecahkan kemusykilan ini dengan pengertian baru bahwa Allah SWT telah memberikan anugerah kepada semua manusia dengan mengisi dan memenuhi bagian bumi yang rendah dengan air sambil menahannya agar tidak meluap secara berlebihan ke daratan.
      Namun, hadis Rasulullah SAW yg sedang kita bahas ini secara singkat menegaskan bahwa: Sesungguhnya di bawah lautan ada api dan di bawah api ada lautan.
       Setelah Perang Dunia II, para peneliti turun dan menyelam ke dasar laut dan samudera dalam rangka mencari alternatif berbagai barang tambang yang sudah nyaris habis cadangannya di daratan akibat konsumerisme budaya materialistik yang dijalani manusia sekarang ini. Mereka dikejutkan dengan rangkaian gunung berapi (volcanic mountain chain) yang membentang berpuluh-puluh ribu kilometer di tengah-tengah seluruh samudera bumi yang kemudian mereka sebut sebagai 'gunung-gunung tengah samudera'.
      Dengan mengkaji rangkaian gunung-gunung tengah samudera ini tampak jelas bahwa gunung-gunung tengah samudera tersebut sebagian besarterdiri dari bebatuan berapi (volcanic rocks) yang dapat meledak layaknya ledakan gunung berapi yang dahsyat melalui sebuah jaring retak yang sangat besar. Jaring retak ini dapat merobek lapisan bebatuan bumi dan ia melingkupi bola bumi kita secara sempurna dari segala arah dan terpusat di dalam dasar samudera dan beberapa lautan.sedangkan kedalamannya mencapai 65 km. Kedalaman jaring retak ini menembus lapisan bebatuan bumi secara penuh hingga menyentuh lapisan lunak bumi (lapisan bumi ketiga) yang memiliki unsur bebatuan yang sangat elastis, semi cair, dan memiliki tingkat kepadatan dan kerekatan tinggi.
       Bebatuan lunak ini didorong oleh arus muatan yang panas ke dasar semua samudera dan beberapa lautan semacam Laut Merah dengan suhu panas yang melebihi 1.000 derajat Celcius. Batuan-batuan elastis yang beratnya mencapai jutaan ton ini mendorong kedua sisi samudera atau laut ke kanan dan ke kiri yang kemudian disebut oleh para ilmuwan dengan "fenomena perluasan dasar laut dan samudera." Dengan terus berlangsungnya proses perluasan ini, maka wilayah-wilayah yang dihasilkan oleh proses perluasan itupun penuh dengan magma bebatuan yang mampu menimbulkan pendidihan di dasar samudera dan beberapa dasar laut.
      Salah satu fenomena yang mencengangkan para ilmuwan saat ini adalah bahwa meskipun sebegitu banyak, air laut atau samudera tetap tidak mampu memadamkan bara api magma tersebut. Dan magma yang sangat panaspun tidak mempu memanaskan air laut dan samudera.

      Keseimbangan dua hal yang berlawanan: air dan api di atas dasar samudera bumi, termasuk di dalamnya Samudera Antartika Utara dan Selatan, dan dasar sejumlah lautan seperti Laut Merah merupakan saksi hidup dan bukti nyata atas kekuasaan Allah SWT yang tiada batas.
      Laut Merah misalnya, merupakan laut terbuka yang banyak mengalami guncangan gunung berapi secara keras sehingga sedimen dasar laut inipun kaya dengan beragam jenis barang tambang. Atas dasar pemikiran ini, dilakukanlah proyek bersama antara Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia, Sudan, dan salah satu negara Eropa untuk mengeksploitasi beberapa kekayaan tambang yang menggumpal di dasar Laut Merah.
       Kapal-kapal proyek ini melemparkan stapler barang tambang untuk mengumpulkan sampel tanah dasar Laut Merah tersebut. Stapler pengeruk sampel tanah itu diangkat dalam batang air yang ketebalannya mencapai 3.000 m. Dan jika stapler sampai ke permukaan kapal, tidak ada seorangpun yang berani mendekat karena sangat panasnya. Begitu dibuka, maka keluarlah tanah dan uap air panas yang suhunya mencapai 3.000 derajat Celcius. Dengan demikian, sudah terbukti nyata di kalangan ilmuwan kontemporer, bahwa ledakan gunung vulkanik di atas dasar setiap samudera dan dasar sejumlah laut jauh melebihi ledakan vulkanik serupa yang terjadi di daratan.
      Kemudian terbukti pula dengan beragam dalil dan bukti bahwa semua air yang ada di bumi dikeluarkan oleh Allah SWT dari dalam bumi melalui ledakan-ledakan vulkanik dari setiap moncong gunung berapi. Pecahan-pecahan lapisan berbatu bumi menembus lapisan ini hingga kedalaman tertentu mampu mencapai lapisan lunak bumi. Di dalam pisan lunak bumi dan lapisan bawahnya, magma vulkanik menyimpan air yang puluhan kali lipat lebih banyak dibanding debit air yang ada di permukaan bumi.
      Dari sini tampaklah kehebatan hadis Nabi SAW ini yang menetapkan sejumlah fakta-fakta bumi yang mencengangkan dengan sabda:
     Sesungguhnya di bawah lautan ada api dan di bawah api ada lautan.
     Sebab fakta-fakta ini baru terungkap dan baru bisa diketahui oleh umat manusia pada beberapa tahun terakhir.
      Pelansiran fakta-fakta ini secara detail dan sangat ilmiah dalam hadis Rasulullah SAW menjadi bukti tersendiri akan kenabian dan kerasulan Muhammad SAW, sekaligus membuktikan bahwa ia selalu terhubung dengan wahyu langit dan diberitahui oleh Allah Sang maha Pencipta langit dan bumi. Maha benar Allah yang menyatakan:
     "Dan tiadalah yang diucapkannya itu [Al Qur'an] menurut kemauan hawa nafsunya. (3)Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan [kepadanya], (4) yang diajarkan kepadanya oleh [Jibril] yang sangat kuat, (5) Yang mempunyai akal yang cerdas; dan [Jibril itu] menampakkan diri dengan rupa yang asli, (6) sedang dia berada di ufuk yang tinggi. (7)        

     Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi, (8)maka jadilah dia dekat [pada Muhammad sejarak] dua ujung busur panah atau lebih dekat [lagi]. (9) Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya [Muhammad] apa yang telah Allah wahyukan. (10) (QS. An-Najm (53):3-10)
     Tidak seorangpun di muka bumi ini yang mengetahui fakta-fakta ini kecuali baru pada beberapa dekade terakhir. Sehingga lontaran fakta ini dalam hadis Rasulullah SAW benar-benar merupakan kemukjizatan dan saksi yang menegaskan kenabian Muhammad SAW dan kesempurnaan kerasulannya.

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. (Yan As.)

HELMI   BUDIMAN  :    ALIHKAN   BELANJA  KONSUMTIF  MENJADI  DERMAWAN
Garut News, (19/8).

      Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Garut, dr H. Helmi Budiman menyerukan,  agar selama puasa Ramadhan hingga menjelang Lebaran Idul Fitri , berbagai kalangan bisa mengalihkan belanja konsumtif yang berlebihan, menjadi kaum dermawan.

     Terkait dengan makna puasa Ramadhan, hendaknya dapat menahan diri dari makan, minum, serta menjauhi perbuatan maksiat, menghindari dosa lidah, tangan, mata juga termasuk menahan diri supaya tidak terlalu konsumtif, katanya saat ditemui Garut News di ruang kerjanya, Kamis.

     Dia juga mengingatkan, sisihkanlah sebagian harta untuk disumbangkan kepada masyarakat yang berkondisi sosial ekonomi tidak mampu, karena hari ini pun masih banyak warga yang tak bisa membeli “Sembilan Bahan Pokok” (Sembako), imbuhnya.

     Menurut Helmi Budiman, proses penyadaran kepada masyarakat merupakan tugas bersama, terutama mengenai masih maraknya yang membunyikan petasan, juga diperlukan ketegasan aparat penegak hukum.

     Sedangkan tradisi mudik Lebaran Idul Fitri, diharapkan pula bisa berlangsung tertib dan aman, meski dengan niat bersilaturahmi dan saling maaf-memaafkan, supaya terlaksana tidak secara berdesak-desakan, sehingga sering memacetkan arus lalu lintas.

     Karena semestinya, silaturahmi dan saling maaf-memaafkan dapat terlaksana bukan hanya pada Lebaran Idul Fitri, melainkan sebelum melaksanakan puasa Ramadhan bahkan berlangsung dalam kehidupan sehari-hari, dimana dan kapan pun, katanya pula.

     Kembali diingatkan, arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri serta kemacetan arus lalu lintas akan semakin komplek, menyusul selama ini malahan sampai sekarang berlangsung secara bersamaan, ungkap Helmi Budiman, yang baru tuntas menyelesaikan studi pasca sarjananya. *** (John).

Semarak,   Hari   Pertama   Pelaksanaan   Shalat   Tarawih
Garut  News, (11/8).

        Pelaksanaan Shalat Tarawih pertama di Garut,  berlangsung semarak menyusul diumumkannya oleh Kementerian Agama, hari pertama puasa Ramadhan, Rabu (11/8).

       Sehingga hampir setiap masjid sejak sore mempersiapkan tempat untuk pelaksanaannya, bahkan dii Masijd Agung Garut, Selasa malam (10/8), dipenuhi kaum muslimin dan muslimat, termasuk remaja dan anak-anak.

        Bupati Garut, Aceng H.M. Fikri, menyambut gembira datangnya Ramadhan yang penuh rahmat dan maghfirah.

     Dikatakannya, Ramadhan terbagi tiga fase, fase pertama rahmat,  rahmat Allah diturunkan sebesar-besarnya bagi mereka yang berpuasa, Disusul sepuluh hari kedua memasuki bulan maghfirah.

       Allah SAW  memberikan ampunan yang besar terhadap hamba-Nya, sedangkan sepuluh hari ketiga, Itqum minannaar maupun pembebasan dari api neraka.

     Bupati mengingatkan warga yang tidak berkesempatan melaksanakan puasa, agar tetap menjaga toleransi kepada muslim yang berpuasa dengan tidak secara atraktif, karena bisa mengganggu kekhusuan beribadah.

      Sementara itu Tarawih Keliling (Tarling) dijadwalkan, tim pertama terdiri Bupati, Ketua DPRD, Kepala Kejari, Ketua Pengadilan Negeri, Ketua MUI, Sekda, staf ahli, dan beberapa pejabat eselon II dan III.

      Melaksanakan kegiatan tarling, di masjid Besar Kecamatan Karangtengah (16/8), Masjid Besar Kecamatan Cisurupan (19/8), Masjid Agung Garut, sekaligus Peringatan Nuzulul Qur’an (26/8), Masjid Besar Leuwigoong (30/8), dan Masjid Besar Cisewu (1/9).

     Tim kedua, terdiri Wakil Bupati, Kapolres Garut, Dandim 0611, Ketua Pengadilan Agama, Sekretaris DPRD, Sekretaris MUI, staf ahli, Asisten Pemkesra, dan para pejabat eselon II dan III,  melaksanakan Tarling di Masjid Besar Tarogong Kaler ((16/8), Masjid Besar Kecamatan Malangbong (19/8).

      Juga di masjid Agung Garut, sekaligus Peringatan Nuzulul Qur’an (26/8), masjid Besar Kecamatan Cibalong (30/8), dan masjid Besar Kecamatan Cihurip (1/9).

      Hari Pertama puasa, juga kondisi perkantoran sepi dan senyap, banyak diantara pegawai yang tak masuk kerja, baik di lingkungan Setda maupun setiap SOPD. *** (John).

KETUA  DPRD  GARUT, MENJELANG  PUASA  MINTA  WUJUDKAN  SITUASI  KONDUSIF
Garut News, (6/8).

     Ketua DPRD Kabupaten Garut, Ahmad Bajuri, SE minta seluruh lapisan dan komponen masyarakat di manapun, agar menjelang dan selama melaksanakan ibadah puasa bisa mewujudkan situasi yang kondusif.

      “Atas Nama Pimpinan dan Seluruh Anggota DPRD Beserta Sekretariat Mengucapkan Selamat Melaksanakan Ibadah Puasa Ramadhan, ” seraya mengajak untuk menghindari berbagai aktivitas yang dapat mengganggu dan membatalkan ibadah puasa, imbuhnya kepada Garut News, Jumat.

     Sehingga selama melaksanakan ibadah Puasa, tidak hanya menuai rasa haus dan lapar melainkan dapat dengan penuh kekhusuan menuai nilai ibadah yang sebesar-besarnya.

     Maka selain kekhusuan serta kondusivitas yang senantiasa harus ditingkatkan kualitasnya, juga mewujudkan kebersamaan memelihara suasana yang tenang dan khidmat, katanya.

     Ditemui terpisah, Kepala Bidang Pengendalian dan Operasi (Dal-op) Satpol-PP setempat, Permana menegaskan jajarannya pun selama pelaksanaan ibadah puasa akan gencar melaksanakan operasi “Kentaki” atau kentara kaki termasuk operasi “Pekat”.

     Yakni pada setiap warung atau pedagang makanan yang terlihat tertutup, namun juga dari luar terlihat kaki yang duduk sambil menyantap makanan di bulan Puasa Ramadhan, katanya. ***(John).

BUPATI    GARUT    SERUKAN    PEGAWAI  INTERNALISASIKAN   NILAI   SHALAT
Garut News, (12/7).

     Bupati Garut Aceng H.M Fikri menyerukan seluruh jajaran Pemkab dan Setda setempat, agar internalisasikan nilai-nilai shalat di dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus meningkatkan spirit menggali nilai keislaman.

     Menurut dia, dengan meningkatkan kualitas penghayatan saat melaksanakan shalat disertai berzikir, dipastikan bisa menghindarkan diri dari kemungkaran, katanya pada Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, 1431 H/ 2010 M, di lapangan Setda, Senin.

     Sehingga pelaksanaan ibadah shalat tak sebatas ritual, melainkan hendaknya setiap saat bisa terus ditingkatkan kualitas kekhusuannya, imbuh Bupati.

     KH. Jujun Junaedi, MA dalam tausyiahnya antara lain mengingatkan, agar makna pelaksanaan ibadah shalat bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, supaya tidak hanya takut kepada KPK dan BPK.

     Namun takutlah kepada azab dari Allah SWT, karena tidak berarti apa-apa jika shalat terus namun maksiat pun tetap dijalankan, katanya.

     Diingatkan pula, agar terus belajar mengakui kesalahan sekaligus berupaya keras untuk memperbaikinya, termasuk tetap konsisten menafkahi keluarga dengan harta yang halal meski harus bercucuran keringan, tegas KH Jujun Junaedi.

     Perhelatan yang dihadiri kalangan Muspida, para Kepala SKPD dan seluruh pegawai itu, diawali pembacaan Al Qur’an oleh qori Muhammad Zam zam, qori terbaik nasional 2010 siswa kelas dua Tsanawiyah Negeri, serta ditutup do’a disampaikan M. Rois Somantri. *** (John).      

CAMAT  TAROGONG  KALER  DEKATKAN  PEGAWAI  DENGAN  MUSHOLA
Garut News, (1/7).
    

       Camat Tarogong Kaler, Nandang Sulaksana, M.Si menyatakan, obsesinya untuk mendekatkan seluruh pegawai kantor kecamatan dengan Mushola, yang juga selaligus mengingatkan dan mengajak mereka agar tidak lupa shalat.
    

     
Demikian diungkapkannya kepada Garut News, seusai menyaksikan peresmian sarana ibadah di komplek perkantorannya itu, yang dilaksanakan Asisten Pemerintahan Sekda Garut, Arus Sukarna, M.Si, Kamis.     

      
Mushola yang dibangun secara berswadaya tersebut, dilengkapi sarana penunjang lainnya antara lain sarana air bersih, yang pada perhelatan peresmiannya dihadiri unsur Muspika serta para pemuka agama dan tokoh masyarakat setempat.
    

       Menyikapi upaya penanggulangan bencana alam, tanah longsor dan banjir lumpur di wilayah tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas teknis terkait dan Pemkab Garut, katanya.
**** (John).

IPM”   GARUT  TERBENTUK
Garut News, (22/6).


     Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kabupaten Garut, kepengurusan 2010-2012 terbentuk dan telah dilantik, Senin (21/06) lalu, antara lain dihadiri Pengurus Muhammadiyah Jawa Barat, H. Iyed Mulyana.

      Wakil Bupati Rd. Diky Candra mengharapkan agar kepengrusan IPM, menjadikan lingkungan sekelilingnya sebagai guru, dan bisa menjadi pemuda yang pandai mendengar, menyimak dan menyimpulkan setiap keadaan atau perkataan orang lain, jangan cepat puas, juga jangan merasa pintar, tapi pintar merasa.

     ”Jadikanlah semua pertemuan sebagai anugerah, selalu bekerjasama, karena banyak pemikir yang tidak sukses akibat tak adanya kerjasama,” katanya.

     Di dalam suatu organisasi terdapat berbagai macam keahlian, masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan, maka diperlukan sikap saling melengkapi satu dengan yang lainnya, untuk saling bekerjasama, imbuh Wakil Bupati.

     Kepengurusan IPM 2010-2012, terdiri  Ketua Umum, Asep Abdul R, Kabid Organisasi, Hilmi Dzulfadli, Kabid Pengkaderan, Rizky Dwi Joyo, Kabid Kajian Dakwah Islam, Irham Yanuar, dan Kabid Kajian Ilmu Pengetahuan,  Iqbal Abd. Qodir

     Kemudian Kabid Seni Budaya dan Olahraga, Eka Lukmanul Hakim, Kabid Advokasi, Guna Irawan dilengkapi  Sekretaris Umum, Anzar Budiawan dan Sekbid Organisasi, Dini Annisa Rk serta Sekbid Pengkaderan, Annisa Nurul Utami.

     Sedangkan Sekbid Kajian Dakwah Islam, Andi Suhandi, Sekbid Kajian Ilmu Pengetahuan, Kiki Zakyiah, Sekbid Seni Budaya dan Olahraga, Jamal Alamsyah, Sekbid Seni Budaya dan Olahraga, M. Ismail Hamzah serta Bendahara Umum, Zahrawani Firdaus.

     Bendahara 1,  Rika Andriani, Lembaga Kewirausahaan, Nita Juwita, Sekretaris Tya Rahmayani. *** (John).

ORMAS   ISLAM   BERUNJUKRASA   
HUJAT  DAN  MENGUSIR  AHMADIYAH

Garut News, 8/6.
    

    Ormas Islam GARIS bersama elemen ormas Islam lainnya di Kabupaten Garut, Selasa membawa ratusan massa berunjukrasa menghujat penyebaran paham Ahmadiyah, yang mereka nilai sangat menyesatkan. 
    

     Kegiatan demo besar-besaran itu, diawali dari kawasan bundaran Simpang Lima dilanjutkan pawai bersama beragam jenis kendaraannya ke Alun-Alun Garut, yang secara bergantian berorasi mengingatkan agar masyarakat Muslim tidak terbius paham Ahmadiyah.     

     Pengunjukrasa juga mendeklarasikan berjihad mengusir paham Ahmadiah dari Kabupaten ini, seraya mereka bertakbir, tahmid dan istigosah secara besar-besaran.
     

     Sebelumnya Dewan Penasihat Gerakan Anti Ahmadiyah (Geram), KH. Aan Mustafa Kamil menegaskan, di daerahnya kini sekurangnya terdapat 1.800-an pengikut paham Ahmadiyah, bahkan sekitar 10 persen diantaranya berada di lingkungan Pemkab dan Setda setempat.
      

     Dia mengingatkan, program
”Gemilang 2006” Ahmadi Garut, berupa tekad bisa memiliki berbagai unsur pemimpin di lingkungan Pemkab dan Setda setempat.     

     Supaya paham yang menyesatkan dan pemurtadan tersebut, bisa semakin mulus mereka sebarkan di tengah-tengah masyarakat, tegasnya.
**** (John).
Picture
Rumah Oknum Guru Ngaji Dirusak Massa (Foto : Ridwan Mustofa)
OKNUM  GURU   NGAJI  DIDUGA                       
CABULI  TIGA  GADIS  BAWAH  UMUR

Garut News, (7/6).
     

     Seorang oknum guru ngaji berinisial JJ(55), diduga kuat mencabuli tiga gadis dibawah umur di Kampung Astana Girang RT.01/04 Kelurahan Sukajaya Kecamatan Tarogong Kidul, Garut. (Agama)

      Dugaan pelecehan seksual itu, dilakukan terhadap tiga korban yang masih se kampung bahkan rumahnya pun berdampingan, tetapi baru terungkap setelah ketiga gadis tersebut sama-sama merasakan sangat sakit pada bagian kemaluannya.     

     Dari hasil pemeriksaan medis, menunjukan mereka korban pelecehan seksual, kemudian ketiga korban mengungkapkan kepada keluarganya masing-masing mengenai peristiwa sebenarnya yang selama ini dialaminya.
     

     Pihak korban dan keluarganya pun langsung melaporkan kepada kepolisian, Senin atas dugaan perbuatan JJ, ayah empat anak yang juga berprofesi sebagai penjahit pakaian pria dan wanita.
    

     Warga setempat termasuk Noni (40) mengatakan, dirinya beserta seluruh tetangga selama ini sama sekali tak menyangka, jika JJ bisa berbuat seperti itu apalagi korbannyaa anak tetangga yang telah memberi kepercayaan untuk mendidik ngaji atau pendidikan agama.
      
     Ketiga gadis itupun, telah lama di asuh dan dibinanya bahkan seperti keluarganya sendiri, sedangkan tingkah laku JJ yang dinilai aneh yakni sering mengantar jemput korban ke sekolah, termasuk jika melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler olahraga renang,  JJ kerap menjemputnya.
     

     Warga di perkampungan tersebut, Senin siang sempat mengamuk dan melempari rumah JJ dengan batu menyebabkan kaca jendela pecah berantakan, malahan menulisi nyaris seluruh dinding rumah dengan beragam ungkapan kotor yang menghujat.
    

    Beruntung pihak kepolisian sempat mengamankan JJ bersama keluarganya, kemudian warga sempat hendak membakar rumah JJ, namun bisa dihalangi oleh beberapa pemuka setempat.
**** (John).


Picture
Pawai Ta'aruf Garut di MTQ Jabar 2010 (Foto : Informatika Garut)
MTQ VII   JABAR   MOTIVASI   KAFILAH
KABUPATEN   GARUT
Garut News, (11/5).

     Sekretaris LPTQ Kabupaten Garut, Drs H. Rahmat Wijaya, Selasa mengemukakan, penyelenggaraan MTQ VII tingkat Provinsi Jawa Barat, di Depok pada 3-9 Mei lalu memotivasi upaya peningkatan prestasi para kafilah asal daerahnya.

    Terutama peserta tingkat anak-anak, yang masih banyak memiliki peluang meraih prestasi tingkat provinsi, nasional bahkan tingkat Asia di tahun-tahun mendatang, katanya menyikapi Kabupaten Garut meraih peringkat VII meski sesuai dengan yang ditargetkan, dalam MTQ VII tersebut.

     Sehingga Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an setempat, akan terus berupaya mempasilitasi proses peningkatan kualitas membaca Al Qur'an sekaligus memaknainya, agar tak hanya sekedar meraih juara MTQ melainkan secara bertahap bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.  

   Garut  menurunkan 60 peserta dan offisial, didampingi tim medis terdiri seorang dokter dan empat perawat, juga menyertakan 350 peserta pawai ta'aruf, meliputi para camat beserta istrinya, para Kepala SKPD, Kepala KUA, Penais seluruhnya mengenakan batik garutan bermotipkan gunung warna cokelat.


    Selain itu menghadirkan pula atraksi drumband Maarif dari Cilageni Kadungora, serta atraksi seni raja dogar (domba garut) asal kecamatan Cibatu, katanya.

    Sedangkan kejuaraan yang berhasil di menangkannya, antara lain masing-masing juara satu tilawah anak-anak diraih Ahmad Zam Zam, serta qiroah sab'ah laki-laki diraih Saepudin, disusul juara kedua cacat netra putri dimenangkan Siti Komalasari, ungkap seorang offisial dari Garut, Sopwan Munawar.

   Dia mengemukakan, juara tiga tafsir Bahasa Arab diraih Ali Komarudin, selain itu kabupaten Garut pun meraih sepuluh juara harapan dari berbagai cabang pada MTQ 2010 tersebut, katanya. ***** (John).

Picture
Santri Pondok Pesantren Keresek Cibatu Berbasiskan IT ( Foto : Informatika)