Menu:

Picture
Hilal Aljajira(7), warga Kampung Nagrak Desa Mangkurakyat Kecamatan Cilawu Garut, menderita usus membusuk, yang diduga kuat akibat sering maupun kebanyakan mengonsumsi mie instant, ungkap ibu kandungnya Ny. Erna(33). (Foto : Ari/naskah John Doddy Hidayat).
KEMENTRIAN  KEHUTANAN  BERIKAN  SK
PENGELOLAAN  HUTAN  WISATA  WANARAJA
Garut  News, ( Senin, 25/10 ).

      Kementrian Kehutanan diagendakan akan segera menyerahkan pemberian Surat Keputusan (SK) Menhut tentang pengelolaan hutan untuk pariwisata di Kecamatan Wanaraja Kabupaten Garut, Jawa Barat.

      Camat Wanaraja, H. Agus Mahin, M.Si kepada Garut News, Senin mengemukakan, penyerahannya direncanakan awal Nopember mendatang, bagi kawasan hutan Gunung Talaga Bodas, yang selama ini dikelola Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

      Kondisi hutan belukarnya terbilang masih “perawan”, yang berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya, antara lain memiliki telaga kawah serta potensi geothermal atau panasbumi, yang sempat diekplorasi pihak Karaha Bodas.

      Namun kondisi ruas jalan menuju obyek wisata sangat potensial itu, selama ini mengalami kerusakan berat, sepanjang 8 km lebih bahkan kini nyaris ditumbuhi semak belukar serta ilalang liar, katanya.

      Camat sangat mengharapkan, Pemkab Garut bisa segera melakukan perbaikan, menyusul wilayah Kecamatan Wanaraja, sekitar 13 km arah utara dari pusat Kota Garut, merupakan salah satu sentra penunjang perkembangan perekonomian kabupaten.

      Bahkan juga diagendakan akan dikunjungi Menteri Pemuda dan Olahraga, serta kalangan wisatawan lainnya.

      Sedangkan terbakarnya pasar tradisional Wanaraja, yang meludeskan 76 kios serta berdampak pada 150 an kios lainnya, saat ini tertanggulangi dengan pemasangan “auining” sederhana.

     Sedangkan rencana Pemkab akan memberikan bantuan Rp1 juta bagi setiap kios yang ludes terbakar, hingga kini masih ditunggu realisasinya, ungkap Agus Mahin, yang mengaku sempat didesak warga pasar. ***(John).

RSBI  SMPN  1  GARUT,  SELENGGARAKAN  DUA  KALI  UTS
Garut  News, ( Kamis, 21/10 ).

       Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMPN 1 Garut, siapkan penyelenggaraan dua kali Ulangan Tengah Semester (UTS) Satu, pada tahun pelajaran 2010/2011.

      UTS pertama berlangsung 25 – 30 Oktober, yang materinya berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan delapan standar pendidikan nasional, ungkap Penanggungjawab RSBI SMPN 1 Garut, Drs Tjuk Mardianto kepada Garut News, Kamis.

      Sedangkan UTS berikutnya, digelar pada 1- 2 Nopember mendatang, dengan materi kurikulum internasional, meliputi mata pelajaran yang diujikan matematika, Bahasa Inggris, sains serta ICT.

      Lembaga pendidikannya memiliki 19 kelas RSBI, meliputi sembilan rombongan belajar (Rombel) kelas tujuh, enam Rombel kelas delapan serta empat Rombel kelas sembilan, yang masing-masing Rombel terdapat 30 siswa.

      Sedangkan kelas reguler sebanyak 10 Rombel, masing-masing Rombel terdapat 45 siswa, yang pada 2012 – 2013 kemungkinan hanya terdapat 27 Rombel  Sekolah Bertaraf Internasional (SBI).

      Peningkatan status dari RSBI menjadi SBI, tergantung hasil akreditasi yang dilaksanakan belum lama ini, ujar Tjuk Mardianto, menambahkan. *** (John).

BANYAK  WARGA  GARUT  MENDERITA  LUMPUH  LAYUH
Garut  News, ( Rabu, 20/1 ).

       Saat ini masih banyak warga Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang menderita “lumpuh layuh”, diantaranya Yusuf(8) didera jenis penyakit itu sejak usia delapan bulan, warga Kampung Galumpit RT.06/01 Kelurahan Margawati Kecamatan Garut Kota.

      Bahkan masih dalam satu kelurahan yang sama, terdapat dua warganya yang nyaris sependeritaan dengan Yusuf, ungkap Kabag Informatika Setda setempat, Dik Dik Hendrajaya, M.Si kepada Garut News, Rabu.

       Mereka terdiri Bayu Pasutri Rohilani(4,5) serta Maman, mereka seluruhnya langsung didatangi Ketua Konsorsium Peduli Untuk Mereka, Ny. Rani Permata Diky Chandra.

      Ny. Rani antara lain mengemukakan, diperlukannya empati kepedulian sosial antar sesama maupun masyarakat, terutama yang memiliki kondisi sosial ekonomi menengah keatas.

      Uluran bantuan dari para dermawan, sangat memberikan manfaat bagi para penderita jenis penyakit menahun lainnya, termasuk bantuan dorongan moril serta motivasi bagi pihak keluarga penderita, imbuhnya.

      Konsorsium Peduli Untuk Mereka, selama ini terus berupaya memberikan kepedulian kepada siapapun yang mengalami deraaan beragam jenis penyakit menahun, namun juga diharapkan adanya peran serta dari berbagai komponen dan elemen masyarakat lainnya, ujar Ny. Rani Permata. *** (John).

PERPUSTAKAAN  GARUT  SETIAP  HARI  DIDATANGI  150  PENGUNJUNG
Garut  News, ( Selasa, 19/10 ).

       Perpustakaan Daerah Kabupaten Garut, selama ini setiap harinya rata-rata didatangi 150 pengunjung dari berbagai kalangan, diantaranya para siswa SD, SMP, SMA/SMK, MA juga kalangan mahasiswa serta masyarakat umum lainnya.

      Antara lain pegawai Pemkab/Setda setempat, guru, dosen serta para pengusaha, yang umumnya menggemari buku-buku rekreatif serta teknologi tepat guna termasuk sains maupun IPTEK, ungkap Kepala Perpustakaan tersebut, Dra Lisnawati, M.Si kepada Garut News, Selasa.

      Sedangkan jasa layanan lainnya, secara terjadwal mengunjungi 15 Pos Perpustakaan Keliling secara “mobil”, bahkan diagendakan pada 2011 mendatang menjadi 30 titik lokasi layanan kunjungan, jika terdapat penambahan armada kendaraan serta operasionalnya.

      Hingga saat ini, sekurangnya telah memenuhi 30 persen layanan kebutuhan pustaka sekolah termasuk Pondok Pesantren (Pontren), sementara perpustakaan desa terpenuhi 50 persen.

      Lisnawati mengharapkan, agar masyarakat bisa memanfaatkan sarana perpustakaan daerah dengan semaksimal dan sebaik mungkin, sedangkan bagi warga desa atau kecamatan lainnya, yang menghendaki dikunjungi mobil unit perpustaan keliling, bisa mengajukan permohonan melalui surat resmi, katanya.

      “Kunjungi dan manfaatkan makna sumber ilmu dan informasi di Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Garut, sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, termasuk keterampilan mewujudkan industri kreatif yang inovatif, segera ajukan permohonan tertulis jika menghendaki daerah anda dikunjungi mobil unit perpustakaan umum,” imbuh Lisnawati, menambahkan. *** (John).
     
GARUT  JADI  PUSAT  PERAWATAN  TANPA  OBAT
Garut  News, ( Senin, 18/10 ).

      Garut, Jawa Barat, akan segera menjadi “Pusat Perawatan Tanpa Obat” (Pusratu), yang menerapkan proses penyembuhan penyakit dengan metode baru atau “Holistik”.

      Demikian diungkapkan Direktur Pusratu Institut, Ahab Syihabuddin, SHI kepada Garut News, Senin dan menyatakan, beragam jenis penyakit apapun pada manusia bisa diakibatkan lima faktor,  terdiri struktur tulang tidak bagus, aliran darah tersumbat, faktor makanan/keracunan juga akibat “jin” serta psikologis.

      Maka cara pengobatannya akan sangat berbeda, yang kini proses pembentukan kelembagaan berupa yayasan serta perijinan dari Dinas Kesehatan tengah dilakukan, dan jika telah tuntas akan segera menyebar dibuka klinik pengobatannya, yang berpusat di Garut.

      Bahkan pada 2011 mendatang, didirikan lembaga pendidikan Pusratu, sehingga siapapun bisa belajar untuk menjadi akhli pengobatan termurah itu, menyusul semua jenis penyakit bisa di therafi dengan metode “Holistik” tersebut, katanya.

      Dia katakan, penyakit akibat faktor psikologis bisa ditanggulangi dengan pendekatan agama, akibat faktor tersumbatnya aliran darah juga bisa diperbaiki, faktor makanan juga dapat disembuhkan, serta akibat “jin” diatasi dengan “rukhiat”, tegasnya.

      Diingatkan pula, pemberian obat anti biotik bisa mengakibatkan “immunitas” atau daya tahan tubuh menjadi melemah.

      Sementara proses perijinan serta pembentukan badan hukum berupa yayasan, masih dilakukan persiapannya, saat inipun mulai dilakukan uji coba pada klinik di Kecamatan Banyuresmi, yang ditangani langsung oleh dr Asep, ungkap Ahab Syihabuddin. **** (John).  

KLB  KERACUNAN  MAKANAN  DI  GARUT  AKIBAT  TIGA  JENIS  BAKTERI
Garut  News, ( Senin, 18/10 ).

       Kepala Dinas Kesehatan Garut, dr H. Hendy Budiman, M.Kes kepada Garut News, Senin menyatakan, Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan makanan ratusan warga Desa Pasawahan Kecamatan Tarogong Kaler, belum lama ini, akibat tiga jenis bakteri.

      Terdiri bakteri “STAPHYLOCOCCUS AUREUS, CANDIDA SP serta BACILLUS SP”, berdasarkan hasil penelitian pada Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Barat di Bandung, katanya.

       Diduga kuat ketiga bakteri tersebut, terdapat pada jenis makanan irisan telur, abon, sambal oncom, daun kemangi serta goreng kacang kedelai.
   Sehingga ratusan korban, yang mengonsumsi makanan pada pesta ulang tahun tersebut, antara lain mengalami perut mual, kepala pusing bahkan disertai muntah-muntah disertai badan lemas, namun mereka bisa cepat tertolong di Puskesmas dan Balai Pengobatan.

     Juga terpaksa beberapa korban diantaranya, menjalani rawat inap, maka diserukan agar peristiwa itu tidak terulang kembali, antara lain dengan berhati-hati memproses menu makanan serta mengonsumsinya, imbuh Hendy Budiman. *** (John).

PEDAGANG  PASAR  TRADISIONAL  GARUT              
MAKIN  TERANCAM  PASAR  MODERN
Garut  News, ( Senin, 18/10 ).

      Bupati Garut, Aceng H.M Fikri mengingatkan, para pedagang di pasar tradisional kini semakin terancam pasar modern, jika tidak segera dibantu dan dibina dinas instansi teknis terkait.

      Sehingga setiap Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD), harus berkreativitas dan berinovasi menyikapi minimnya alokasi dana APBD, diantaranya menjalin kerjasama dengan pihak ketiga sepanjang tidak merugikan dan memiliki payung hukum yang legal, katanya, Senin.

      Tetapi menurut bupati, hingga kini hanya terdapat beberapa SKPD yang memiliki terobosan kreativitas dan inovasi, termasuk bisa melaksanakan efisiensi, katanya.

      Dia juga mengingatkan, pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor perparkiran harus dioptimalkan, yang tak mungkin bisa memadai jika di lapangan hanya ditangani oleh mereka yang statusnya bukan tenaga kerja kontrak (TKK) maupun bukan sukarelawan (Sukwan).

      Didesak pertanyaan Garut News, tentang SKPD mana saja yang dinilai memiliki terobosan inovasi dan kreativitas, Bupati Aceng H.M Fikri tetap enggan menyebutkannya, “saya tidak mau mengadu domba antar SKPD”, katanya pula. (John).     

TUNGGAKAN  BERAS  PEGAWAI  GARUT  Rp8  MILIAR, BELUM  DIBAYARKAN
Garut  News, ( Senin, 18/10 ).

      Tunggakan rapel beras 2009 bagi 21.000 an pegawai di lingkungan Pemkab/Setda Garut, senilai sekurangnya Rp8 miliar hingga saat ini masih belum dibayarkan, atau setiap pegawai rata-rata mendapatkan rapel Rp300.000 an.

      Kepala Dinas Pengelola Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKA) setempat, Drs H. Dendi Hidayat ketika didesak pertanyaan Garut News, Senin mengakui hal itu dan menyatakan harapannya, realisasi pembayaran bisa berlangsung dalam waktu dekat ini.

     Menunggu pencairan perubahan APBD 2010, yang saat ini masih dievaluasi Gubernur Jawa Barat, sedangkan tak diusulkan dalam APBD murni 2010 karena kebijakan pemerintah pusat untuk pembayaran rapel beras 2009, turun setelah APBD murni 2010 disahkan, katanya.

      Menjawab pertanyaan bunga giro selama dana itu mengendap di lembaga perbankan, Dendi Hidayat menyatakan, langsung memasuki pos Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2010 yang total nilainya Rp105 miliar, sebesar Rp72 miliar diantaranya bersumber dari RSUD dr Slamet Garut.

     Sedangkan APBD Garut 2010 bernilai sekitar Rp1,3 triliun, nyaris sebesar Rp1 trikiun diantaranya hanya diperuntukan bagi gaji pegawai, sehingga belanja pembangunan yang bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh rakyat, masih sangat minim. ***(John).

HILAL  MENDERITA  DIDUGA  AKIBAT  MIE  INSTAN
Garut  News, ( Rabu, 13/10 ).

       Hilal Aljajira(7), warga Kampung Nagrak Desa Mangkurakyat Kecamatan Cilawu Garut, menderita usus membusuk, yang diduga kuat akibat sering maupun kebanyakan mengonsumsi mie instant, ungkap ibu kandungnya Ny. Erna(33).

      Maka hendaknya masyarakat mewaspadainya, karena bisa membahayakan kondisi usus dua belas jari, meski kini Hilal bisa kembali hidup normal, katanya, Rabu.

       Namun Hilal  sempat dioperasi beberapa kali, yang diawali tidak bisa buang air besar pada Nopember 2008, dia kerap meringis perutnya sakit berat dan kembung, sehingga terpaksa dirujuk ke RSHS Bandung, ungkapnyua singkat. ***(John).
Picture
Hadi Nurdin Boyo Mengaku Dianiaya Inspektorat Garut. (Foto : John Doddy Hidayat).
WARGA  GARUT  BISA  MAGANG  KE  JEPANG
Garut  News, ( Selasa, 12/10 ).

      Warga Kabupaten Garut, Jawa Barat, bisa mengikuti program pemagangan ke Jepang, atas kerjasama Kementerian Tenaga Kerja Dan Transmigrasi RI dengan IMM Jepang, ungkap Kepala Seksi Latihan dan Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja (Lattas) Dinsosnakertrans setempat, Komarudin, S.Sos kepada Garut News, Selasa. 

      Persyaratannya laki-laki, berpendidikan STM, Sarjana Teknik jurusan bangunan, mekanik, listrik, teknik industri, mekanisasi pertanian, juru gambar, teknik kimia serta teknik komputer, katanya.

      Bagi lulusan non teknik dari strata pendidikan apapun, diharuskan melengkapi sertifikat latihan kerja BLK minimal 480 jam, dengan usia pada saat mendaftar berkisar 20-25 tahun, mulai 4 Oktober hingga 5 Nopember 2010.

      Informasi persyaratan lainnya, bisa menghubungi Seksi Lattas pada Dinsosnakertrans Kabupaten Garu, Jl. Patriot, ungkap Komarudin. ***(John). 
ENGKUS  SEKELUARGA  KEHILANGAN  RUMAH  
Garut  News, ( Kamis, 7/10 ).

       Engkus Kusnadi(54) bersama tujuh tanggungan anggota keluarganya, kini kehilangan rumah, akibat ludes terbakar di Kampung Gunung Gelap RT.03/07 Desa Mekarwangi Kecamatan Cihurip, Kamis pukul 06.30 WIB.

      Meski tidak menelan korban jiwa, namun kerugian materialnya mencapai Rp125 juta, sumber api berasal dari tungku dapur, bisa dipadamkan warga sekitarnya bersama Satlak PBP Kecamatan Cihurip.

      Korban bersama keluarganya terpaksa dievakuasi serta diungsikan di rumah tetangga terdekat, ungkap Kepala Bagian Informatika Setda Garut, Dik Dik Hendrajaya, M.Si kepada Garut News, melaporkan. ***(John).   

TAROGONG  KIDUL  BANGUN  SARANA  JALAN  DESA/ KELURAHAN
Garut  News, ( Rabu, 6/10 ).

      Camat Tarogong Kidul Garut, Drs Aji Sukarmaji, M.Si menyatakan, Rabu telah memprogramkan pembangunan sarana jalan dan lingkungan kelurahan di wilayahnya, yang diharapkan mulai bisa terealisasi pada 2011 mendatang.

      Wilayahnya juga memiliki potensi pendidikan, sehingga akan terus dipacu perwujudan sekolah yang refresentatif, diantaranya dengan membangun fisik sekolah serta meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, katanya kepada Garut News, Rabu.

     Potensi lainnya, antara lain pencak silat yang telah berhasil menjadi juara tetap tingkat kabupaten, karena selama tiga kali berturut-turut memenangkan piala bergilir dari Paguron Putra Siliwangi.

     Saat ini pun, tengah berupaya mewujudkan wilayah yang bersih dan tertib untuk meraih kemenangan pada lomba adipura, termasuk melengkapi sarana penerangan jalan umum (PJU).

     Luas wilayah Kecamatan Tarogong Kidul 1.814 hektare dengan lima kelurahan serta tujuh desa, berpenduduk 107.823 jiwa terdiri laki-laki 54.418 serta perempuan 53.342, untuk pemekaran RW tergantung atau diserahkan kepada masyarakat, sedangkan pemekaran kelurahan/ desa dinilai masih mencukupi, katanya. **** (John).

PETANI  TEMBAKAU  GARUT  BANYAK  GAGAL  PANEN
Garut  News, ( Rabu, 6/10 ).

       Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Garut, Ir Hj. Indriana menyatakan, Rabu meski petani di daerahnya memiliki kearifan lokal menyikapi perubahan iklim, seperti petani teh, namun para petani tembakau banyak mengalami kegagalan panen hingga mencapai 60 persen.

     Bahkan demplot pengembangan tembakau tidak berhasil, meski proses persemaiannya bagus, namun saat ditanam banyak mengalami kegagalan, katanya dihadapan 15 peserta studi banding dari Komisi B DPRD Kabupaten Temanggung Jateng, dipimpin Drs T. Purnomo, Rabu.

     Dikatakannya, pemanfaatan dana bagi hasil cukai tembakau antara lain untuk demplot tembakau berkadar nikotin dan “tar” yang rendah, atau tak melebihi ambang standar kesehatan, katanya.

     Namun pada 2010/2011 diprogramkan pemurnian varietas tembakau lokal “mole”, kendati selama ini cukup sulit mewujudkan kemiteraan dengan konsumen, sehingga umumnya hanya sebatas konsumen banyak membeli roduk tembakau Garut.

     Sementara itu, berdasarkan Surat Edaran Menteri Keuangan, dana bagi hasil cukai tembakau antara lain diperuntukan bagi alih profesi petani tembakau, namun umumnya petani tembakau berlangsung secara turun-temurun.

     Sedangkan kelembagaan petani perkebunan di daerahnya, terdapat 591 kelompok tani, beberapa diantaranya tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) bahkan terdapat Koperasi Petani, juga ada asosiasi petani teh, tembakau, akarwangi, tebu dan kopi, katanya.

     Tanaman akar wangi di Kabupaten Garut, tidak boleh lebih dari 2.400 hektare, yang dinilai bisa memenuhi jaminan konservasi dan produk minyak akar wangi.

      Tetapi kenyataannya 2.400 hektare tak mencukupi, menyusul adanya kerajinan berbahan baku akar wangi, dengan berbagai kendala selama ini, Kabupaten Garut tetap mengusung program agribisnis, demikian antara lain Indriana. ****(John).

SERBUAN  PEDAGANG  MENJAMUR                                                
DI  LOKASI  KOLAM  THERAFI  IKAN
Garut  News, ( Minggu, 3/10 ).

     Serbuan pedagang, saat ini semakin menjamur di lokasi kolam therafi ikan, yang kian diyakini oleh para pengunjungnya antara lain sebagai proses penyembuhan rhematik.   

     Kolam sekitar 1.759 m2 itu, milik Jajang terletak di Kampung Pasir Lanjur RT.03/01 Desa Tanjung Kemuning Kecamatan Tarogong Kaler, sejak sebulan lalu banyak diserbu pengunjung dari manapun, ungkap aparat desa setempat, Dede kepada Garut News, Sabtu.

     Kolan berkedalaman satu meter tersebut, kini dihuni sekitar 1 kwintal sejenis ikan nilam, yang kerap menyerbu kaki pengunjung jika direndam di dalam kolam, bahkan banyak terdapat pengunjung yang langsung merendamkan diri di kolam yang dialiri air dari selokan sawah ini.

     Namun banyaknya para pedagang makanan dan minuman ringan termasuk rokok, menjadikan suasana hingar bingar, disertai banyaknya halaman penduduk yang disulap menjadi areal parkir beragam jenis kendaraan.

     Sehingga ruas jalan desa menjadi menyempit, bahkan sulit dilintasi beragam jenis kendaraan apapun.

     Masih menurut Dede, puncak kedatangan pengunjung Sabtu dan Minggu, mulai pagi dini hari hingga menjelang Maghrib, katanya. *** (John).
Picture
Kasi Penegak Satpol-PP Garut, H. Mimin, SH
SEKURANGNYA  13  PSK  GARUT  DIREHABILITASI  KE  PALIMANAN
Garut  News, ( Kamis, 30/9 ).

       Sekurangnya 13 pekerja seks komersial (PSK) asal Kabupaten Garut, selama 2010 ini direhabilitasi ke Palimanan, mereka terdiri kaum perempuan yang setiap digelar operasi “Pekat” selalu tergaruk petugas, sehingga dinilai sebagai “kambuhan”.

      Karena terbukti tidak bisa lagi dilakukan pembinaan, termasuk empat PSK dari 15 PSK yang dijaring di seputar Bundaran Guntur dan pada beberapa “café”, menjelang Kamis dini hari, tegas Kasi Penegak Satpol – PP setempat, H. Mimin, SH kepada Garut News.

      Dia katakan, dari 15 PSK yang digaruk sepanjang malam itu, enam diantaranya wajah lama, sedangkan sembilan PSK lainnya merupakan wajah baru tetapi stok lama, yang dinilai masih bisa dilakukan pembinaan, katanya.

      Terdapat pula tiga diantaranya laki-laki, serta seorang pelajar, dua PSK berdatangan dari Bandung, namun dari enam PSK wajah lama, dua PSK diamankan laki-laki yang mengaku bertanggungjawab, katanya pula.

      Operasi yang melibatkan 11 personil Satpol-PP ini, antara lain digelar untuk memenuhi harapan masyarakat Kota Garut, yang kian marak memasang spanduk ancaman terhadap PSK, yang antara lain bertransaksi di sepanjang Jl. Guntur. *** (John).
Picture
Kegiatan Donor Darah Pada Kantor Informatika. (Foto: Informatika/ naskah John Doddy Hidayat).
SETETES  DARAH PUN  BERMANFAAT  BAGI  PMI  GARUT
Garut  News, ( Kamis, 30/9 ).

      Kabag Informatika Setda Garut, Dik Dik Hendrajaya, M.Si menyatakan kepada Garut News, Kamis, sumbangan setetes darah pun sangat bermanfaat bagi PMI setempat.

      Sehingga sangat apresiasi serta terimakasih kepada seluruh 22 pendonor darah rutin hari ini, yang setiap bulan dilaksanakan pada Kantor Informatika Setda setempat, bersama Unit Trsanfusi Darah Cabang (UTDC) Kabupaten Garut.

      Sukarelawan yang telah mendonorkan sebagian darahnya itu, sangat bermanfaat bagi keberlangsungan persediaan darah  di UTDC  Garut, dan tetap  sangat bermanfaat bagi yang  membutuhkan bantuan darah.

     Staff  UTDC Garut, Deden Kustandi mengatakan, UTDC nya saat ini hanya memiliki persediaan 32 labu (kantong) darah,  terdiri 10 labu darah dari donor SMKN 01 Garut kemarin, kemudian  kini di lingkungan Setda  22 labu.

      Dijelaskan, setiap bulannya UTDC memerlukan sekitar 1.000 labu darah guna memenuhi kebutuhan masyarakat Garut, sementara UTDC rata-rata hanya memiliki 400 labu darah.

      Akibatnya kebutuhan darah tidak sesuai dengan persediaan, maka diharapkan  khususnya kepada Pemkab setempat, agar senantiasa bisa menghimbau agar masyarakat dan  pegawai dapat mendonorkan darahnya.

      Pada setiap  kegiatan donor darah seperti saat ini, sedangkan bagi warga yang hendak mendonorkan darahnya,  bisa langsung dating  ke UTDC Garut, katanya. (John).

Picture
288  LULUSAN  STIKES  KARSA  HUSADA  GARUT,  DI WISUDA  
Garut  News, ( Rabu, 29/9 ).

      Sebanyak 288 lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Karsa Husada di Kabupaten Garut, Jawa Barat, telah di wisuda Selasa (28/9) di Gedung Pendopo Kabupaten setempat.

      Mereka terdiri program studi S.1 serta D.3 Keperawatan Kelas Reguler dan Non Reguler, diingatkan agar bisa  mentranformasikan pemanfaatan ilmunya yang diperoleh semasa perkuliahan, agar bermanfaat bagi masyarakat sekaligus menjadi kebanggaan bagi orangtua yang  dengan jerih payah mendidik serta menyekolahkan, sejak TK hingga berhasil mendapatkan gelar, tegas Ketua Stikes Karsa Husada, dr. H. Teni S. Rifa’i. (Foto: Ist/ Naskah John Doddy Hidayat)
BULAN  BHAKTI  GOTONG  ROYONG  DICANANGKAN  DI  LIMBANGAN
Garut, ( Rabu, 29/9 ).

      Pencanangan bulan bhakti gotong royong Tingkat Kabupaten Garut, dilaksanakan di Alun Alun Kecamatan Balubur Limbangan, oleh Bupati Aceng H.M Fikri, Rabu.

     Sekaligus pengambilan sumpah dan pelantikan enam kepala desa dari empat kecamatan, diantaranya Desa Galih Pakuan Limbangan, Tegal Lega Bungbulang, serta Desa Sukarame Kecamatan Caringin, ungkap Kabag Informatika Setda setempat, Dik Dik Hendrajaya, M.Si.   

      Terkait pencanangan pelaksanaan bulan bhakti gotong royong, menurut banyak kalangan di Kota Garut termasuk lembaga perguruan tinggi, justru paling utama bisa digalakan di kawasan perkotaan, serta perumahan penduduk menengah keatas.

     Menyusul, sosiologi warga di pedesaan terutama pada daerah terpencil, sikap kekerabatan serta kegiatan gotong royongnya masih sangat kuat, sedangkan warga di perkotaan terutama di lingkungan masyarakat menengah keatas, semakin terkontaminasi sikap egois warga Kota Besar.

     Gaya hidup maupun perilaku aneh, kalangan menengah keatas dari Kota Besar seperti Bandung, Jakarta dan Bekasi, juga kerap dengan relatif mudah ditiru masyarakat di daerah.

     Mulai dari warna rambut, hingga kurang bahkan tidak pedulinya terhadap beragam kegiatan gotong royong, katanya. *** (John).  

KABUPATEN  GARUT  PERLUKAN  LIMA  RUMAH  SAKIT
Garut News, ( Selasa, 28/9 ).

      Berdasarkan jumlah penduduk Kabupaten Garut, yang saat ini mencapai lebih dari 2,5 juta jiwa, maka diperlukan sekurangnya lima rumah sakit, karena idealnya setiap rumah sakit memberikan jasa layanan kepada 500 ribu penduduk.

     Sedangkan setiap Puskemas idealnya melayani 30 ribu penduduk, sehingga setiap harinya kerap terjadi luapan pasien yang terpaksa antri untuk mendapatkan tempat tidur di RSU dr Slamet Garut, ungkap Wakil Direktur RSU tersebut, R. Abubakar kepada Garut News, Selasa.

      Menyusul Kabupaten Garut hingga kini hanya memiliki satu RSUD, sedangkan pembangunan rumah sakit di Kecamatan Pameungpeuk, masih belum dipastikan hingga beberapa tahun mendatang bisa dioperasionalkan, katanya.

      Sementara itu, RSUD tidak bisa bahkan tidak boleh menolak kedatangan pasien, kecuali bagi pasien dengan jenis penyakit parah, yang harus segera dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

     Membludaknya pasien nyaris setiap hari, kerap terpaksa sementara menempati ruang Unit Gawa Darurat (UGD), bahkan menempati lorong rumah sakit dengan mendatangkan tempat tidur “velbet” pinjaman.

     Tetapi masih banyak kalangan masyarakat, yang hingga saat ini tidak tahu bahkan tidak mau tahu kendala dihadapi RSU dr Slamet, yang nyata-nyata beroperasi di luar kemampuannya.

      Karena itu, diharapkan warga yang memanfaatkan jasa layanan rumah sakit ini, tidak mudah emosional jika tidak langsung mendapatkan kamar dan tempat tidur rawat jalan, imbuhnya. *** (John).   

WARGA  GARUT  BERPELUANG  KERJA  DI  KOREA
Garut  News, ( Minggu, 26/9 ).

     Warga Kabupaten Garut, Jawa Barat, berpeluang bisa bekerja di Korea diantaranya tamatan SLTA, dengan syarat antara lain dapat berbahasa Korea dengan fasih, sedangkan gaji setiap bulannya rata-rata Rp7 juta.

    Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja pada Dinsosnakertrans Garut, Yayat Hidayat, SH kepada Garut News, Minggu mengemukakan hal itu seusai melepas 12 warga asal Garut Selatan, yang akan mengikuti Pelatihan Bahasa serta Budaya Korea selama dua bulan di Cirebon.

     Saat ini sekurangnya terdapat 35 warga Garut, yang mengikuti pelatihan tersebut, kemudian Desember mendatang mereka menjalani ujian lisan serta tertulis, yang diselenggarakan Perguruan Tinggi Negeri, seperti di Universitas Indonesia atau UNPAD Bandung, katanya.

     Sedangkan proses pembelajaran termasuk mengikuti seleksi hingga mendapatkan certivikat, calon tenaga kerja dipungut biaya Rp4 juta, termasuk biaya makan serta menginap selama mengikuti pelatihan.

     Mereka akan menempati pekerjaan pada sektor perikanan, pabrikan, manufacturing serta pada sektor pertanian, yang tahun ini secara nasional mendapat kuota bagi sekitar sembilan ribu tenaga kerja asal Indonesia, seribu TKI diantaranya kuota bagi Provinsi Jawa Barat.  

      Sehingga selama ini, Indonesia menjadi pemasok tenaga kerja terbesar ke Korea, dan hingga sekarang terdapat sekitar 30.000 tenaga kerja Indonesia yang bekerja di negara tersebut.

     Sebagaimana diungkapkan Direktur Pelayanan Penempatan Pemerintah, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Dr Haposan Saragih, seusai memberikan pengarahan pada  persiapan tes bahasa Korea untuk para tenaga kerja yang akan dikirim ke negara tersebut, di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Sabtu lalu.

      Pada 2010, Korea memberikan kuota tenaga kerja kepada Indonesia sebanyak 9.000 orang, katanya. *** (John).


DINAS  KEPENDUDUKAN 
DAN  CATATAN  SIPIL  SEGERA  BAGIKAN  KOMPUTER 

Garut  News, ( Kamis, 23/9 ).

      Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Garut, akan segera membagikan masing-masing seperangkat komputer kepada seluruh 42 kecamatan di kabupaten tersebut.

      Pengadaan barang bersumber APBD 2010 ini, antara lain dimaksudkan untuk mendukung jasa pelayanan pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) serta Kartu Keluarga (KK) di setiap kecamatan, ujar Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat, Sujana Safei, SH.

     Sedangkan seluruh perangkat tersebut, telah tersedia dan kini dalam proses pendistribusiannya secara terjadwal, termasuk dilakukannya pemeriksaan teknis maupun install, katanya.

     Kedepan jika memungkinkan, bisa sekaligus terpasang jaringan internetnya, ungkap Sujana Safei kepada Garut News, Kamis.

     Sementara itu, dari Garut juga dilaporkan pipa induk bersumber air dari Bayongbong milik PDAM setempat di Kampung Nango Bayongbong mengalami pecah, sehingga pendistribusian debet airnya sempat mengecil atau mengalami gangguan maupun pengurangan.

     Menurut pekerja perbaikan, penyebabnya antara lain secara alami, katanya saat ditemui kalangan wartawan. *** (John).

DINSOSNAKERTRANS  GARUT  DISERBU  PENCARI  KERJA
Garut  News, ( Rabu, 22/9 ).

     Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Garut, sejak sepekan terakhir setiap harinya diserbu para pencari kerja, terutama untuk memproses pembuatan Kartu Tanda Bukti Pendaftaran Pencari Kerja.

     Namun persyaratan yang selama ini dikenal dengan sebutan “kartu kuning” itu, kini telah berubah menjadi kartu berwarna putih, berlaku secara nasional selama dua tahun tetapi dengan keharusan melapor setiap enam bulan sekali, bagi pencari kerja yang belum mendapat pekerjaan.

     Demikian diungkapkan petugas Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dinsosnakertrans setempat, Maman Suryaman kepada Garut News, Rabu.

      Serbuan para pencari kerja tersebut, menyusul antara lain adanya informasi perekrutan CPNS akan dilakukan secara serentak di lima provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Jawa Timur.

     Perekrutan yang direncanakan akhir bulan ini, sejauh ini masih belum terdapat pengumuman resmi dari Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) setempat, namun kian banyak masyarakat yang telah mengetahuinya melalui jasa internet.

     Umumnya warga Kabupaten Garut mengharapkan, seleksi CPNS 2010 ini bisa dilaksanakan dengan jujur, jika perlu tanpa melibatkan Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung, jika pada kenyataannya unsur keterbukaannya diragukan dan juga diindikasikan masih sarat persekongkolan. *** (John).

JEMBATAN  AMBRUK, AKSES  JALAN                                         
PASIRWANGI  GARUT  TERTUTUP

Garut  News, ( Selasa, 21/9 ).

      Jembatan sepanjang dua meter dan lebar empat meter ambruk, mengakibatkan akses jalan di Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut menjadi tertutup, sejak Selasa pagi.

     Disebabkan kondisi gorong-gorong keropos, diperparah gerusan banjir di lokasi Kampung Panggilingan RT. 01/06 Desa/Kecamatan Pasirwangi, ungkap Kabag Informatika Setda Garut, Dik Dik Hendrajaya kepada Garut News melaporkan. ***(John).

POSKO  KESEHATAN  TERMINAL  GUNTUR  BOCOR  DAN  BERDEBU
Garut News, ( Minggu, 12/9 ).

     Posko kesehatan arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 1431 H, di Terminal Guntur Garut satu atap dengan Posko Dishub setempat, selalu bocor setiap diguyur hujan deras serta berdebu saat kemarau dengan terik matahari.

     Demikian dikeluhkan penanggungjawab Posko Kesehatan, Dudi kepada Garut News, Minggu dan menyatakan seluruh jenis obat-obatan yang diperlukan masih tersedia dengan memadai.

     Dipastikan pada arus balik Lebaran, banyak dikunjungi pasien yang selama ini mengeluhkan sakit magh, pegal linu serta pusing, katanya.

     Sedangkan penumpang yang turun di terminal tersebut pada Jumat (11/9) hingga Pukul 20.00 WIB sebanyak 59.997 atau meningkat 19,39 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

     Sedangkan penumpang yang naik dari terminal ini 6.795 atau menurun 37,32 persen dibandingkan pada periode sama tahun lalu. *** (John).
Picture
Teh Rani Sampaikan Keterangan Resmi Kepada Garut News. ( Foto : Anang ).
TEH  RANI  GELAR  TAUSYIAH NADA  DAN DAKWAH
Garut News, ( Rabu, 8/9 ).

     Istri Wakil Bupati Garut, Ny. Rani Permata Diky Chandra akrab disapa Teh Rani, yang juga Ketua Persatuan Artis Film (Parfi) Korda Kabupaten setempat, Rabu menggelar  “nada dan dakwah”  bersama kalangan  LSM   “Saba”.

     Perhelatan yang berlangsung di wilayah Kecamatan Karangpawitan itu, sekaligus berbuka puasa bersama, sambil menuai pahala melalui perekat silaturahmi, ungkap tim kreatifnya Andre kepada Garut News.

     Dia juga katakan, hingga menjelang berakhirnya Puasa Ramadhan, sarat diwarnai jalinan silaturahmi bersama Teh Rani dengan berbagai kalangan, yang dibingkai melalui perhelatan buka puasa bersama, bahkan kerap dilanjutkan shalat tarawih, katanya.

     “Rindu Rassul”, lagu dari kelompok Bimbo, kerap dilantunkan Teh Rani seraya dengan nuansa persuasif dan edukatif menyampaikan tausyiahnya, pada keheningan agungnya nilai ke Islaman mengemuka dengan lemah lembut.

     Sapaan akrab Teh Rani beserta Rd. Diky Chandra juga kerap meneduhkan hati anak-anak yatim termasuk anak jalanan, yang acap mereka temui serta diajaknya bercanda, berceritra serta digugah semangat hidupnya, agar bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, amien.*** (John). Bisa juga di klik www.beritagarut.blogspot.com


HINGGA  SELASA  PAGI  TERJADI  53  KASUS
Garut News, ( Selasa, 7/9 ).

      Berdasarkan Laporan Posko Kesehatan yang dilaporkan Kabag Informatika Setda Garut, Dik Dik Hendrajaya, sejak 3 September hingga Selasa (7/9) pagi, di Kabupaten Garut terjadi 53 peristiwa maupun kasus.

     Terdiri 48 kecelakaan lalu lintas, masing-masing satu kasus kecelakaan kerja, terpeleset, penganiayaan, serta satu kasus pembiusan, disusul 31 luka ringan, 21 luka berat dan seorang meninggal dunia, katanya kepada Garut News.

     Sedangkan yang menjalani rawat jalan di Puskesmas sebanyak 26 pasien serta lima pasien rawat inap, juga terdapat 21 pasien yang dirujuk ke rumah sakit, demikian sekilas informasi.

     Sementara itu, informasi yang dihimpun dari Posko Kesehatan Terminal Guntur dengan Penanggungjawab, Dudi Abdullah, menunjukan sejak empat hari terakhir telah memeriksa serta memberikan pengobatan bagi 125 pasien mudik termasuk operator angkutan penumpang umum.

     Kemudian penumpang mudik yang turun hingga Senin malam (6/9) mencapai 25.494 atau naik 28,60 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, disusul penumpang yang naik 2.709 atau turun 31,50 persen. **** (John).

KADISHUB    DAMPINGI    BUPATI                                         PANTAU   MUDIK   LEBARAN
Garut News, ( Senin, 6/9 ).

     Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Garut, Drs Mlenik Maumeriadi, Senin mendapingi Bupati setempat, Aceng H.M Fikri melaksanakan pemantauan langsung pada jalur mudik Lebaran Idul Fitri di wilayahnya.

     Pemantauan dimulai dengan melintasi Jl. Kiansantang, Papandayan, Ciledug, Sukadana, Bratayudha, Jl. Suherman, Kecamatan Karangpawitan, Wanaraja, Cibatu, Malangbong, Limbangan, Kadungora serta Leles kemudian ke Terminal Guntur, katanya.

      Dari Terminal Guntur dilaporkan, pada H-7 Lebaran penumpang yang berangkat 524 atau menurun 46,86 persen dibandingkan periode sama tahun lalu, disusul pada H-6 terdapat 1.106 menurun 43,8 persen serta H-5 sebanyak 1.920 menurun 39,5 persen.

      Sedangkan penumpang yang turun maupun arus mudik pada H-7 sebanyak 5.012 atau meningkat 24,71 persen dibandingkan tahun sebeleumnya, kemudian H-6 terdapat 11.264 penumpang turun atau meningkat 38,49 persen.

     Serta pada H-5 terdapat 18.198 penumpang turun, atau meningkat 63,01 persen, demikian pemantauan langsung Garut News di lapangan.

     Pada menjelang Lebaran ini, H-7 terdapat 37 pasien pengunjung Posko Kesehatan, kemudian H-6 sebanyak 31 pasien serta H-5 terdapat 22 pasien dengan beragam keluhan penyakit. *** ( John ).


JALUR  UTARA  GARUT KIAN  DIPADATI  PEMUDIK
Garut News, ( Minggu, 5/9 ).

     Kondisi jalur utara Kabupaten Garut, yang melintasi wilayah Kecamatan Limbangan, Kersamanah dan Kecamatan Malangbong termasuk lokasi Pasar Lewo, pada H-5 Lebaran Idul Fitri 1431 H atau Minggu, kian dipadati arus kendaraan para pemudik.

     Kepala Dinas Perhubungan setempat, Drs Mlenik Maumeriadi dari Lewo Malangbong kepada Garut News mengemukakan, terjadinya peningkatan volume arus kendaraan meski pada H-5 Lebaran itu, masih berkondisi padat lancar.

     Namun katanya, pemudik dengan kendaraan speda motor juga banyak yang melintas kendati juga masih belum bergerombol, sehingga secara keseluruhan terjadi peningkatan sekitar 20 – 38 persen, termasuk jumlah penumpang yang turun di Terminal Guntur.

     Penumpang arus mudik yang turun hingga Pukul 10.00 WIB mencapai 2.500 dengan menggunakan 51 unit bis Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) serta Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP).

     Maka hingga H-5 lebaran, total jumlah penumpang yang turun sebanyak 11.264 atau meningkat 38 persen dibandingkan periode sama tahun lalu, katanya pula.

     Sedangkan upaya pengamanan, antara lain pada kesiapan Pos Terpadu antara jajaran Dishub, Kepolisian serta petugas kesehatan dari Puskesmas Haur Panggung.

     Selain di dalam bis dilengkapi petugas, di luar pun saat penumpang turun di Terminal Guntur, ikut serta mengawasi serta mengamankan penumpang beserta barang bawaan mereka.

     Sementara itu Brigadir Aten, mengemukakan meski terjadi peningkatan penumpang arus mudik yang turun di terminal tersebut, tetapi kondisinya masih tetap kondusif yang juga diharapkan bisa terus berlangsung demikian. *** (John).


POSKO  KESEHATAN  TERMINAL  GUNTUR                                     JUGA  LAYANI  IBU  HAMIL
Garut  News, ( Minggu, 5/9 ).

     Posko Kesehatan Terminal Guntur Garut,selaindikunjungi hari pertama 37 pasien, terdiri penderita saluran pernapasan 13 pasien, tukak lambung (8), cepalgia/pusing (1), diare (2), alergi kulit (4), hipertensi (1) serta dua penderita sakit gigi.

     Disusul hari kedua 31 pasien dengan beragam keluhan penyakit, juga melayani pemeriksaan ibu hamil yang turun atau berangkat dari Terminal Guntur Garut, jika pada arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 1431 H itu, mengalami gangguan kesehatan setelah menempuh perjalan jauh.

     Jika jenis gangguan kesehatannya parah, akan segera di rujuk ke Puskesmas yang hanya berjarak ratusan meter dari Posko, kemudian jika mendesak memerlukan penanganan lanjutan maka secepatnya di rujuk ke RSU dr Slamet Garut, katanya.

     Demikian diungkapkan petugas Posko Kesehatan dari Puskesmas Haur Panggung, Sandi Muhammad Ihsan kepada Garut News di Terminal Guntur, Minggu.

     Dia mengemukakan, jasa layanan pemeriksaan dan pengobatan gratis ini, ditangani beberapa petugas kesehatan secara bergantian, mulai Pukul 06.30 – 13.00 WIB, disusul pada Pukul 13.00 - 18.30 WIB kemudian dilanjutkan  hingga keesokan harinya.

      Sedangkan Lebaran tahun ini, mulai diselenggarakan pada Jumat 3 September 2010 kemudian berakhir pada 18 September mendatang. *** (John).

PUSAT  PERBELANJAAN  KOTA  GARUT                                     MAKIN  DISESAKI  PENGUNJUNG
Garut News, ( Minggu, 5/9 ).

     Pusat perbelanjaan di Kota Garut, Jawa Barat, Minggu atau H-5 Lebaran Idul Fitri 1431 H, semakin disesaki pengunjung yang berbelanja untuk memenuhi kebutuhan Lebaran 2010.

      Sehingga sepanjang ruas Jl. A. Yani, yang dikenal dengan sebutan “Pengkolan” sejak Pukul 09.00 WIB hingga malam terus-menerus disesaki pembeli, termasuk pedagang kaki lima (PKL) yang sarat memenuhi kiri dan kanan badan jalan.

     Wajah perkotaan pun, nyaris menyerupai pasar malam bahkan pasar tumpah, yang sangat memacetkan arus lalu lintas, menyusul berbagai jenis kendaraan melintasinya termasuk becak dan delman.

     Malahan menjelang sore atau berbupa puasa, kendaraan apapun yang melewati dipastikan padat merayap, para pedagang makanan dan minuman ringan pun sejak siang menggelar komoditinya, berakibat banyak terlihat pengunjung yang tidak berpuasa.

     Para pengunjung banyak diantaranya yang berdatangan dari berbagai pelosok kecamatan serta desa terpencil, bahkan terdapat pula warga luar kabupaten asal Garut yang telah menikmati mudik Lebaran.

     Terlebih lagi, sebagian besar karyawan pabrik di luar daerah mulai diliburkan sejak Sabtu (4/9), ungkap Erman(34) yang mengaku bekerja di Rancaekek Bandung.

     Sedangkan nyaris seluruh lokasi wisata termasuk Cipanas serta obyek wisata unggulan lainnya, masih Nampak sepi, kendaraan yang diparkir pun bisa dihitung dengan jari.  *** (John).


PEMUDIK MULAI BERDATANGAN DI TERMINAL GUNTUR GARUT
Garut News. ( Sabtu, 4/8 ).

     Pemudik Lebaran Idul Fitri 1431 H mulai berdatangan di Terminal Guntur Garut, pada Sabtu dini hari tercatat sebanyak 3.899 penumpang, yang menggunakan 124 bis dengan 140 rit, atau meningkat lima persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

     Sedangkan yang berangkat dari Terminal Guntur menggunakan 106 bis dengan seribu penumpang, atau mengalami penurunan meski secara keseluruhan terjadi kenaikan luapan penumpang mencapai 30 persen, ungkap Kadishub setempat Drs Mlenik Maumeriadi.

     Didampingi Kepala UPTD Terminal Guntur, Deni Desta kepada Garut News mereka juga mengemukakan, untuk mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan didirikan Posko Induk berupa gabungan petugas Kepolisian, Kesehatan dan Dishub di terminal tersebut.

     Bahkan pihak Kepolisian yang semula menurunkan dua petugas, kini menjadi enam personil, sehingga kesiapan menghadapi luapan arus mudik dan balik Lebaran tahun ini, dinilai lebih baik dibandingkan tahun – tahun sebelumnya, katanya.

     Upaya lainnya, tiga hingga dua hari menjelang Lebaran dilaksanakan pemeriksaan kesehatan bagi para operator kendaraan angkutan penumpang umum, termasuk pemeriksaan urine mereka.

     Sedangkan kesiapan bis Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) serta Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), mencapai 520 unit dengan rata – rata operasionalnya 381 rit yang bisa mengangkut sekurangnya 30.475 penumpang.

     Diungkapkan pula, tiga hari pasca Lebaran 2008 terdapat sekurangnya 13 ribu penumpang yang naik dari Terminal Guntur, disusul pada 2009 sebanyak tujuh ribuan penumpang kemudian tahun ini dapat mencapai 10 ribu lebih penumpang, ujar Mlenik Maumeriadi dan Deni Desta

     Sementara itu, moda angkutan terusan berupa Angkot dan Angdes tersedia untuk dioperasionalkan 1.275 unit, yang bisa membawa 82.180 penumpang ke berbagai tujuan.

     Menurut Mlenik Maumeriadi di Terminal Guntur, tarif batas atas Lebaran mendapat toleransi kenaikan 10 persen dari tarif biasa, sehingga masing-masing perusahaan otobis serta jenis angkutan penumpang umum dan barang lainnya menentukan kebijakannya masing-masing.

     Termasuk jenis bis eksekutif, antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya berbeda, sehingga peminatnya tergantung mekanisme pasar, Dishub mengawasi pula jumlah penumpang yang dinaikan di terminal, sedangkan jika terjadi kelebihan penumpang dan barang di jalan, merupakan kewenangan polisi untuk menindak pelanggaran tersebut.          

     Bis Primajasa menerapkan tarif batas atasnya, Garut – Lebak Bulus AC ekonomi (seat 2-3)  Rp42 ribu, Garut – Cileunyi  Rp13 ribu, Garut – Rancaekek/ Cicalengka Rp6 ribu, Cileunyi – Nagreg Rp12 ribu serta Cileunyi – Jakarta  Rp32 ribu.

     Sedangkan bis ekonomi, Garut – Bekasi  Rp31 ribu, Garut – Cileunyi Rp8 ribu, Garut – Ranca Ekek/ Cicalengka Rp4 ribu, Garut – Purwakarta Rp25 ribu, Cileunyi – Purwakarta/ Cikopo Rp18 ribu, Cileunyi – Bekasi Rp25 ribu serta Purwakarta/Cikopo – Bekasi Rp8 ribu.  *** (John).

POSKO  KESEHATAN  TERMINAL  GUNTUR                                        DIMINATI  PEMUDIK  DAN  OPERATOR
Garut  News, ( Sabtu,  4/8 ).

     Posko Kesehatan di Terminal Guntur Garut, setiap tahunnya menjelang dan pasca Lebaran Idul Fitri, senantiasa diminati pemudik serta operator berbagai jenis kendaraan angkutan penumpang umum.

      Sedangkan Lebaran tahun ini, mulai diselenggarakan pada Jumat 3 September 2010 beroperasi setiap harinya mulai Pukul 06.30 – 18.30 WIB, kemudian dilanjutkan petugas piket pada malam hingga keesokan harinya, kemudian berakhir pada 18 September mendatang.

     Demikian diungkapkan Penanggungjawab Posko, Dudi Abdulah didampingi petugas Kesehatan dari Puskesmas Haur Panggung, terdiri Hj. Aida, Yedi serta Riki kepada Garut News, Sabtu.

     Kunjungan hari pertama operasional, sekurangnya didatangi 37 pasien dengan keluhan saluran pernapasan 13 pasien, tukak lambung (8), cepalgia/ pusing (1), diare (2), alergi kulit (4), hipertensi (1) serta dua pasien penderita sakit gigi, yang langsung dirujuk ke Puskesmas.

     Hingga menjelang Sabtu siang, didatangi sekurangnya 12 pengunjung dengan beragam keluhan penyakit, katanya.

     Jasa layanan pemeriksaan dan pengobatan gratis ini, ditangani beberapa petugas kesehatan secara bergantian, mulai Pukul 06.30 – 13.00 WIB, disusul pada Pukul 13.00 - 18.30 WIB kemudian dilanjutkan  hingga keesokan harinya. *** (John).

PEMKAB  GARUT  SERUKAN  MASYARAKAT                           BERPERAN  CEGAH  KECELAKAAN  DAN  KRIMINALITAS
Garut News, ( Sabtu, 4/8 ).

      Jajaran Pemkab dan Setda Garut melalui Kepala Bagian Informatika setempat, Dik Dik Hendrajaya, M.Si menyerukan, agar seluruh lapisan dari berbagai komponen dan elemen masyarakat, bisa berperan mencegah terjadinya kecelakaan serta tindak pidana kriminalitas.

     Dia mengemukakan hal itu kepada Garut News, Sabtu menyusul menjelang, pada saat serta pasca Lebaran Idul Fitri 1431 H, bisa kerap terjadi kasus kecelakaan lalu lintas, korban tenggelam serta kasus kebakaran.

     Bahkan jika lengah atau kurang waspada dapat menjadi korban kasus hipnotis, pencurian, penjambretan malahan perampokan, sehingga diimbau kemungkinan peristiwa tersebut hendaknya bisa dihindari sedini mungkin.

     Diantaranya, jika berbelanja tidak mengenakan perhiasan berlebihan, bawalah uang secukupnya sesuai dengan kebutuhan penting yang telah direncanakan dari rumah untuk dibeli, hindari kondisi yang terlalu berdesak-desakan, serta menyimpan uang di tempat aman. 

     Selain itu, yakinkan kondisi rumah serta barang penting dalam kondisi aman dan terkunci saat hendak meninggalkan rumah yang kosong, tetap mengawasai anak-anak terutama balita saat sibuk membuat kue atau memasak untuk persediaan Lebaran.

     Bersihkan dan periksa kompor setiap hendak digunakan, jangan meninggalkan kompor maupun tungku api dalam kondisi masih menyala, termasuk matikan aliran listrik serta pesawat televisi maupun radio jika tidak perlu dan hendak ditinggal pergi, katanya.

      Diingatkan pula, dengan mengenakan perhiasan dan membawa uang yang berlebihan serta ceroboh atau tidak waspada, bisa memicu terjadinya tindak pidana kriminalitas maupun memberi peluang kepada oknum yang hendak melakukan berbagai bentuk kejahatan, imbuh Dik Dik Hendrajaya. *** (John).

KETUA  DPD  PKS  GARUT  AJAK  INTERNALISASIKAN  NILAI  KEISLAMAN
Garut News, ( Rabu, 1/9).

     Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Garut, dr H. Helmi Budiman mengajak Kaum Muslimin/ Muslimat di daerahnya, agar dengan beritikaf selama sepuluh hari menjelang Lebaran Idul Fitri, bisa lebih menginternalisasikan nilai-nilai Ke Islaman.

     Menyusul berupaya secara totalitas sekaligus bertasbih mengenali Allah SWT serta diri sendiri, juga sambil membaca Al Qur’an, melaksanakan Qultum, imbuhnya melalui Garut News, Rabu.

     Sedangkan dalam pelaksanaan Itikaf, telah diserukan kepada setiap kader dan simpatisan PKS supaya melaksanakan di lingkungan masjidnya masing-masing.

     Helmi Budiman mengingatkan pula, pelaksanaan Peringatan Nuzulul Qur’an, perlu diperluas untuk berinteraksi dengan Allah SWT agar terjadi perubahan sikap yang lebih berkualitas sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an.

     Karena jika hanya melaksanakan peringatan, merupakan bagian kecil, justru yang lebih bermakna mewujudkan nilai-nilai Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, ungkap Helmi Budiman, menambahkan. *** (John).

PESERTA  KB  HORMONAL  PALING  BANYAK  DI   KABUPATEN    GARUT
Garut News, (Selasa, (31/8).

     Peserta Keluarga Berencana (KB) hormonal di Kabupaten Garut, Jawa Barat, hingga akhir 2009 lalu, jumlahnya paling banyak jika dibandingkan dengan peserta KB Non Hormonal.

     Menyusul dari 324.046 peserta KB tersebut, 278.850 peserta diantarnya memanfaatkan kontrasepsi hormonal, sedangkan pengguna Non Hormonal 45.196 peserta, ungkap Plt. Kepala Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten setempat, Drs Dede Sutisna, Selasa.

     Kepada Garut News, dia mengungkapkan 278.850  peserta KB Non Hormonal masing-masing 10.164 peserta memanfaatkan kontrasepsi implant, 189.849 suntik, serta 78.837 peserta KB pil, katanya.

      Disusul 45.196 peserta KB Non Hormonal, terdiri 37.682 peserta IUD, 4.804 MOW, 1.891 MOP serta 819 peserta KB kondom, tambahnya.

     Sebanyak 324.046 peserta KB Hormonal dan Non Hormonal tersebut, meningkat 3,71 persen atau 12.014 peserta, jika dibandingkan pada 2008 terdapat 312.032 akseptor KB.

      Kemudian Pasangan Usia Subur (PUS) akhir 2009, terdapat 454.275 PUS atau meningkat 15.163 (3,34 persen) dibandingkan PUS 2008 sebanyak 439.112 PUS, katanya.

       Keluarga Sejahtera I sebanyak 212.241, terdiri 168.350 alasan ekonomi serta terdapat 43.986 bukan alasan ekonomi, Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan sekurangnya telah mendidik delapan korban perdagangan manusia, yang berhasil dipulangkan dari Riau dan Kalimantan.

     Prioritas program 2010 ini, antara meningkatkan kualitas keluarga sejahtera serta pemberdayaan perempuan, namun jika terdapat korban perdagangan manusia yang setelah dibina kembali ke dunianya semula dengan alas an ekonomi, sangat sulit dicegah,  katanya. ***(John).

REHABILITASI  JALAN  ALTERNATIF  JABAR 
TELAN  SEKITAR  Rp1,1  TRILIUN

Garut News, ( Senin, 30/8).

      Rehabilitasi ruas jalan alternatif utama di seluruh Provinsi Jawa Barat, yang disiapkan menghadapi arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 1431 H, sekurangnya menelan dana sebesar Rp1,1 triliun.

     Diantaranya jalan Cijapati dan Wado Kabupaten Garut, ungkap Gubernur Ahmad Heryawan, seusai berbuka puasa bersama dalam rangkaian Safari Ramadhan dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Barat, di Masjid Taufik Hidayah Jl. Patriot Garut, Senin.   

     Dia juga mengemukakan, lokasi SDN Ciaro di Kampung Ciburial Desa Ciherang, yang didirikan sejak puluhan tahun lalu, akan direlokasi karena kini terkepung jalur lingkar Nagreg menyusul arus kendaraan dari arah Garut tujuan Bandung  melintas di samping dinding sekolah.

     Dipastikan jika tidak direlokasi, proses belajar-mengajar ratusan siswanya akan terganggu kebisingan arus lalu-lintas berkecepatan tinggi, bahkan murid sekolah tersebut pun mengalami kesulitan setiap menyeberang lintasan ruas jalan provinsi tersebut.

     Namun Gubernur Ahmad Heryawan tak menyebutkan lokasi baru untuk relokasi serta kapan bisa direalisasikan.

     Pada Safari Ramadhan di Garut, yang diselenggarakan Kepala Kejaksaan Tinggi Jabar, Sugiyanto bersama jajarannya itu, disambut Bupati Aceng H.M Fikri, yang antara lain menurut Bupati, kebersamaan ini membuktikan tanggungjawab Pimpinan Daerah, katanya.

     Gubernur juga menyampaikan tausyiah sebelum melaksanakan shalat tarawih bersama, masyarakat pada sekitar masjid tersebut. ***(John).
Picture
Ledakan Tabung Gas 3 kg, Membakar Tiga Kios Di Komplek Garut Plaza. (Foto : Anang).
LEDAKAN  KOMPOR  GAS                                                                                BAKAR  TIGA  KIOS  GARUT  PLAZA
Garut  News, ( Senin, 30/8).

     Kobaran api yang diduga kuat akibat ledakan kompor gas, membakar tiga unit bangunan kios di komplek perdagangan/pertokoan Garut Plaza, menjelang Senin siang.

      Terbakarnya ketiga kios berdekatan dengan Pasar Baru itu, berhasil dipadamkan dua unit mobil Pemadam Kebakaran, meski tidak menelan korban jiwa namun sempat meresahkan pengunjung di sekitarnya, ungkap Kabag Informatika Setda setempat, Dikdik Hendrajaya, M.Si.

     Kepada Garut News, dia mengemukakan hendaknya masyarakat pengguna kompor gas dapat memanfaatkannya dengan baik dan bijaksana, tidak panik tetapi tetap waspada, katanya. *** (John).

KEMACETAN  DIPERKIRAKAN  ANTARA                                              LIMBANGAN  - MALANGBONG  -  KADUNGORA – LELES
Garut News, (Jumat, 27/8).-

     Kemacetan arus lalu lintas pada puncak arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 1431 H tahun ini, diperkirakan bisa berlangsung pada lintasan ruas jalan antara Kecamatan Limbangan – Malangbong, serta antara Kecamatan Kadungora – Leles.

     Sedangkan ruas jalan alternatif, masing-masing pada lintasan Cijapati, Leuwigoong serta Wado, ujar Kabag Informatika Setda setempat, Dik Dik Hendrajaya kepada Garut News, Jumat.

     Sementara itu Posko PAM Lebaran berlangsung pada H - 7 hingga H + 7 Lebaran, antara lain di Malangbong, Limbangan, Kadungora, Leles serta Tarogong.

     Diungkapkannya, terdapat 33 Posko Kesehatan serta seluruh Puskesmas beroperasional 1x 24 jam, disiagakan pula mobil unit Pemadam Kebakaran (Damkar), serta mobil unit Derek jika terjadi kecelakaan lalu lintas, katanya.

     Jajaran Dinas Perhubungan Kabupaten Garut, juga terus malaksanakan pemantauan di lapangan, termasuk melaksanakan inventarisasi keberadaan rambu-rambu lalu lintas serta penunjuk arah.

      Pemantauan Garut News di lapangan, diantaranya menunjukan masih terdapatnya ruas jalan kabupaten dan jalan desa, yang kondisinya masih mengalami kerusakan, berlubang serta becek berlumpur serta licin setiap diguyur hujan. *** (John).

 Plt. KEPALA  UPTD   PEMADAM   GARUT,  DEDE  SAMBAS,  BERSAMA  SELURUH  STAF  DAN  KELUARGA,   MENYAMPAIKAN  SELAMAT  MENUNAIKAN 
IBADAH  PUASA  RAMADHAN, DENGAN  
KHUSU  DAN PENUH KEIKHLASAN.

KEBAKARAN  DI  GARUT  TELAN  KERUGIAN                                                Rp9,74  MILIAR  LEBIH
Garut News, (25/8).

     Dari sebanyak 61 kasus kebakaran di Kabupaten Garut, Jawa Barat, selama rentang waktu 1 Januari hingga 25 Agustus 2010, menelan kerugian sebesar Rp9,74 miliar lebih, belum termasuk kerugian akibat luka bakar serta korban jiwa.

     Plt. Kepala UPTD Pemadam Kebakaran (Damkar) setempat, Dede Sambas kepada Garut News, Rabu mengemukakan penyebab kebakaran di daerahnya selama ini, umumnya akibat bersumber dari api tungku dapur, serta hubungan arus pendek listrik.

     Sehingga diharapkan, agar masyarakat mewaspadai kondisi tungku dapurnya masing-masing serta instalasi listriK di dalam rumah, hendaknya jangan sembarangan memasang hubungan arus listrik, dan pakailah kabel listrik berstandar Nasional Indonesia, imbuhnya.

     Sedangkan 75 kasus kebakaran selama 2009 lalu, menelan kerugian sebesar Rp12 miliar lebih, juga umumnya akibat hubungan arus pendek listrik serta bersumber dari api tungku dapur, katanya.

     Kasus kebakaran terbesar pada 2010 ini, berlangsung pada Maret dan Juni, masing-masing terjadinya peristiwa kebakaran di komplek pasar tradisional.

     Tetapi, jumlah seluruh kasus kebakaran tersebut, tidak termasuk peristiwa serupa yang tidak dilaporkan oleh masyarakat, ungkap Dede Sambas. ***(John).

RAKOR   PEMERINTAHAN   GARUT                                                BAHAS   HADAPI   LEBARAN   IDUL   FITRI
Garut News, (24/8).

     Rapat koordinasi pemerintahan di lingkungan Pemkab dan Setda Garut, di gedung Pendopo Kabupaten setempat, Selasa membahas berbagai persiapan menghadapi Lebaran Idul Fitri 1431 H atau 2010 Masehi.

     Diantaranya dibahas kesiapan mengantisipasi kemacetan lalu lintas, kepadatan arus mudik dan balik Lebaran, juga stabilitas harga sembilan bahan pokok (Sembako) dan barang kepentingan lainnya, ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, H. Hilman Faridz, SE, M.Si.

     Selain itu, dibicarakan kondisi cuaca yang kerap secara ekstrim selalu berubah, sehingga bisa menimbulkan rawan bencana alam, ketersediaan air bersih serta infrastruktur lainnya, termasuk pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), ujarnya kepada Garut News.

     Diikuti seluruh Kepala SOPD, para Asisten Sekda dan Kepala Bagian, camat serta stakehorder lainnya.

     Sebelumnya Senin malam berlangsung Rapat Paripurna DPRD hingga Selasa dini hari, membahas Penyampaian Persetujuan DPRD, Terhadap Raperda Tentang Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun anggaran 2009 Untuk Ditetapkan Menjadi Perda.

     Kemudian Penandatanganan Nota Kesepakatan, antara Bupati Garut dengan Pimpinan DPRD setempat, Tentang Rancangan Kebijakan Umum Serta Prioritas dan Plafon Anggaran sementara pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2010.

     Pemkab Garut secepatnya akan menerbitkan surat edaran sebagai pedoman penyusunan RKA-SKPD, serta berupaya maksimal agar dalam penyusunan RKA-SKPD dapat dilakukan akselerasi.

      Upaya tersebut membutuhkan sinergitas positif dengan seluruh jajaran Legislatif, khususnya pada proses perencanaan, pengawasan pelaksanaan, dan evaluasi.

     Atas dasar tersebut, Bupati Aceng H.M Fikri mengajak agar senantiasa secara terus-menerus mengembangkan proses “consensus building” guna membangun dan menyegarkan visi, misi, dan program bersama, mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, katanya. *** (John).

THR  KARYAWAN  GARUT  MAKSIMAL                               DIBAYARKAN  H-7  LEBARAN
Garut News, (23/8).

     Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Garut, Hj. Elka Nurhakimah, M.Si mengemukakan, tunjangan hari raya (THR) bagi 25 ribuan karyawan dari 400 lebih perusahaan di daerahnya, maksimal harus dibayarkan pada H-7 Lebaran Idul Fitri.

       Dari 25 ribuan karyawan tersebut, paling banyak dari Perusahaan Perkebunan, yang proses pembayarannya sesuai ketentuan yang berlaku, antara lain untuk karyawan yang telah bekerja selama dua tahun besarnya THR, 100 persen dari gaji mereka, katanya kepada Garut News, Senin.

      Ditemui terpisah Sekda Garut, H. Hilman Faridz, SE, M.Si berobsesi THR bagi pegawai di lingkungan Pemkab/ Setda setempat tahun ini, termasuk bagi pegawai Sukwan dan TKK bisa lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya.

      Diharapkan setiap SOPD bisa memberikan THR bagi pegawainya masing-masing, namun jika ternyata tak memberikannya, sanksinya berupa moral atau mungkin “tidak barokah”, katanya saat didesak pertanyaan Garut News.

      Sedangkan alasan tidak memiliki dana, menurut Sekda bukan merupakan alibi, silahkan dengan seni (art), setiap Kepala SOPD mengupayakan berkreativitas dengan baik dan benar, sepanjang tidak menyimpang dari aturan, jika perlu cari dana pinjaman, katanya pula, mengingatkan. ****(John).

HADI  MENGAKU  TERANIAYA                                                       SEBAGAI  TENAGA  SUKWAN  INSPEKTORAT
Garut News, (22/8).

     Hadi Nurdin Boyo(53), warga Kampung Citeureup Pamoyanan Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengaku teraniaya sebagai tenaga Sukarelawan (Sukwan) pada Kantor Inspektorat Kabupaten setempat.

     Ayah enam anak ini, mulai mengabdikan dirinya pada institusi pemerintahan tersebut pada April 1998, namun setelah 17 tahun mengabdi tanpa terdapat kesalahan apapun, tepatnya pada Maret 2010 disuruh berhenti bekerja, katanya kepada Garut News, Minggu.

     Sebelum diberhentikan honor Sukwannya dikurangi dari semula Rp500 ribu menjadi Rp400 ribu setiap bulan, kemudian diberhentikan dengan hanya diberi uang senilai Rp1,85 juta, yang diwujudkan berupa sebuah mesin pompa angin untuk usaha tamban ban.

      Sehingga kini, sehari-harinya berprofesi sebagai penambal ban sedangkan sore hingga larut malam setiap harinya, bekerja sebagai penarik angkutan speda motor ojek.

     Dia sangat berharap, kebijakan pimpinan seperti di lingkungan Kantor Inspektorat terhadapnya, agar jangan terjadi pada orang lain, cukup dia yang menanggung beban moral, korban perasaan serta beban ekonomi, setelah belasan tahun mengabdi tetapi akhirnya ditendang.

     Kepala Inspektorat Kabupaten Garut, H. Iman Ali Rahman, SH, M.Si beserta Sekretarisnya, saat ditemui Garut News, pada Jumat (20/8), mereka tidak ada di tempat, untuk mengkonfirmasikan penderitaan Hadi Nurdin Boyo tersebut. *** (John).

Picture
Ribuan PKL Di Kota Garut, Nyaris menyerupai Pasar Tumpah, Kapan Diresmikan. (Foto : Nova Nugraha Putra).
KOTA  GARUT  DIPENUHI  RIBUAN  PKL
Garut News, (22/8).

      Kota Garut dan sekitarnya, termasuk ruas Jl. Pasar Baru yang kini tertutup padat pendirian kios Pedagang Kaki Lima (PKL) telah mencapai sekurangnya 1.900 PKL, atau mengalami peningkatan 600 PKL dibandingkan menjelang Lebaran Idul Fitri tahun lalu.

      Hal itu diakui Kepala Satpol–PP setempat, H.B Afif, meski sebelumnya pihaknya berupaya menertibkannya, namun mereka nyaris tak pernah jera bahkan kembali mendirikan kios permanen di tengah jalan, katanya, Minggu.   

     Sumber lain menyebutkan, PKL dipastikan bisa ditertibkan jika kalangan pembelinya pun tertib, katanya. ***(John).

Picture
'Ngabuburit' Bersama Teh Rani, Juga Antara Lain Dihadiri Fajar S. Berlangsung Di Pondok Pesantren (Ponpes) 'Persis' Tarogong, Rabu Sore'. (Foto : John Doddy Hidayat).
Picture
Tim Kreatif Semarakan 'Ngabuburit' Bersama Teh Rani, Rabu. (Foto : John Doddy Hidayat).
Picture
Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Sosial Dinsosnakertrans Kabupaten Garut, Kuraesin Relawati, M.Si menyatakan Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3), memberikan layanan konsultasi dan bimbingan sosial. (Foto : John Doddy Hidayat).
PERINGATAN  HUT  PRAMUKA  DI  GARUT                          TERPAKSA  BERLANGSUNG  SABTU
Garut News, (21/8).

     Puncak peringatan HUT ke-49 Praja Muda Karana (Pramuka) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, 2010 terpaksa dilaksanakan Sabtu (21/8) atau bukan pada 14 Agustus lalu, karena waktu itu sekolah masih diliburkan.

        Sehingga jika dilaksanakan pada 14 Agustus, dipastikan mengalami kesulitan dalam pengerahan massa untuk upacara bendera pada puncak peringatan tersebut, ungkap Ketua Penyelenggara Kegiatan, H. Aang Suhana saat ditemui Garut News, di lapangan Setda setempat.

        Seusai perhelatan yang mengusung tema “Setiaku Dharmaku serta Dharmaku Bhaktikan” itu, juga disebutkan menjadi anggota Pramuka adalah sukarela, tetapi di setiap sekolah diwajibkan terdapat “Gugus Depan” (Gudep) Pramuka, katanya.

        Saat ini tengah dilaksanakan pendataan jumlah anggota Pramuka di Kabupaten Garut, yang sebelumnya diketahui lebih dari 55 ribu anggota, ujar Aang Suhana.

       Sedangkan kegiatan rutin mereka, berlangsung pada setiap Gudep masing-masing termasuk kerap dilaksanakannya latihan gabungan, dengan pelaksanaan pola pembinaan sesuai yang digariskan dalam Anggaran Dasar Pramuka.

        Selain itu disesuaikan pula dengan keadaan maupun perkembangan jaman, dengan acuan pokok pembinaan fisik, mental dan keterampilan, termasuk berlatih penanggulangan bencana alam.

       Saat ini tengah disiapkan kegiatan untuk mengikuti Wirakarya, Jambore serta Raimuna Tingkat Nasional, Pramuka juga milik massyarakat dan Bangsa Indonesia, demikian Aang Suhana, menambahkan. ***(John).

PKBI   GARUT   TINGKATKAN   KUALITAS  SDM   PELAYANAN    INFORMASI
Garut News, (18/8).

     Ketua “Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia” (PKBI) Cabang Kabupaten Garut, Drs H. Uus Kudus, M.Si menyatakan,  lembaganya belum lama ini menyelenggarakan peningkatan kualitas SDM personil pelayanan informasi.

     Berlangsung di Kecamatan Samarang, diikuti sekurangnya 24 kader informasi yang memiliki tugas memberikan pemahaman kepada masyarakat luas, agar bisa melaksanakan reproduksi sehat, katanya kepada Garut News, Rabu.

     Diungkapkan, PKBI dibentuk 23 Desember 1957, sedangkan di Kabupaten Garut pada tahun 1970-an, antara lain memiliki tugas dan kewenangan pelayanan, perlindungan termasuk investigasi mewujudkan keluarga sejahtera dan bertanggungjawab.

     Menyusul strateginya, tak hanya menargetkan capaian peserta KB baru, melainkan pada upaya peningkatan kualitas SDM, sebagai salah-satu yang disyaratkan mewujudkan Indek Pembangunan Manusia (IPM) yang memadai.

     Sehingga peningkatan IPM, juga patut ditopang kualitas kesehatan yang memadai diantaranya reproduksi sehat, diantaranya dapat mewujudkan kualitas SDM melalui keluarga yang bertanggungjawab, katanya pula.

     Sehingga PKBI. selain melaksanakan bimbingan teknis kepada akseptor, juga kini tengah melaksanakan pembinaan bagi para bidan, ujar Uus Kudus, menambahkan. *** (John).

BUPATI   GARUT  PANCANGKAN  BAMBU   RUNCING   PADA  MAKAM   PEJUANG
Garut News, (18/8).

      Bupati Garut Aceng H.M Fikri, Rabu memancangkan bambu runcing berbendera Merah Putih pada makam pejuang “Sten - Marlan”, di lokasi pemakaman Samangen Desa/Kecamatan Wanaraja.

      Pihak keluarga Almarhum, Toni Faturohman, S.Ag menyatakan, syukur dan terimakasih atas penghargaan pada kedua almarhum.

      Hingga kini pemancangan bambu runcing berbendera Merah Putih, pada pusara para pejuang merebut dan mempertahankan Kemerdekaan RI, tersebar di Kabupaten Garut sebanyak 219, sebagai salah satu wujud penghargaan dari pemerintah daerah dan masyarakat.

     Demikian dilaporkan Kabag Informatika Setda Garut, Dik Dik Hendrajaya, M. Si kepada Garut News. *** (John).

KESERASIAN    SOSIAL    GARUT,   95 PERSEN    TERGANGGU    KONFLIK    AIR 
Garut News, (14/8).

     Kondisi keserasian sosial di Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak 2009 hingga kini 95 persen sempat terganggu oleh adanya konflik air, berupa terjadinya perselisihan antar warga akibat rebutan sumber air.

     Fenomena tersebut di mediasi Program Kegiatan Keserasian Sosial, guna menangani konflik maupun perselisihan akibat terganggunya pemenuhan kebutuhan sehari-hari itu, termasuk konflik yang berkaitan dengan perbedaan aqidah.

     Diantaranya pernah terjadi di Karang Tengah Kadungora, sempat terjadi konflik satu kelompok dengan lainnya, maka Program Keserasian Sosial mengurai akar permasalahannya, ungkap Kasi Balinsos Dinsosnakertrans, Drs Dadang Bunyamin kepada Garut News, Sabtu.   

     Dia juga mengharapkan agar setiap Kepala Desa, bisa menginventarisasi bentuk penanganannya dengan Program Keserasian Sosial, termasuk jika terjadi konflik akibat pembangunan pipanisasi air bersih yang tak sampai pada suatu lokasi, katanya.

     Agar dapat di mediasi sepanjang permasalahannya tak berkaitan dengan kasus kriminal atau tindak pidana, ungkap Dadang Bunyamin disela menerima kehadiran rombongan dari Irjen kementerian Sosial RI. ***(John).

KECAMATAN  GARUT  KOTA  KIAN  DIPENUHI  MOBILITAS  PENDUDUK
Garut, (13/8).

     Camat Garut Kota Drs H. Nurdin Yana,  M.Si mengemukakan, Jumat sejak memasuki Puasa Ramadhan hingga pasca Lebaran Idul Fitri 1431 H, dipastikan wilayahnya kian dipenuhi mobilitas penduduk.

     Terutama di pusat perkotaan termasuk Alun Alun, bahkan pada setiap lokasi fasilitas umum, yang berdatangan dari dalam dan luar Kota Garut, katanya kepada Garut News seraya menyerukan agar masyarakat yang melaksanakan ibadah puasa bisa berlangsung khusu.

     Selain itu tidak membeli serta menyalakan petasan, juga bagi yang tidak puasa termasuk para pedagang makanan dan minuman ringan, supaya tidak memamerkan komoditinya kecuali jika hendak menjelang berbuka puasa.

     Camat Nurdin Yana juga mengemukakan, dilangsungkannya kegiatan pesantren kilat di Masjid Agung Garut, bersama kalangan remaja masjid, dilaksanakan pula tarawih keliling (Tarling).

      Sehingga selama bulan Ramadhan, sarat dengan beragam kegiatan bermanfaat maupun amalan bernilai ibadah, maupun tidak justru hanya menjadi masyarakat konsumtif secara berlebihan.

     Konsumtifisme yang berlebihan pada setiap bulan puasa dan menjelang Lebaran Idul Fitri, dinilai Camat sebagai tradisi setiap tahun yang tidak pas, katanya. **** (John).
MUSKAB  VII    KORPRI    GARUT  DIBANJIRI    KELUHAN   PNS
Garut News, (10/8).

      Musyawarah Kabupaten VII Korpri Pemkab/Setda Garut, Selasa dibanjiri beragam keluhan Pegawai Negeri Sipil (PNS) termasuk yang berasal dari wilayah kecamatan terpencil.

     Diantaranya keluhan perlunya peningkatan kesejahteraan pegawai, juga diperlukannya bea siswa bagi anak PNS yang memiliki kecerdasan namun berkondisi sosial ekonomi tidak memadai, ungkap Sekretaris Korpri setempat, M. Rachmat, M.Si kepada Garut News.

     Selain itu, perlunya kepedulian terhadap pegawai yang tengah menderita sakit keras maupun wafat, serta masih adanya kesenjangan pemberian tunjangan terhadap pegawai, ujarnya yang juga diakui H. Yaya S. Permana, M.Si.

     Dia mengemukakan, pada Muskab tersebut secara aklamasi serta loyalitas pegawai terpilih H. Hilman faridz, SE, M.Si sebagai ketua Korpri Kabupaten Garut, periode 2009-2014 beserta komposisi kepengurusan lainnya. *** (John).

KHITANAN  MASSAL  DI  GARUT   DIHIBUR  KALANGAN  ARTIS  IBUKOTA
Garut News, (8/8).

      Khitanan massal sekurangnya 120 anak, yang sebagian besar berasal dari kaum dhuafa di Pendopo Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu dihibur dan disantuni kalangan artis ibukota dari Zema Management Nagaswara Perform.

      Peserta khitanan tersebut, berasal dari berbagai wilayah kecamatan digagas Persatuan Artis Film (Parfi) Korda Garut, termasuk Penganugerahan Garut Award serta Parfi Award semalam, ungkap Ketua Parfi Korda setempat, Ny. Rani Permata Diky Chandra kepada Garut News.  

     Khitanan dilaksanakan sebagai bentuk kegiatan sosial, yang diharapkan manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat terutama kaum dhuafa, sedangkan Penganugerahan Garut Award dan Parfi Award, sebagai salah satu upaya memotovasi peningkatan andil para tokoh terpilih.

     Untuk selalu peduli dan berempati terhadap perkembangan kemajuan Kabupaten Garut, pada segala bidang pembangunan dan kemasyarakat termasuk sosial budaya, katanya.

     Wakil Bupati Rd. Diky Chandra menyampaikan apresiasi atas kepedulian kalangan artis serta semua pihak, yang telah menyukseskan perhelatan panggung Spektakuler dan bhakti sosial khitanan massal, juga langsung dihadiri Kepala RSU dr Slamet, dr H. Maskut Farid, MM.      

      Dihubungi terpisah Garut News, wartawan senior Tisna Wibawa antara lain mengemukakan harapannya, agar perhelatan serupa bisa diagendakan berlangsung setiap tahun. *** (John).

AKADEMISI  GARUT :  DIPERLUKAN  KELEMBAGAAN POLA  MAKSIMAL
Garut News, (4/8).

      Akademisi asal Garut, Dr Deddy Setiawan mengingatkan, diperlukannya kelembagaan pola maksimal di lingkungan Pemkab dan Setda setempat, untuk memberikan jasa pelayanan kepada 2,7 juta penduduknya.
     Sedangkan pemenuhan kebutuhan pendanaannya, yang bersumber dari APBD bisa disubstansikan untuk mengeleminir kesenjangan biaya pembangunan yang relatif sangat kecil dibandingkan pemenuhan belanja pegawai selama ini, imbuhnya kepada Garut News, Rabu.

      Seusai mengikuti presentasi awal evaluasi penataan kelembagaan perangkat daerah, dari LPPM Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung, dengan menghadirkan Prof Dr Suganda Priatna serta Priana, M.Si, Deddy Setiawan menyoroti masih rendahnya belanja pembangunan.

      Dia juga mengingatkan, sehebat apapun kelembagaan yang dimiliki, dipastikan tidak akan membuahkan kesejahteraan masyarakat secara memadai, jika belanja pembangunan yang dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh rakyat setiap tahunnya masih sangat kecil, katanya.

     Sehingga kecilnya belanja pembangunan yang bersumber dari APBD, antara lain mengakibatkan banyaknya aktivitas petinggi birokrat Garut yang hanya bersifat “seremonial”, atau sebatas berpidato maupun ceramah kesana-kemari. ****(John).

Picture
Kegiatan Sosialisasi Peningkatan Masyarakat Terhadap Produk Konversi Di Garut. (Foto : Nova Nugraha Putra).
PRODUK  KONVERSI  DISOSIALISASIKAN  DI  GARUT
Garut News, (3/8).
      Peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap produk konversi, disosialisasikan kepada kalangan ibu-ibu dan lapisan masyarakat lainnya di Komplek Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) Asgaraya, Selasa.

     Menyusul selama ini diyakini tabung gas tak bisa atau tak akan meledak, justru terjadinya ledakan akibat aksesorinya, berupa selang dan regulator, sebab kondisi tabung dapat terkontrol bahkan di dealer pun tersortir, kata Direktur Asgaraya, H. Surachmat kepada Garut News.

      Sehingga diharapkan sosialisasi ini, terus berlanjut hingga ke kalangan ibu-ibu lainnya, sebagaimana diungkapkan Sekda setempat H. Hilman Faridz, SE, M.Si juga mengingatkan timbulnya “ketakutan” akibat ketidak tahuan maupun kebodohan, katanya.

     Selain dihadiri ibu-ibu Penggerak PKK dan Gabungan Organisasi Wanita, sosialisasi tersebut diikuti pula Ketua Kamar Dagang Dan Industri (Kadin) Kabupaten Garut, H. Deden Sofyan serta Ketua KONI, H. Ato Hermanto.

     Ketua Kadin menyatakan, kegiatan sosialisasi ini dinilai sesuai dengan harapan masyarakat, yang cukup banyak dihantui rasa khawatir, katanya.

      Kegiatan itu, juga antara lain masing-masing disaksikan Ketua Penggerak PKK Kabupaten atau istri Bupati Garut serta Wakilnya, Ny. Rani Permata Diky Candra, yang mengharapkan masyarakat bijak manfaatkan tabung elpiji.***(John).

Picture
Ketua Parfi yang Juga Istri Wakil Bupati Garut, Ny. Rani Permata Diky Chandra Menyempatkan 'Nyinden' Pada Laga Atraksi Ketangkasan Domba Garut di Kampung Cilandak Kelurahan Margawati Kecamatan Garut Kota. (Foto : Fendi Pamela).
KETUA    PARFI    GARUT    INGATKAN,  SEKARANG    BANYAK    PINTAR    PIDATO
Garut News, (1/8).

     Ketua Persatuan Artis dan Film yang juga istri Wakil Bupati Garut, Ny. Rani Permata Diky Chandra mengingatkan,  sekarang ini banyak yang pintar pidato maupun berceramah dimana-mana.

      Tetapi sangat langka yang memiliki sikap “Kethawadhuan”, sehingga segala yang dibicarakannya sangat beda dengan kenyataan perilaku sehari-hari, maka yang demikianlah yang disebut “munafik”, tegasnya dihadapan siswa SMAN XI Garut, Minggu.

     Dia mengungkapkan, sangat simpatik dengan ketauladanan siswa SMAN XI Garut, yang secara swadaya murni menyisihkan uang jajan untuk diwujudkan berupa Sembilan Bahan Pokok (Sembako), kemudian disumbangkan kepada kaum fakir-miskin di Kampung Cilandak.

     Kelurahan Margawati Kecamatan Garut Kota, termasuk sumbangsih pakaian layak pakai serta menyajikan hiburan segar, katanya.

     Ketua OSIS SMAN XI Garut, Indah Maya mengatakan, sumbangsihnya itu diperuntukan bagi kaum fakir-miskin dan orang tua jompo terutama dari kaum ibu, benar-benar murni swadaya rekan di sekolahnya. ****(John).
Picture
Istri Wabup Garut, Ny. Rani Permata Diky Candra Bersama Penderita Thalassaemia. (Foto : Fendi Pamela).
KETUA  PARFI  APRESIASI  KEPEDULIAN  SOSIAL  SISWA  SMAN 11  GARUT
Garut News, (1/8).

     Ketua Persatuan Artis dan Film yang juga istri Wakil Bupati, Ny. Rani Diky Chandra menyatakan sangat apresiasi serta mendorong tingginya kepedulian SOSIAL siswa SMAN 11 Garut, terhadap warga fakir-miskin di Kampung Cilandak Kelurahan Margawati.

      Karena mereka secara berswadaya menyisihkan uang jajan setiap harinya, untuk disumbangkan dalam bentuk kemasan Sembilan Bahan Pokok (Sembako), makanan ringan serta pakaian layak pakai, Minggu.

     “Saya malu atas keteladanan para pelajar tersebut, yang semestinya bisa diwujudkan dari kalangan birokrat berkemampuan sosial ekonomi menengah keatas,” ungkap Ny. Rani kepada Garut News, seusai menyerahkan bantuan itu secara simbolis.

      Bahkan para pelajar SMAN 11 Garut, juga menyajikan hiburan bagi warga perkampungan yang dihuni 150 kepala keluarga (KK) atau sekitar 750 jiwa pada wilayah seluas 17 hektare di ketinggian 1.500 mdpl, sekitar 15 km arah utara dari pusat Pemkab Garut.

     Dengan diiringi Band SMAN 11 Garut, “Phylofly” Ny. Rani melantunkan lagu “Rindu Rasul”, juga menyempatkan jadi “sinden”  saat menyaksikan pertunjukan seni ketangkasan domba Garut, yang digelar bersamaan di perkampungan ini.

     Dia mengingatkan “domba Indonesia” adalah “domba Garut”, yang patut dilestarikan dan terus dikembangkan keunggulan potensinya, tegasnya didampingi Kabag Informatika Setda setempat, Dik Dik Hendrajaya.

      Sedangkan kepada kalangan pelajar diharapkan, agar berhati-hati dengan pikiran karena dari pikiran akan menjadi ucapan, dari ucapan menjadi tindakan yang bisa terbiasa menjadi karakter serta dari karakter menjadi sifat.

      Sifat tersebut bisa menentukan keberhasilan di masa depan, sebagai pemimpin termasuk sebagai suami atau istri yang shaleh di masa mendatang, katanya.

       Sehingga generasi mendatang yang unggul, akan terlahir dari sosok ibu dan lingkungan keluarga yang berkualitas pula, imbuhnya.

    Perkampungan penduduk di Cilandak Kelurahan Margawati Kecamatan Garut Kota, meski berstatus kelurahan dan termasuk kawasan perkotaan, namun kondisi ruas jalan kabupatennya, sangat memprihatinkan.

     Banyak berlubang, sarat genangan air serta licin yang bisa mengakibatkan perkampungan tersebut menjadi semakin terisolir. ****(John).
 
PRODUK   BENDERA    MENYEBAR   KE   SELURUH   WILAYAH   NUSANTARA 
Garut News, (31/7).

     Produk bendera merah putih dan umbul – umbul termasuk bentangan kain latar merah putih, yang dijual setiap menjelang peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI, produk asal Kecamatan Leles Kabupaten Garut, menyebar ke seluruh wilayah Nusantara.

     Demikian diakui salah-seorang pedagangnya, Uun(52) warga Kampung Kaum Desa Salam Nunggal Leles, yang tengah menggelar dagangan serupa di lintasan Jl. Pembangunan tepatnya depan Dinas Perkebunan Kabupaten, Sabtu.

     Kepada Garut News, dia mengaku berjualan sejak tiga hari lalu mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB, dengan beragam ukuran bendera merah putih mulai harga Rp1.500/lembar hingga Rp30 ribu/lembar.

      Sedangkan umbul-umbul dijualnya seharga Rp25 ribu per unit, sementara kain latar merah putih Rp300 ribu, katanya.

      Namun yang paling menguntungkan jika berjualan di Provinsi Papua, karena nilai jualnya bisa empat kali lipat dibandingkan apabila berjualan di Garut.

      Sehingga sejak beberapa tahun lalu, banyak yang berdagang ke Palu Sulawesi Tengah, Makasar, Lombok Nusa Tenggara Barat, Medan Sumatera Utara, Kalimantan hingga ke Papua termasuk ke Free Port Timika, katanya.

      Namun para pedagang itu, selain terdapat yang bermodalkan sendiri juga terdapat diantaranya, yang memanfaatkan dana pinjaman dari kampung dengan agunan tanah dan rumah.

     Pernah terjadi saat berdagang di Sulawesi, harga komoditi tersebut menjadi jatuh akibat terdapat Bandar dengan modalnya sendiri menjual dengan harga sangat murah.

     Mengakibatkan pedagang dengan dana pinjaman ikut-ikutan banting harga, sehingga keuntungannya sangat minim dan habis terserap biaya transfortasi serta biaya hidup se hari-hari, mengakibatkan hingga kini tak bisa pulang ke Leles.

     Sebab di kampung pun rumah dan tanahnya telah dijabel pemilik modal,  ungkap Uun menuturkan dinamika para penjual bendera merah putih beserta umbul-umbul menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI, setiap tahunnya. *** (John).

IRIGASI  COPONG  MASIH  PERLUKAN  PEMBEBASAN  44,12 HEKTARE  LAHAN
Garut News, (28/7).

      Rencana pembangunan Irigasi Leuwigoong (Copong), hingga 2009 lalu telah dibebaskan lahan seluas 92,73 hektare, sedangkan total kebutuhannya 136,94 hektare sehingga masih memerlukan pembebasan lahan seluas 44,12 hektare.

     Dengan estimasi anggaran Rp40 Miliar, untuk memenuhi bendungan dan genangan air 28,83 hektare, saluran induk (38,01 hektare), saluran sekunder (68,79 hektare), fasilitas kantor (1,10 hektare) dan fasilitas OP dan jalan masuk (0,21hektare), ungkap Bupati Aceng H.M Fikri, Rabu.

     Sebelumnya kepada Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung, menyatakan pihaknya sangat berharap agar proyek nasional ini dapat segera terwujud demi menjawab keinginan masyarakat dalam meningkatkan taraf perekonomian mereka.

      Menurut dia, pada tahap pertama akan segera dibangun bendungan genang seluas 28,83 hektare, selebihnya jaringan irigasi, katanya.

      Sedangkan untuk pembebasan tanah 44,12 ha yang diestimasikan memerlukan dana Rp40 miliar, jika seluruhnya dianggarkan pada APBD Kabupaten Garut, maka porsi dari belanja wajib akan terserap habis.

     Maka dipastikan akan menjadi dilematis, karena di satu sisi masyarakat membutuhkan irigasi tersebut, namun pada sisi lain pemerintah daerah amat terbatas dengan anggaran yang tersedia.

     Untuk itu pihaknya kini duduk bersama dengan berbagai instansi terkait, mulai dari Kementraian PU, Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk–Cisanggarung (BBWS), Komisi D DPRD Provinsi Jawa Barat, para camat, kepala desa dan instasi terkait lainnya.

      Karena meski merupakan proyek nasional dan segala bentuk kewajiban ada di pihak Pemerintah Provinsi Jawa Barat, namun pihaknya pun ingin menunjukkan itikad baik berupa penganggaran dari APBD sebagai dana pendamping.

     Kendati dengan kadar yang sangat terbatas. “Semoga bisa terpecahkan berapa alokasi yang mesti dianggarkan, dari pihak pemprov mapun kabupaten”, ungkapnya.

      Sementara itu Doni saputra, dari PPSDA Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk- Cisanggarung mengatakan, pekerjaan bendungan dan jaringan tidak akan selesai jika salah satunya belum rampung.

     Ia pun merujuk Peraturan Menteri Keuangan Nomor 56/PMK.02/2010 tanggal 2 Maret 2010 tentang Tata Cara Persetujuan Kontrak Tahun Jamak (Multi Years Contract) dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

     Menyatakan bahwa salah satu syarat pengajuan permohonan adalah pengadaan/pembebasan lahan/tanah yang diperlukan untuk mendukung pembangunan infrastruktur sudah dituntaskan.

       Pengembangan Irigasi Leuwigoong pada tahun 2005/2006 sesuai dengan review disain oleh Nippon Koei, LTD melalui PSTL-II dengan arael seluas 5.313 ha ini akan menyerap anggaran sebebasar Rp 250 Miliar untuk luas areal 5.313 ha.

       Namun kendala yang masih belum terpecahkan hingga saat ini adalah masih belum terbebaskannya lahan seluas 44,12 ha, meliputi jalur yang melewati pabrik sulfur, tanah masyarakat di tepi jalan besar serta tanah masyarakat setelah talang Cimanuk.

     Selain itu jalur yang melewati perumahan penduduk, jalur yang melewati tanah milik PT. KAI, kuburan, dan kolam masyarakat. Permasalahan pembebasan tanah sendiri sebenarnya telah diserahkan kepada pihak pemerintah provinsi dan kabupaten, katanya. ***(John).


MENTERI  PEKERJAAN  UMUM  INGATKAN  JIKA  TURUN  HUJAN
Garut News, (24/7).

     Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto mengingatkan, perlunya mendapat perhatian dan antisipasi jika terjadi turun hujan, terdapat beberapa titik yang harus diwaspadai karena bisa terjadinya longsor atau ruas jalan menjadi licin.

     Demikian antara lain diungkapkan saat memantau jalan Cikaledong Nagreg, yang berlokasi pada perbatasan Kabupaten Garut dengan Bandung, sebelumnya dia juga melihat langsung kondisi badan jalan Cadas Pangeran,  Sabtu lalu.

     Ruas baru Cikaledong-Nagreg sekitar 5,6 km dijadwalkan pengerjaannya tuntas dan dapat dimanfaatkan sejak H-10 menjelang arus mudik Lebaran Idul Fitri 1431 H/ 2010 M, katanya.

     Sementara itu Bupati Garut Aceng H.M Fikri menyatakan, dari sekitar 4.000 km panjang ruas jalan desa di daerahnya, 3.600 km diantaranya berkondisi rusak parah yang seluruhnya memerlukan biaya perbaikan berkisar Rp4 triliun hingga Rp5 triliun.

     Sedangkan PAD Kabupaten Garut Rp102 miliar dan APBD 2010 Rp1,4 triliun, yang sebagian besar bukan untuk belanja publik, katanya. *** (John).

CARA   DAN   UPAYA   MERAWAT   TABUNG   KOMPOR   GAS   LPG
Garut News, (24/7).

    1. Periksa kelengkapan dan bagian-bagian kompor gas yang sudah terpasang pada saat awal pemakaian : Periksa hubungan selang karet saluran gas pada kompor dan regulator apakah tersambung sempurna. Perhatikan kondisi selang apakah retak atau tidak (biasanya terjadi pada kompor yang sudah  (berusia lama).

     2. Sebelum menyalakan kompor gas, cium udara di sekitar kompor dan tabung gas untuk mendeteksi bila terdapat kebocoran gas.

     3. Gunakan regulator otomatis yang aman dan berlisensi yang secara otomatis menahan gas dari tabung dan hanya menyalurkan bila pemantik pada kompor dihidupkan, selain untuk menjaga selang tetap awet dari menahan tekanan gas bila kompor tidak digunakan.

     4. Gunakanlah regulator yang memiliki meteran. Regulator ini berfungsi mengatur tekanan gas dari tabung LPG dan pastikan regulator terpasang dengan benar, tekanan yang ideal pada kompor berada pada posisi low pressure, hindari tekanan yang melebihi kekuatan tabung karena resikonya bisa meledak.

     5. Bila ada suara mendesis atau tercium bau gas, itu tandanya regulator tidak baik kerjanya dan biasanya akibat seal karetnya yang tidak baik, coba ganti seal karetnya!

     6. Sewaktu memperbaiki regulator, kompor harus dalam keadaan mati.

     7. Membersihkan secara rutin bagian-bagian penting kompor: Bersihkan bagian pada tempat keluarnya api (burner). Hilangkan kotoran yang menyumbat lubang-lubang kecil dengan menggunakan kawat kecil atau jarum agar pijar api merata secara melingkar dan berwarna biru sehingga memberikan panas yang optimal dan menghemat bahan bakar gas. Untuk mengetahui kompor yang kotor dan tersumbat, dapat dilihat timbulnya sedikit asap serta pijar api berwarna merah. Bersihkan juga bagian badan kompor lainnya untuk menghindari terjadinya kerak dan bau amis. Gunakan kain basah dan sabun lalu keringkan dengan lap. Pada kompor yang memiliki panggangan, gunakan spon dan air sabun agar tidak merusak lapisan teflon. Biasakan juga membersihkan dudukan plat bagian atas setiap selesai memasak dengan menggunakan lap basah.
     Rendam besi kompor dalam air panas yang telah dicampur sabun cuci cair atau karbol. Gunakan sikat plastik untuk bagian yang bergerigi agar mudah dijangkau.

     8. Untuk menghemat gas, jangan gunakan api terlalu besar, atur besarnya pijar api maksimal 1/3 dari luas bidang permukaan alat masak agar pemanasan optimal. Hindari juga pemanasan yang terlalu lama, segera matikan kompor bila sesuatu yang dimasak sudah mendidih atau dirasa sudah matang lalu pindahkan alat masak dari atas kompor ke tempat lain untuk menghindari pemanasan yang terus menerus pada kompor.

     9. Upayakan pemakaian kompor gas sekaligus dalam satu waktu secara . bersamaan.Maksudnya bila kita akan memasak/memanaskan lebih dari satu masakan, jangan matikan kompor tapi langsung bergantian memanaskan masakan lainnya. Untuk ini, siapkan terlebih dahulu masakan–masakan yang akan dipanaskan.

     10. Pilihlah tabung gas yang masih dalam keadaan baik, minimal 80 % permukaan tabung LPG masih tertutup cat, sedikit karat bagian tabung masih diijinkan asal tidak terlalu dalam. Tabung yang bagian bawahnya berkarat sebaiknya dihindari karena lebih kritis terhadap kebocoran. Jangan lupa perhatikan tanggal kadaluwarsanya. Bila ragu coba masukan tabung gas ke dalam air. Bila ada gelembung udara keluar dari tabung gas, berarti ada kebocoran dari tabung tersebut. Atau dengan menggunakan air sabun, kemudian air sabun tersebut di oleskan ke bagian erarna merah /sambungan las / ujung kuningan. Apabila timbul gelembung, maka dapat dipastikan bahwa tabung tersebut mengalami kebocoran. Segera lakukan penukaran tabung.

     11. Berat tabung yang penuh harus sesuai jumlah berat tabung kosong ditambah berat isi gas Elpiji yaitu 8 kg ( berat tabung kosong 5 kg, isi gas Elpiji 3 kg). Informasi berat kosong dan isi gas Elpiji tertera pada tabung Elpiji. Timbanglah tabung Elpiji sebelum membeli untuk memastikan konsumen mendapatkan tabung dengan volume yang tepat.

     12. Periksa gelang atau cincin karet karena meski ukurannya kecil perannya sangat besar. kalau perlu saat beli tabung gas minta stok karet kecil buat cadangan.

     13. Pastikan selang masuk sedalam mungkin untuk mencegah kebocoran.

     14. Habiskan LPG dalam tabung sebelum menukarnya dengan tabung penuh. Fakta yang ada sekitar 20 % tabung LPG yang kembali ke perusahaan isi ulang ternyata masih tersisa, bisa jadi tabung yang hanya berisi gas tidak punya cukup tekanan untuk menyalurkan LPG ke kompor, sehingga pemiliknya menyangka tabungnya kosong. Hal ini disebabkan oleh regulatornya tidak berfungsi optimal karena banyak endapan yang menyumbat saluran LPG.

     15. Lakukan pemeriksaan rutin sebulan sekali pada selang tabung.

     16. Letakkan tabung gas pada posisi berdiri tegak agar regulator dapat mengunci dengan baik.

     17. Jangan sekali- kali menyalakan api kalau tidak ada sesuatu yang dimasak diatasnya karena bias menimbulkan bau gas walaupun hanya 5 detik.

     18. Jika mencium bau gas: Segera matikan kompor gas dan alat listrik yang lain yang bisa menimbulkan percikan api. Tutup katup regulator. Buka lebar-lebar pintu, jendela dan semua ventilasi. Jangan hanya membuka jendela saja karena gas elpiji lebih berat dari udara, sehingga posisi gas elpiji berada di sekitar permukaan lantai.

     19. Ruangan, baik dapur maupun ruangan lain di mana dinyalakan kompor gas, harus terbuka untuk menjaga agar bila ada kebocoran tidak terkumpul dalam ruangan tersebut. Bila masuk dapur atau ruangan tertutup dan tercium bau gas, jangan coba-coba menyalakan api baik lampu listrik (karena stop kontak listrik akan menimbulkan percikan api bila dinyalakan), membawa lilin yang menyala, apalagi bila menyalakan korek api/pemantik api, dan sebagainya.

     20. Jarak antara tabung gas jangan terlalu dekat dengan kompor dan sumber api lainnya. Ingat gas dapat segera menyambar api yang menyala atau percikan api (fonk)! (Jangan memakai kompor minyak tanah secara bersamaan dengan kompor gas elpiji dalam posisi yang terlalu dekat)

     21. Letakkan tabung gas elpiji 3 kg di bawah kompor gas, sehingga posisi tabung tidak sejajar dengan kompor.

     22. Bila pemantik api kompor gas tidak jalan karena rusak dan sebagainya. Jangan menyalakan api pada saat gas sudah terbuka, karena dengan membuka keran gas akan terkumpul sekitar kompor dan gas yang terkumpul tersebut akan menyambar api, sehingga menimbulkan ledakan atau sambaran api yang besar. Sebaiknya membeli alat khusus pemantik api, untuk meyalakan kompor gas yang rusak penyalanya atau kopnya.

     23. Jika Gas Elpiji habis ditandai dengan api tidak dapat menyala meskipun knop kompor telah diputar untuk menyalakan pematik api dan tabung menjadi ringan.

     24. Cara melepaskan dan memasang Regulator pada tabung Elpiji 3 kg : Lepas Regulator dari tabung gas Elpiji kosong dengan memutar knop berlawanan arah jarum jam. Pasang kembali regulator pada tabung yang berisi penuh.

Demikian sobat 24 tips agar terhindar dari bahaya penggunaan gas elpiji,Semoga bermanfaat. (Dari Berbagai Sumber/ John).

PUNCAK  ARUS  MUDIK  LEBARAN  DIPERKIRAKAN  8  SEPTEMBER  2010
Garut News, (23/7).

     Puncak arus mudik Lebaran Idul Fitri 2010 diperkirakan terjadi pada 8 September mendatang, karena mulai 9-13 September berlangsung cuti bersama, sehingga beragam jenis moda angkutan termasuk sarana jalan perlu disiapkan sedini mungkin.

     Pada rapat persiapan di Bandung menjelang Lebaran Idul Fitri, juga disepakati kegiatan perbaikan ruas jalan yang mengalami kerusakan diharapkan tuntas pada H-10 Lebaran, ungkap Kepala Dishub Kabupaten Garut, Drs Mlenik Maumeriadi kepada Garut News, Jumat.

     Kemudian pada setiap perlintasan KA yang memiliki pintu agar bersiaga tinggi, sedangkan yang belum memiliki pintu agar dijalin kerjasama dengan Polri dan masyarakat setempat, kemudian diwaspadainya setiap perlintasan ruas jalan Tol dengan jalan nasional, katanya.

     Selain itu kewaspadaan pada lokasi penyempitan lajur ruas jalan, disusul masih terjadinya kekurangan rambu dan petunjuk arah jalan, yang harus segera diantisipasi termasuk antisipasi pada setiap titik pasar tumpah, SPBU, parkir kendaraan, rumah makan dan tempat rekreasi.

     Antisipasi moda ASDP dan udara berlangsung pada 3-18 September, moda angkutan laut 26 Agustus hingga 26 September serta KA pada 31 Agustus hingga 21 September, sedangkan puncak arus balik diperkirakan pada H+2 Lebaran, katanya pula.

     Bagi kendaraan besar angkutan barang yang lebih dari dua sumbu, dilarang melintas pada H-4 hingga H+1 Lebaran atau pada 6-10 September, kecuali kendaraan pengangkut Sembako (Sembilan bahan pokok) dan BBM.

     Sementara itu ruas jalan layang Nagrek diharapkan pada H-10 Lebaran sudah tuntas pengerjaannya dengan rambu terbatas, ungkap Mlenik Maumeriadi.

     Pihaknya pun mengusulkan penerangan jalan umum (PJU) pada sepanjang ruas jalan provinsi, rambu-rambu dan penunjuk jalan, serta sarana pengamanan jalan.

     Dia menyerukan agar kendaraan truk atau bak terbuka, tidak dimanfaatkan untuk mengangkut penumpang atau orang, juga harus dipenuhi syarat kelaikan kendaraan, prijinan serta KIR, katanya. *** (John).      

SERSAN  U. SOLIKHIN  PIONIR  ARANG  BRIKET SAMPAH  ORGANIK
Garut News, (21/7).

     Sersan Ujang Solikhin dari Korem Tarumanegara Garut, sebagai pionir pembuatan arang briket berbahan baku limbah pasar maupun sampah organik.

     Kegiatannya itu, antara lain dilatarbelakangi kebutuhan energi, yang tidak diimbangi dengan tingkat pemeliharaan dan pengendalian lingkungan sumber energi, sehingga lama kelamaan cadangan potensi dari bahan baku energi akan berkurang, tegasnya kepada Garut News, Rabu.

     Maka diperlukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan SDM, dalam memanfaatkan sampah/limbah organik menjadi arang briket sebagai alternatif bahan bakar ramah lingkungan, ungkapnya seusai serah terima jabatan Dandim Garut dari Letkol Inf. Herman Djatmiko kepada penggantinya Letkol ARM. Edi Yusnandar di Makorem setempat.

     Arang briket, residu yang sebagian besar komponen karbon, yang dibentuk ukuran dan kerapatannya menjadi produk yang lebih praktis dalam penggunaannya sebagai bahan bakar alternatif ramah lingkungan dan berkelanjutan, katanya.

     Berbahan baku limbah pasar atau sampah organik, limbah pertanian, limbah sagu, limbah penggergajian, sabut kelapa, sekam padi, eceng gondok, kulit kopi, teh, tebu, kapas, residu penyuling minyak atsiri, daun-daunan, limbah kayu/ranting dan tapas tempurung kelapa.

     Selain itu perekat dan resin bahan pemantik, untuk 1 kg arang briket diperlukan bahan baku sampah organik kering dan limbah pertanian 10 kg equivalen dengan 50 kg sampah basah, ungkapnya.

     Tahap pengeringan sampah organik basah di pres kemudian dirajang lalu dijemur, hingga kadar airnya sekitar 25 persen, dilanjutkan tahap pengarangan, penggilingan dan penyaringan, pengepresan, pengeringan serta tahapan packing.

     Pemakaian 1 kg briket arang bisa bertahan 3-4 jam menyala secara terus-menerus tanpa perlu dikipas, dengan nilai kalori 1.000 hingga 6.000 kalori/gram, yang bisa menghemat biaya karena harga jualnya Rp2.200/kg. (John).

DISHUT  GARUT  REALISASIKAN  GEMAR  PAKET C
Garut News, (20/7).

     Dinas Kehutanan Kabupaten Garut, pada 2010 ini menyelenggarakan Gerakan Multi Agro Bisnis (Gemar) paket C,  yang merupakan realisasi luncuran sumber dana APBD Provinsi Jawa Barat 2009 lalu, sebesar Rp3 miliar.

     Kepala Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan Dishut setempat, Endang Rusmana, SP kepada Garut News, Selasa mengemukakan pemanfaatan dana pinjaman lunak tersebut dilaksanakan oleh tiga kelompok.

     Terdiri Kelompok Bina Harapan di Desa Keramat Wangi Kecamatan Cisurupan, Kelompok di Desa Sukamurni Kecamatan Cilawu serta kelompok di Desa Sukanegla Kecamatan Garut Kota.

     Ketiga kelompok itu, selain menyiapkan areal seluas 30 hektare untuk pengembangan hutan rakyat, juga mengelola usaha 40 ekor sapi perah, katanya.

     Masing-masing kelompok telah memiliki lembaga keuangan mikro, yang sebelumnya telah diverifikasi oleh tim dari kabupaten dan provinsi, sehingga dinilai layak mendapatkan bantuan pinjaman dana serta dipastikan bisa mengembalikannya.

      Sedangkan proses pengurusan usaha dan pengajuan pinjaman dari Gabungan kelompok Tani (Gapoktan) ini, dilaksanakan sejak 2009 lalu.

     Dari rata-rata kepemilikan tanah masyarakat di Kabupaten Garut berkisar 0,2-0,4 hektare/kepala keluarga (KK), dipastikan program ini bisa mempasilitasi sekurangnya 1.500 KK tenaga kerja, ungkap Endang Rusmana. *** (John).

GARUT  SEMARAK  SELENGGARAKAN  HARI  ANAK  NASIONAL
Garut News, (20/7).

      Kabupaten Garut semarak selenggarakan hari anak nasional, diantaranya dengan menggelar loka karya “Garut Kota Layak Anak” dan pelantikan Forum Anak Daerah (FAD), yang akan digelar Rabu (21/7).

       Ketua Penyelenggara Dra Hj. Erlin Erlinawati kepada Garut News menyatakan, Selasa kegiatan kamis (22/7) dilaksanakan Gravity making, Talens Show juga nonton bareng “Alangkah Lucunya negeri Ini”.

     Juga digelar tanda tangan mendukung Garut sebagai Kota Layak Anak, sedangkan Senin (26/7) dilaksanakan upacara Hari Anak, Deklarasi Piagam Anak Garut, termasuk pemberian akta kelahiran, karnaval, pagelaran tari massal serta kaulinan urang lembur dan donor darah.

     Dilaksanakan pula, minum susu, cuci tangan dan pemeriksaan gigi, termasuk dialog anak bersama Bupati dan Ketua DPRD setempat, katanya.

     Dari Garut hari ini, juga dilaporkan Kabag Informatika Dik Dik Hendrajaya, M.Si,  diketemukan mayat terdampar di Desa Maripari Kecamatan Sukawening, berusia berkisar 50-60 tahun, kemudian di outopsi di RSU dr Slamet, katanya. ****(John).

POSKO  PENGADUAN  TARIF  ANGKUTAN  LEBARAN  AKAN  DITINDAK-LANJUTI
Garut News, (16/7).

     Kepala Bidang Angkutan pada Dinas Perhubungan Kabupaten Garut, Hari. W menegaskan, pengadaan Posko Pengaduan Tarif Angkutan Lebaran Idul Fitri, akan tetap ditindaklanjuti.

     Sebagai tindak lanjut pengawasan pengendalian angkutan Lebaran Idul Fitri, pada penyelenggaraan Posko sejak H-7 hingga H+7 Lebaran, antara lain disiapkan lembar formulir pengaduan, tegas Hari. W kepada Garut News, Jumat.

     Jika pengaduan masyarakat tersebut, terjadi pada moda Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP), maka pengaduannya langsung disampaikan kepada Kementerian Perhubungan sebagai pihak pemberi izin.

     Tetapi apabila pengaduannya terjadi pada sarana Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) dipastikan pengaduannya dilayangkan kepada Dishub Provinsi Jawa Barat.

     Sedangkan jika pengaduan pada moda angkutan seputar Kabupaten Garut, maka langsung diberikan sanksi ringan, sedang dan sanksi berat berupa pencabutan izin trayek.

     Karena akan diberlakukan penerapan tarif batas atas dan batas bawah, selain itu disiapkannya moda angkutan yang diperlukan, termasuk sarana angkutan penumpang umum cadangan, katanya. *** (John).   

DIGELAR  BERAGAM  KEGIATAN  HARI  ANAK  NASIONAL
Garut News, (14/7).

     Sekurangnya terdapat 15 kegiatan hari anak nasional di Kabupaten Garut, diantaranya workshop perlindungan anak serta pada puncak acara diselenggarakan dialog anak bersama Bupati dan Ketua DPRD setempat.

     Pada 26 Juli mendatang di lapangan Otista dan Pendopo Kabupaten, ungkap Ketua Penyelenggara Dra Hj. Erlin Erlinawati kepada Garut News, Rabu.

     Diselenggarakan pula pelayanan pembuatan akte kelahiran, loka karya kota layak anak, grafity making, nonton film bareng ”alangkah lucunya negeri ini”, donor darah, minum susu massal serta semarak kegiatan lain, katanya. *** (John).

DISHUB    GARUT    SIAPKAN    POSKO   PENGADUAN  TARIF  ANGKUTAN
Garut News, (7/7).

     Dinas Perhubungan Kabupaten Garut, Jawa Barat, akan menyiapkan Posko Pengaduan Tarif Angkutan Penumpang Umum selama bulan puasa dan menjelang Lebaran Idul Fitri 2010.

      Setiap pengaduan akan direspon spontan,  setelah adanya tarif batas atas selama berlangsung arus mudik dan balik Lebaran, tegas Kepala Bidang Angkutan Dishub setempat, Hari. W kepada Garut News, Rabu.

     Sementara itu, Ketua LSM Masyarakat Independen Garut, Jajang Arif Sukmagiri menyatakan, sangat merespon baik mengenai program Dishub tersebut, namun menurutnya yang lebih penting tindak lanjut dari pengaduan itu sendiri.

     Karena jika hanya berupa teguran, dan tidak ditindak lanjuti dengan tindakan hukum yang berlaku, maka program tersebut bisa hanya sia-sia atau hanya program kosmetik atau lebel, katanya.

     Dia mengingatkan, kondisi masyarakat saat ini cukup kritis sehingga yang terpenting fakta atau kenyataan di lapangan harus dapat dibuktikan, ungkap Arif Sukmagiri. **** (John).


YATAMA  GARUT  DIMINATI  RATUSAN  ANAK  YATIM
Garut News, (4/7).

     Rumah Harapan Anak Yatim (Yatama) Garut di Kelurahan Jayawaras, Kecamatan Tarogong Kidul saat ini sekurangnya diminati 200 pendaftar anak yatim, namun yang baru bisa dipasilitasi 40 anak, akibat terbentur belum terpenuhinya kebutuhan dana.

     Sehingga masih banyak diperlukan sumbangsih dari masyarakat, termasuk dari kalangan sosial ekonomi menengah keatas, ungkap Pimpinan Yatama Ust. Ahab Syihabuddin, SHA saat ditemui Garut News, Minggu.

     Menyusul setiap bulannya, diperlukan biaya operasional serta santunan bagi anak yatim tersebut minimal Rp5 juta, yang selama ini dipenuhi dari dana pribadi atau masih belum terdapat pasokan sumbangsih dari kalangan dermawan.

     Sementara itu, untuk menuntaskan total pembangunan Yatama juga memerlukan pendanaan Rp400 juta, meski kini masing-masing memiliki sarana 10 unit komputer dan mesin jahit serta peralatan memasak, dengan tiga ustad dan tenaga konseling.

     Salah seorang penghuni Yatama, tahun ini berhasil lulus seleksi mahasiswa baru Institut Teknologi Bandung (ITB), katanya.

     Sedangkan diprioritaskannya pembinaan anak yatim atau  yang diyatimkan, karena sejarah juga membuktikan, banyak diantara anak yatim yang berhasil menjadi pemimpin.

     Diantaranya nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Yusuf As termasuk Nabi Besar Muhammad SAW, tegas Syihabuddin.

     Maka juga diutamakan anak yatim yang hafal Al-Qur’an, memiliki prestasi tinggi di sekolah serta berperilaku terpuji, antara lain untuk dibina kemandirian, ketangguhan dan keseriusan agar kelak menjadi pemimpin, yang tidak terkooptasi karakter negatif, imbuh Syihabuddin. **** (John).

TIGA  WARGA  GARUT  TAK  BERDAYA  DIDERA  PENYAKIT  AKUT
Garut News, (2/7).
    

     
Saat ini sekurangnya terdapat tiga warga Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang berkondisi pasrah dan tak berdaya akibat didera jenis penyakit akut,  bahkan sangat memprihatinkan.
  
     
     
Mereka secara bergilir mendapat kunjungan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten setempat, Ny. Rani Permata, ungkap Kabag Informatika Setda Garut, Dik Dik Hendrajaya kepada Garut News, Jumat.     

      Ketiga penderita penyakit tersebut, terdiri korban terjangkit kanker payudara yang mendera Ny. Tuti Rosmiati(39), warga Kampung Mangkurakyat Kecamatan Cilawu, kemudian penderita Kanker disertai tumor dan kista di dalam rahim, menimpa Ny. Iting(52) warga Awiligar
.     

      Sedangkan Resti Siti Aisyah, bayi berusia 23 hari menderita kelainan perut (Omphalo Chele), yang sebelumnya sempat dirujuk ke Rumah Saki Hasan Sadikin (RSHS) Bandung oleh dr. Agung Masagung,


     Tetapi terkendala keterbatasan biaya pihak orang tua pasien, Ny. Heni Rochaeni(34) yang terpaksa memaksakan diri membawa anaknya kembali pulang.

     Ny Rani mengingatkan, agar senantiasa memelihara kesehatan dan kebersihan lingkungan bernaung, sekaligus tentunya sesama manusia harus bisa saling bahu membahu membantu sesama yang dirundung kesusahan.

     Seperti yang kini dialami Ny. Heni, agar bisa kembali merawat dan mengobati anaknya menahan rasa sakit yang dideritanya, imbuhnya. ****(John).

LK3  BERIKAN  LAYANAN  KONSULTASI   DAN  BIMBINGAN  SOSIAL
Garut News, (28/6).
    

      Kepala Bidang
Pemberdayaan dan Pengembangan Sosial Dinsosnakertrans Kabupaten Garut, Kuraesin Relawati, M.Si menyatakan Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3), memberikan layanan konsultasi dan bimbingan sosial.    
     
      Kepada individu, anggota keluarga dan masyarakat, yang menghadapi gangguan terhadap fungsi sosialnya, ungkap Kuraesin kepada Garut News, Senin.
    

      Lembaga ini dibentuk, karena kenyataannya keluarga tak terhindar dari berbagai permasalahan, akibat faktor internal maupun eksternal yang berpengaruh terhadap ketahanan keluarga, katanya.
    

      Sehingga tujuan LK3, membantu meningkatkan kemampuan individu, keluarga dan masyarakat dalam mengatasi permasalahan sosialnya, sehingga LK3 berfungsi sebagai tempat pelayanan konsultasi kesejahteraan sosial keluarga.
     

      Terdiri fungsi pemulihan, merupakan upaya mengembalikan dan meningkatkan fungsi keluarga penerima pelayanan, disusul fungsi pengembangannya menitikberatkan pada pengembangan fungsi keluarga.
    

      Kemudian fungsi pencegahan, agar terhindar dari kondisi dan situasi yang lebih buruk lagi, serta fungsi rujukan menyalurkan keluarga kepada lembaga yang berkompeten, LK3 juga sebagai tempat informasi kesejahteraan sosial keluarga, tuturnya.
    

      Sedangkan sasarannya, antara lain keluarga retak, keluarga cerai, keluarga dengan anggota keluarga menyandang cacat, keluarga yang mengalami masalah interaksi, kekerasan dalam keluarga serta keluarga dalam lingkungan tak layak.
     

      LK3 memiliki jaringan kerja sama, dengan lembaga pelayanan sosial keluarga, yang dikelola pemerintah maupun masyarakat, diantaranya panti sosial, lembaga pelayanan sosial, dunia usaha, LBH dan lainnya,  demikian Kabid Pemberdayaan.
**** (John).  
   
KPID  JABAR  SELENGGARAKAN  EVALUASI  DENGAR  PENDAPAT
Garut News, (25/6).

      Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat, menyelenggarakan Evaluasi Dengar Pendapat (EDP), Jumat sore sebagai bagian dari prosedur perizinan terhadap permohonan izin penyelenggaraan penyiaran, periode 2009-2010.

     Wakil Ketua KPID setempat, Dian Wardiana Sjuchro, M.Si menyatakan, perhelatan yang berlangsung di ruang KPID Jabar, Jl. Malabar N0. 62 Bandung itu antara lain berlangsung dengan pemohon izin dari PT  Radio Swara Kusumah Putra.


       Dinas Perhubungan Kabupaten Garut, diwakili Kepala UPT Radio Intan FM juga hadir dalam acara tersebut, yang juga perwakilan dari Garut News, John Doddy Hidayat. *** (John).



WABUP  BERBICARA  JARAK  JAUH  DENGAN  CAMAT  GASELA
Garut News, (25/6).

     Wakil Bupati Rd. Diky Candra melaksanakan pembicaraan jarak jauh dengan Camat di kawasan Garut Selatan (Gasela), yang merupakan ”test call”, Jumat.

     Peristiwa penting tersebut, berlangsung pada pelaksanaan kegiatan publik edukasi jasa akses telekomunikasi dan informatika perdesaan di Kecamatan Banyuresmi, yang juga dihadiri Kepala Seksi Perencanaan dan Program BTIP Kominfo, Beriantho Herlambang, SE, DEA.

      Pada perhelatan itu, antara lain ditayangkan film seputar ”USO”, juga dipresentasikan tentang kegiatan BTIP Kominfo selama ini.

      Wakil Bupati Garut Rd. Diky Candra kepada Garut News, mengemukakan apresiasinya terhadap bantuan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, dalam pengembangan  internet  di pedesaan.

     Karena menurut dia, sangat pentingnya fungsi informasi dan komunikasi termasuk beragam informasi potensi yang dimiliki Kabupaten Garut, juga diharapkan bisa diakses setiap saat oleh jajaran Kominfo terlebih lagi dengan adanya situs ”www.garutnews.weebly.com”, katanya.     

     Ditemui terpisah Beriantho Herlambang, SE, DEA menyatakan, pihaknya akan mewujudkan pusat pelayanan internet di Kecamatan Banyuresmi Garut, bekerjasama dengan pihak swasta dalam pengadaan perangkat akses layanannya.
    

     Sedangkan dari pihak kementerian, memberikan subsidi biaya jaringan selama empat  tahun, yang untuk seluruh wilayah di Provinsi Jawa Barat mencapai nilai sekitar Rp120 miliar.
    

     Namun secara bertahap seluruh kecamatan di Kabupaten Garut pun, akan mendapatkan sentuhan subsidi tersebut, ungkap Beriantho kepada Garut News.
**** (John).


BALITA   DI  SAMARANG   GARUT  BERGIZI    BURUK
Garut News, (24/6).     

     Sekurangnya 207 balita
di Kecamatan Samarang Garut, Jawa Barat, berkondisi gizi buruk dan kekurangan gizi, tersebar pada Desa Sukakarya, Sukarasa, Tanjungkarya, Sukalaksana, Parakan dan Desa Cisarua.

      Kondisi yang mengenaskan itu, kini ditangani Puskesmas setempat secara intensif, melalui pemberian makanan tambahan, termasuk penyuluhan kepada para orang tuanya dan masyarakat, kata Kepala Puskesmas Sukakarya, Nurjaman, Kamis.

     Didampingi Petugas Pemegang Program Gizi, Cucu Nurlina, mereka mengatakan seluruh balita pada enam desa itu 3.905, terdapat 200 diantaranya kekurangan gizi serta tujuh balita lainnya berkondisi gizi buruk, katanya.

      Terdiri 40 balita di Desa Sukakarya, 34 balita di Desa Sukarasa, 52 balita di Desa Tanjungkarya, 14 balita di Desa Sukalaksana, 24 balita di Desa Parakan, serta 36 balita di Desa Cisarua.

     Sedangkan penyebabnya antara lain, akibat pola makan yang salah karena banyak diantara ratusan balita belum berusia enam bulan, namun diberi makanan kue sejenis biskuit, padahal bayi sebelum mencapai usia enam bulan, idealnya  cukup hanya diberi air susu ibu (ASI).

     Upaya penannggulangannya, juga setiap balita yang kekurangan gizi setiap bulan mendapatkan bantuan berupa delapan bungkus biskuit, dua bungkus minuman sereal, empat bungkus susu bubuk, dan uang tunai Rp16 ribu.

     Khusus tujuh balita bergizi buruk, setiap pekan masing-masing mendapatkan bantuan 14 bungkus minuman sereal, 28 bungkus biskuit, 1,75 kilogram telur ayam, dan uang tunai Rp60 ribu, katanya pula. ***(John). 




PEMERINTAH  TIDAK  MERINTANGI  PEMEKARAN  WILAYAH
Garut News, (22/6).

     Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Garut, H. Budiman, SE, M.Si menyatakan, pada dasarnya pemerintah provinsi maupun pusat, tidak ada niat memperlambat apalagi merintangi keinginan/aspirasi sebagian warga daerah kabupaten/kota, yang akan melakukan pemekaran wilayah.

     Sepanjang dilakukan sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan, yang berlaku,  tegas Budiman di ruang kerjanya kepada Garut News, Selasa.

     Bahkan katanya, khusus untuk merespon keinginan dari beberapa daerah di wilayah Jawa Barat, Gubernur Jabar memohon kepada pemerintah pusat untuk dipertimbangkan secara khusus, meski tahun 2010 ini telah diberlakukan ”moratorium” oleh pemerintah pusat, katanya.

     Hal tersebut, dilandasi oleh pemikiran pemekaran wilayah pada beberapa daerah di Jabar, bukan karena keinginan atau aspirasi semata melainkan pertimbangan kebutuhan, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

     Kemudian upaya meningkatkan pelayanan kepada publik, dan upaya meningkatkan daya saing daerah, ujar Budiman.

     Khusus terkait dengan rencana pemekaran wilayah Garut selatan (Gasela), berdasarkan hasil kajian dari Lembaga Penelitian UNPAD, secara keseluruhan menunjukan ”skor” yang diklasifikasikan sebagai daerah yang sangat mampu.

     Dilihat dari beberapa aspek, terkait dengan faktor-faktor yang dinilai sebagai syarat pemekaran wilayah, hal ini akan menjadi dasar bagi Pemprov untuk mengusulkan lebih lanjut pada pemerintah pusat.

    Pada sisi lain, pemerintah pusat selain memberikan penjelasan, arahan, secara lebih jelas tentang isu pemekaran wilayah, yang saat ini cukup marak disampaikan oleh beberapa daerah (150 permohonan).

     Merespon dengan baik ekpos yang disampaikan Sekda Garut, H. Hilman Faridz, SE berkenaan dengan rencana pemekaran wilayah tersebut.

     Selanjutnya pemerintah pusat pun, berharap agar Pemkab Garut dan Pemprov Jabar terus berupaya mengoptimalkan peran fasilitatornya, secara komperehensif terutama menyangkut aspek-aspek yang krusial.

      Semacam pembagian aset dan SDM, pemerintah pusat pun menilai rencana pemekaran wilayah Gasela relatif lebih terencana dengan baik, serta mendapat dukungan yang sungguh-sungguh dari para pemangku kepentingan yang kompeten, demikian Budiman. **** (John).

 
DIGELAR  KONGRES  SUARA  HATI  ANAK  GARUT
Garut News, (17/6).     

     Puncak Peringatan hari Anak Nasional 2010 di Kabupaten Garut, digelar Kongres Suara Hati Anak Garut.
    

     Antara lain diwarnai dengan penyelenggaraan dialog anak-anak bersama Bupati, Ketua DPRD serta Kalangan Muspida setempat, juga dukungan sejuta tanda tangan mewujudkan ”Garut Kota Ramah Tamah Terhadap Anak”, ungkap Kepala Subag Publikasi Informatika, Yan AS, Kamis.     

     Selain itu, digelar atraksi melukis maupun kegiatan
”gravity” pada dinding tembok bekas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Kota Garut, worshop, bhakti sosial serta ditampilkannya Khaidar Abdurachman(16).     

     Pelajar dari Darul Arqom Muhammadiyah tersebut, kini menjadi duta anak Indonesia untuk perlindungan khusus, katanya.
*** (John).


16 KK  TANJUNG  KARYA  DIBANTU  MENTERI  PDT
Garut News, (14/6).     

     Sebanyak 16 Kepala Keluarga (KK) warga Desa Tanjung Karya, di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut, Jawa Barat, akan segera memperoleh bantuan dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT).
 
    

     Ke-16 KK tersebut, seluruh rumahnya hancur akibat ditenggelamkan banjir lahar dingin dari kaki gunungapi Guntur belum lama ini, mereka akan dibagi menjadi empat kelompok yang setiap kelompoknya beranggotakan empat KK, ujar Kasi Banlinsos Dinsosnakertrans setempat, Dadang Bunyamin, Senin.     

     Sehingga setiap kelompok akan mendapatkan bantuan dana sebesar Rp36 juta, yang diperuntukan modal usaha ternak domba bagi tiga kelompok, serta satu kelompok lainnya untuk usaha warungan, katanya.
     

     Sementara itu, Dinsosnakertrans selama ini terus berupaya memasok pemenuhan kebutuhan tanggap darurat, berupa sandang dan pangan, yang bersumber dari stok persediaan yang masih terdapat di gudang penyimpanan.
    

     Bantuan pangan antara lain berupa beras dan lauk-pauk, serta sandang diantaranya sarung, kain batik, daster serta seragam murid SD.
    

     Sehingga diharapkan Kabupaten Garut, memiliki ketersediaan dana yang sewaktu-waktu bisa dimanfaatkan, terutama jika terjadi bencana alam termasuk peristiwa kebakaran yang menghanguskan rumah milik penduduk, untuk menganggulangi kegiatan tanggap daruratnya, ungkap Dadang Bunyamin.
**** (John).


SELURUH  TKSK  GARUT  KELUHKAN  NASIB  KE  DPRD
Garut News, (11/6).

     Seluruh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengeluhkan nasibnya ke Komisi D DPRD setempat, Jumat.

      Mereka antara lain menuntut adanya legitimasi dari Pemkab setempat, bisa mendapatkan alokasi dana APBD murni kabupaten, serta dapat dilibatkan pada pelaksanaan penggunaan dana aspirasi dari kalangan legislatif.

     TKSK Pangatikan, Pisa Ismail Saleh(27) menyatakan, hingga kini masih terdapat lima TKSK yang sejak Januari hingga Juni 2010 belum mendapatkan honor setiap bulannya Rp250 ribu.

     Padahal dalam melaksanakan tugas diperlukan sarana-prasarana penunjang, termasuk saat mendatangi warga di setiap desa terpencil, katanya sebagaimana pula diakui TKSK Wanaraja, Ira Gandara mengaku volume pekerjaannya tak sesuai dengan nilai honor yang diperoleh..

      Ketua Komisi D DPRD Garut, dr H. Helmi Budiman menyatakan, akan segera menggelar rapat kerja dengan Dinsosnakertrans dan mengusulkan agar bisa diterbitkan Surat Keputusan (SK) Bupati tentang legalitas TKSK di Kabupaten Garut.

      Sedangkan mengenai pendampingan TKSK terhadap pemanfaatan dana aspirasi akan diserahkan kepada anggota DPRD pada daerah pemilihan (dapil) nya masing-masing.

      Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Sosial Dinsosnakertrans setempat, Kuraesin Relawati, M.Si menyatakan, pembentukan dan adanya TKSK di daerahnya sejak 2009 lalu itu, bentukan dan legitimasinya bersumber dari Kementerian Sosial.

     Dana yang diperoleh setiap TKSK Rp250 ribu per bulan, bukan merupakan honor melainkan tali kasih, karena mereka berstatus sukarelawan, yang umumnya berasal dari Karang Taruna dan PSM, katanya.

     Pada alokasi APBD 2009 belum terusulkan karena SK TKSK turun pada September, sehingga baru diusulkan saat ini, yang diharapkan bisa terealisasi pada APBD murni 2011 mendatang.

     Dari 42 kecamatan di Kabupaten Garut, terdapat seorang TKSK, kecuali Kecamatan Karang Tengah yang baru dimekarkan. *** (John).


153   PENDERITA   THALASSAEMIA   GARUT                             MILIKI     KEPENGURUSAN     ”POPTI”
Garut News, (10/6).
     

     Berdasarkan catatan Unit Transfusi Darah (UTD) PMI cabang Kabupaten  Garut, hingga Juni 2010 terdapat 153 penderita thalassaemia, yang menurut Bupati Aceng H.M Fikri, bukan hanya milik penderita dan orang tuanya.      

     Melainkan merupakan persoalan bersama, katanya pada pelantikan Pengurus Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalassaemia Indonesia (POPTI) setempat, periode 2010-2013 di Aula Desa/Kecamatan Wanaraja, Kamis.
    

       Dia mengajak senantiasa bersama membantu dan meringankan penderitaan anak-anak dengan berbagai upaya, diantaranya mendonorkan darah secara rutin, memberikan perhatian serta dorongan psikologis bagi penderita dan orang tuanya, agar mereka tidak merasa sendirian.


      Para pengurus POPTI kemudian mengunjungi penderita thalassaemia di RSU dr Slamet, bersama Ketua POPTI Jabar, Ny. Djoyo, Ketua POPTI Pusat, Ruswandi serta Ketua Dewan Pembina POPTI Garut, Ny. Rani Permata.

      Sedangkan susunan kepengurusan POPTI Cabang Garut tersebut, terdiri Ketua Dewan Pembina/ Penasehat, Ny. Rani Permata, Ketua Umum, H. Burhanudin Afif, M.Si dan Ketua I, H. Pipin Ramdani, MM Eg

      Disusul Ketua II, Deni Ibrahim, Amd, Sekretaris I, Ended Sobandi serta Sekretaris II, Nenden Robbayani, Ssi dilengkapi beberapa bidang, antara lain Bidang Kesejahteraan dan Rumah Tangga, Pendanaan, Hubungan Masyarakat dan Bidang Umum. **** (John).



Picture
Wakil Bupati dan Warga Pedesaan (Foto : Informatika)
WARGA  PERUM  CEMPAKA  TERSERANG  DBD
Garut News, 10/6.
    

     Sekurangnya 17 warga Perumahan Bumi Cempaka Indah di Kelurahan Lebakjaya, dan warga Kampung Suci Desa Suci Kaler di Kecamatan Karangpawitan, Garut terpaksa dirawat di rumah sakit, bahkan sebagian lainnya di puskesmas akibat diduga terserang demam berdarah dengue (DBD).
     

     Koordinator rukun warga setempat, Achmad Dimyati mengatakan, Kamis di Blok VII RW 16 terdapat sedikitnya sembilan penduduk dirawat di rumah sakit, dengan keluhan gejala DBD juga di Kampung Suci terdapat delapan warga menderita penyakit serupa, katanya.


      Meski kini kondisi sebagian dari mereka berangsur membaik dan diperbolehkan dirawat di rumah, namun di blok lainnya juga terserang DBD, kendati belum diketahui pasti jumlahnya, ujar Dimyati.

     Dia mengaku telah mengusulkan ke Dinas Kesehatan melalui Puskesmas agar segera dilakukan fogging di kawasan Perumahan ini, untuk mencegah berkembang-biaknya nyamuk dan jentik penyebab DBD.

      Diharapkan pula supaya Puskesmas maupun Dinas Kesehatan, bisa pro aktif melakukan penyuluhan masyarakat, untuk mengantisipasi penyebaran DBD, imbuhnya.

     Penanggung Jawab Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Karangmulya, Saeful Yaser mengaku banyaknya warga yang sakit diduga DBD.

      Namun katanya, sejauh ini baru dua penderita dipastikan positif DBD, sedangkan lainnya masih dianalisis dan baru diduga DBD. **** (John).


TMMD  BANGUN  INFRASTRUKTUR  DI  DUA  DESA
Garut News, 10/6).

      Berlokasi pada sekitar 10 km jalan Desa Gunung Jampang Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, serta sebuah jembatan di Desa Mekarbakti menjadi sasaran pembangunan fisik dari program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-84, 2010.

      Dandim 0611 Garut, Letkol Inf. Herman Djatmiko melaporkan, sasaran kegiatan TMMD diantaranya sasaran fisik dan non fisik

      Sasaran fisik, antara lain pembukaan, pelebaran, dan pengerasan badan jalan di Desa Gunung Jampang sepanjang 5.900 meter dengan lebar 3 meter, pembuatan satu unit jembatan sepanjang 43 meter.

     Kemudian pembuatan, pelebaran, dan pengerasan badan jalan di Desa Mekar Bakti sepanjang 3.700 meter serta lebar 3 meter, katanya.

     Sedangkan sasaran non fisik antara lain penyuluhan keagamaan, penyuluhan perikanan, penyuluhan pertanian, penyuluhan kehutanan, penyuluhan kesehatan, penyuluhan wawasan kebangsaan serta penyuluhan kamtibmas.

      Berlangsung selama 21 hari mulai 8 Juni lalu, dengan jumlah personil yang dilibatkan 350 terdiri orang yang terdiri 2 SST Kodim 0611/Garut atau 60, 1 SST Yonif 301/PKS (30), serta 1 SST TNI AU (6 personil).

     Juga terdapat 1 tim teknisi DIM 0611/Garut (18),1 tim kesehatan (2), 1 tim pen/bintal (4), serta LSM/masyarakat : 200 personil per hari.

       Pembukaan TMMD di Lapangan Sepakbola Desa Mekarbakti dipimpin Danlanud Husein Sastranegara Bandung, Kolonel Penerbang Asep Dadang Supriadi, dihadiri kalangan Muspida dan undangan lainnya. *** (John).


GARUT  SIAPKAN  PELAKSANAAN 
KETERBUKAAN  INFORMASI  PUBLIK 
Garut News, 10/6.
    

     Sekretaris Daerah (Sekda) Garut H. Hilman Faridz, SE, M.Si menyatakan, Kamis kesiapan pelaksanaan keterbukaan informasi publik (KIP) di daerahnya, antara lain berupa pembentukan Badan Publik.
    

     Terdiri elemen dari kalangan eksekutif, legislatif, yudikatif serta institusi lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, sedangkan sebagian atau seluruh pendanaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).


     Kemudian dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), serta dari organisasi non pemerintah (NGO) lainnya, sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN dan atau APBD, juga dari sumbangan masyarakat dan atau pihak luar negeri, katanya.

      Dia mengingatkan, kewajiban badan publik, diantaranya menyediakan dan memberikan informasi, menetapkan standar prosedur operasional, menunjuk dan mengangkat Pejabat Pengelola Informasi Publik (PPID).

      Selain itu, menyediakan sarana dan prasarana, menetapkan standar biaya, menyediakan anggaran, menanggapi keberatan, serta membuat dan mengumumkan laporan pelayanan informasi.

      Diungkapkannya, Pemkab setempat masih merancang persiapan untuk melaksanakan  Undang-Undang tentang KIP, katanya.

      Berupa regulasi terdiri menetapkan standar prosedur operasional pelayanan informasi, menetapkan peraturan standar biaya pelayanan informasi, dan mendaftarkan informasi yang dikecualikan

      Disusul mengenai personil, yakni menunjuk dan mengangkat PPID serta meningkatkan skill dan wawasan aparatur birokrasi.

     Selanjutnya infrastruktur, meliputi menyediakan sarana dan prasarana sebagai media untuk mengumumkan laporan pelayanan informasi dan mengembangkan infrastruktur yang telah ada.

       Sementara itu Bupati Aceng H.M Fikri menegaskan, Pemkab Garut beserta jajaranya telah siap mengimplementasikan UU No.14/2008 Tentang KIP, terhitung mulai 1 Mei 2010 lalu, katanya. *** (John).


WARGA  CIBATU  GARUT  MENDERITA  DBD
Garut News, (7/6).    

     Sejak sepekan terakhir, sejumlah warga di Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut, Jawa Barat, menderita Demam Berdarah Dengue (DBD), sehingga sebagian terpaksa dirawat inap di Puskesmas setempat.
    

     Menyusul ruang perawatan Puskesmas Cibatu terbatas, sehingga tak mampu menampung banyaknya pasien, meski dengan berbagai keluhan penyakit yang seharusnya bisa dirawat inap, ungkap beberapa keluarga pasien.
    

     Perawat Puskesmas Cibatu, Ihun mengatakan, kendati ruang perawatan  Puskesmasnya disesaki pasien, namun mereka tak seluruhnya penderita DBD, melainkan sakit panas atau demam akibat kondisi cuaca, katanya.


      Sejauh ini masih belum belum diperoleh  keterangan yang pasti, mengenai jumlah warga Cibatu yang terserang DBD.

     Namun warga Kampung Penyingkiran Desa Keresek, Ny. Neni(32) mengaku diri dan anaknya, Fitri(9) terpaksa hanya dirawat di rumah, sebab ruang rawat inap Puskesmas Cibatu sudah penuh, ungkapnya.

     Suami Neni, Agus Lukman juga menyebutkan, istri dan anaknya mulai mengalami gejala demam sepekan lalu, dikarenakan suhu badannya tak kunjung turun setelah dua hari diberi obat penurun demam, maka keduanya dibawa ke dokter dan berdasarkan pemeriksaan dokter, keduanya dinyatakan positif menderita DBD. *** (John).



WARGA  PASAR  LELES  DAN  PAMEUNGPEUK  PERLUKAN  BANTUAN
Garut News, (6/6).
    

     Warga pasar tradisional di Kecamatan Leles dan Pameungpeuk, sangat memerlukan bantuan dari Pemkab Garut, untuk membangun kembali sarana perdagangan mereka pasca peristiwa kebakaran.
    

     Kebakaran yang meludeskan sekurang-kurangnya159 dari 411 kios pasar Leles pada Kamis (27/5) lalu itu, menelan kerugian lebih dari Rp1 miliar, namun hingga kini masih dibiarkan terlantar oleh pemerintah daerah, ungkap warga pasar setempat, Minggu.     

     Padahal selayaknya segera bisa mendapatkan perhatian pemerintah, meski nilainya berupa bantuan stimulan, ungkap Sa’adah(56) dengan nada lirih, pedagang kain yang kiosnya rata dengan tanah.


     Dia mengaku memerlukan biaya sekitar Rp10 juta, untuk membangun kembali kiosnya itu, sehingga kini terpaksa nekat membangun kembali kiosnya dengan dana pinjaman, akibat semakin terdesak pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya.

     Ungkakan serupa, juga dituturkan pedagang lainnya termasuk Ujang, yang katanya pedagang lain pun sepakat membangun kembali kiosnya, tanpa menyerahkannya pada pemerintah, agar proses pembangunan bisa segera tuntas kendati belum terdapat bantuan sepersen pun.  

      Para pedagang korban kebakaran, mengemukakan Pemkab Garut melalui Sekda Hilman Faridz, saat meninjau lokasi pernah menjanjikan bantuan bagi pedagang yang kiosnya terbakar, tetapi hingga sekarang belum diperoleh tanda-tanda bakal terealisasi, katanya.

     Senasib dengan warga pasar Leles, dialami pedagang pasar Pameungpeuk, 96 km arah selatan dari pusat Kota Garut, mereka hanya bisa mengeluh menumpukan harapan adanya bantuan stimulan dari Pemkab, akibat ratusan kios mereka menjadi abu sejak 5 Maret lalu. ****(John).


Picture
Pasar Leles Terbakar (Foto : Erwin R. Widiagiri)
KB-KES  TNI  KODIM  GARUT  OPTIMIS  PENUHI  TARGET
Garut News, (3/6).
     

     Pelaksanaan program Keluarga Berencana dan Kesehatan (KB-Kes), yang digelar jajaran Kodim 0611 Garut, optimis bisa memenuhi target yang ditentukan diantaranya bisa menjaring 3.000 an akseptor perempuan dan 150 dan laki-laki berjenis kontrasepsi MOP.

      Sedangkan bagi pria akseptor steril, diberikan bekal hidup untuk selama sepekan, sebelumnya mereka pun mendapat pemahaman dari kalangan Muspika di wilayah kecamatannya masing-masing, tegas Komandan Kodim setempat, Letkol Inf. Herman Djatmiko, Kamis.     

     Menyusul kendala selama ini, masih banyak kalangan laki-laki yang khawatir di steril demikian pula banyak istri yang melarang suaminya untuk menjadi peserta KB steril.
    

     Namun setelah diberikan pemahaman, masyarakat semakin sadar terhadap tidak adanya dampak negatip terhadap pelaksanaan sterilisasi ini, katanya.
    

     Penyelenggaraan program yang dibuka Bupati Garut, Aceng H.M Fikri itu, disiapkan jasa layanan antar dan jemput bagi setiap akseptor, tegas Dandim Herman Djatmiko.
    
    
     Pada perhelatan tersebut, juga dilaksanakan donor darah dari sekurang-kurangnya 45 anggota TNI di lingkungan Kodim Garut, termasuk Dandim Letkol Inf Djatmiko.
***(John).

   

Picture
Dandim Garut, Letkol Inf. Herman Djatmiko Donorkan Darah pada KB-Kes (Foto : Nova Nugraha Putra)
PEMKAB GARUT JAJAKI PENGELOLAAN SAMPAH BERSAMA
Garut News, (24/5).

     Pemkab Garut akan jajaki pengelolaan sampah bersama, terkait adanya Pembangunan Tempat Pengelolaan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka, ungkap Wakil Bupati Garut, Rd. Diky Candra di Garut, Senin.

    Rencana tersebut, untuk menindaklanjuti hasil kesepakatan bersama antara Gubernur Jawa Barat, Walikota Bandung, Walikota Cimahi, Bupati Bandung, Bupati Bandung Barat, Bupati Sumedang, dan Bupati Garut tentang Kerjasama Pengelolaan dan Pemrosesan Akhir Sampah Regional Di wilayah Metropolitan Bandung pada 2009lalu.

    Sementara itu Kepala Balai Balai Pengelolaan Sampah Regional (BPSR) Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat, Setyo Gunadi, menyatakan kesepakatan bersama itu diantaranya tempat pengelolaan dan pemrosesan akhir sampah regional dan cakupan daerah pelayanannya.

    Kemudian mengenai metode pengelolaan dan pemrosesan akhir, lembaga pengelola serta pembiayaan, menyusul dalam kesepakatan bersama menghasilkan pula keputusan bersama yakni , penunjukan tempat pengelolaan dan pemrosesan akhir sampah (TPPAS) regional, katanya.

    Untuk metropolitan Bandung (Bandung Raya) : TPPAS Legok Nangka Desa Ciherang, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, dan TPPAS Leuwigajah, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat.

    Disusul untuk Kab. Bogor, Kota Bogor, dan Kota Depok : TPPAS Nambo di Desa Nambo dan Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

    Sedangkan kerjasama tersebut dimaksudkan untuk menyelenggarakan pelayanan pengelolaan dan pemrosesan akhir sampah lintas kabupaten/kota di tempat pengelolaan dan pemrosesan akhir sampah regional wilayah metropolitan Bandung.

    Menciptakan keterpaduan pembangunan antar kawasan dan mewujudkan efisiensi, efektifitas, dan sinergitas penyediaan pelayanan umum, juga meningkatkan derajat kesehatan masyarakata, kualitas lingkungan dan menjadikan sampah sebagai sumber daya sebagaimana dimaksud dalam UU no 18 tahun 2008 tentang sampah.

    Wakil Bupati Garut berharap, terwujudnya salah satu solusi dan keseriusan pemerintah daerah dalam penanggulangan sampah khususnya di Kabupaten Garut, yang kini setiap harinya memiliki tanggungan sampah mencapai 170 Ton.

    Pihak DPRD Garut, seperti diutarakan Ketua Komisi B, Ade, menyambut baik dan mendukung upaya positif ini, meski dari segi penganggaran mesti ada keseiusan, sehingga tidak menimbulkan masalah baru dalm pengelolaan sampah di daerahnya. **** (John)


RAPEL   BERAS   PNS   PEMKAB    GARUT    RP7,5 MILIAR
Garut News, (24/5).

     Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan dan Aset Daerah (DPPKA) Kabupaten Garut, H. Dendi Hidayat menyatakan, Senin rapel beras 2009 yang akan dibayarkan kepada PNS di lingkungan Pemkab/Setda setempat bernilai Rp7,5 miliar.

      Dana yang bersumber dari APBN tersebut, telah tersedia sedangkan realisasi pembayarannya tergantung tuntasnya pengusulan dari setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), katanya.

    Menurut Dendi Hidayat, sekitar 21.000 PNS yang akan mendapatkan rapel itu atau masing-masing pegawai bisa memperoleh Rp300 ribuan, sementara dana tunjangan beras tahun 2010 ini telah direalisasikan setiap bulannya.

    Dia menjelaskan hal itu, menyusul semakin banyaknya kalangan PNS di lingkungan Pemkab/Setda Garut, yang semakin gencar menanyakan keterlambatan pembayaran rapel beras 2009, akibat terus berfluktuatifnya harga beras di pasaran.

    Bahkan harga beras berkualitas yang paling bagus di Kabupaten Garut, saat ini mencapai Rp7 ribu per kilogram bahkan kerap melebihinya, sehingga dinilai tak memadai dengan nilai tunjangan beras dari pemerintah, ungkap beberapa pegawai.

    Kondisi tersebut, juga diperparah seringnya terjadi kenaikan harga sembilan bahan pokok dan barang kebutuhan penting lainnya, seperti harga tomat sempat mencapai Rp10 ribu per kilogram, sehingga sebuah tomat belum lama ini harganya Rp1 ribu, katanya. **** (John)



SEORANG    PENDERITA    TUMOR    DI    GARUT
HENTIKAN    PENGOBATAN
Garut News, (21/5).

     Wahyu(38), penderita tumor tenggorokan kini kondisi penyakit yang dideritanya semakin akut dan sangat memprihatinkan, akibat terpaksa menghentikan proses pengobatannya.

     Sehingga buruh serabutan, warga Kampung Radug RT.01/03 Desa Karyajaya Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut itu, selama dua bulan terakhir hanya bisa terbaring tak berdaya di atas dipan rumah panggungnya yang sangat sederhana, ungkap Kepala Desa Karyajaya, Mamat Hidayat, Jumat.

    Menurut dia, meski Wahyu memiliki kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), namun kondisi ekonomi keluarga yang murat-marit terpaksa menghentikan proses pengobatan, karena tak mampu membiayai ongkos transfortasi ke rumah sakit serta kebutuhan biaya akomodasi selama pihak keluarga menunggui pasien rawat inap.

    Saat ini kalangan wartawan lintas media di Kabupaten Garut, yang tergabung dalam Konsorsium Gerakan Rela untuk Mereka (KGRM), tengah menggalang dana dari masyarakat dermawan melalui gerakan koin rela untuk mereka, ungkap Sekjen institusi tersebut, Janur M. Bagus.

    Bahkan katanya, gerakan koin untuk mereka juga diperuntukan menyumbang warga miskin lainnya, yang terdesak memerlukan biaya untuk menunjang proses pengobatan jenis penyakit menular lain.

    Menyusul selama ini, banyak keluarga pasien miskin yang hanya berbekalkan kartu Jamkesmas sedangkan biaya ongkos angkutan berobat rujukan ke Bandung, serta kebutuhan akomodasi selama menunggu pasien di Bandung atau Jakarta, tak mereka miliki, ujar Janur. **** (John).

 

 
PKK   GARUT   LOMBAKAN  
MENU   DAN   MAKANAN   ETNIK

Garut News, (19/5).

     Kaum ibu yang tergabung dalam organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari 42 kecamatan se Kabupaten Garut melombakan produk menu dan makanan etnik dari wilayahnya masing-masing, Rabu.

    Perhelatan yang berlangsung di Gedung Pendopo Kabupaten itu, mengusung tema pembangunan industri masa depan berbahan baku pisang, serta tema panganku beragam, bergizi, seimbang dan aman, ungkap Wakil Bupati setempat Rd. Diky Candra ketika membuka kegiatan tersebut.

    Dia mengingatkan, berlimpah ruahnya bahan baku buah pisang bisa dikemas apik menjadi beragam jenis makanan etnik yang bergizi serta bernilai ekonomi tinggi, selain itu diperlukannya upaya kreatif mengemas menu makanan tradisional agar bisa berdaya saing global, katanya.

    Sedangkan dari Kecamatan Cisompet antara lain ditampilkan, pisang coklat, pisang keju serta getuk pisang susu, disusul dari Kecamatan Banjarwangi disajikan kue bolu berbahan baku pisang klutuk.

    Kabupaten Garut, juga memiliki potensi buah "konyal" sebagai bahan baku minuman sirup markisa, yang pada pemerintahan Hindia Belanda, Konyal Garu banyak yang dibudidayakan ke Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara, kata Pengurus PKK Cisompet Ny. Heli. **** (John).

PENANGANAN   LONGSOR   PASIR   GUNUNG        PERLU   LINTAS   SEKTORAL
Garut News, (17/5).

     Kadis Sumber Daya Air dan Pertambangan (SDAP) Garut Ir Widyana menyatakan, Senin penanganan longsor pasir dari tebing kaki gunung Putri yang merupakan anak gunungapi Guntur, perlu dilakukan secara lintas sektoral.

    Terdiri dari Badan Geologi, Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWSCS), Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) serta institusi teknis lainnya, termasuk penanggulangan dampaknya berupa kerusakan jalan dari Dinas Bina Marga.

    Sedangkan penanggulangan beberapa sumber air bersih untuk konsumsi masyarakat, yang kini terkubur endapan pasir, penanganannya bisa dilakukan oleh Dinas Perumahan, Tata Ruang dan Cipta Karya (Pertacip) kabupaten setempat, ungkap Widyana.

    Sementara itu Dinas SDAP yang dia pimpin, menanggulangi kerusakan sumber dan jaringan air yang mengganggu irigasi pertanian, katanya.

    Diungkapkan, pihaknya pun telah melayangkan surat resmi untuk rencana pembangunan cekdam atau penampung lahar dingin, karena sekitar kaki gunung itu sarat dihuni pemukiman masyarakat yang kini semakin terancam longsoran pasir.

    Bahkan telah terdapat sekurang kurangnya 75 rumah penduduk, areal pertanian dan kolam yang kini terendam longsoran pasir tersebut, katanya.

    Membangun kantong lahar diperlukan areal sekitar dua hektare, selain itu juga diperlukan upaya reboisasi lahan kritis di kawasan bukit dan lereng kritis kaki gunung Putri itu, yang pengelolaannya dilaksanakan pihak BKSDA berstatus sebagai hutan lindung.

    Widyana mengingatkan pula, di kawasan kaki gunung Putri sangat banyak dihuni penduduk, sehingga tak bisa dilakukan penambangan pasir, kondisinya beda dengan di gunungapi Galunggung yang disekitarnya tak banyak dihuni warga, katanya. (John) ****

GARUT    SELENGGARAKAN     EVALUASI     IMPLEMENTASI    "SAKIP"
Garut News, (17/5).

     Inspektorat Garut menyelenggarakan evaluasi implementasi "Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah" (SAKIP) setempat 2009, diikuti 32 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dibuka Wakil Bupati R. Diky Candra, Senin.

    Perhelatan yang berlangsung pada salah satu hotel mewah di Cipanas itu, antara lain dihadiri Kepala Tim Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat dan Inspektur Inspektorat Kabupaten Garut,  Iman Alirahman, SH, M.Si.

    Iman Alirahman mengatakan, penyelenggaraan evaluasi ini untuk meningkatkan mutu penerapan manajemen berbasis kinerja (Sistem AKIP) dan peningkatan kinerja instansi pemerintah pusat dan daerah, mewujudkan instansi pemerintah berorientasi pada hasil (result oriented government).

    Sehingga selain diharapkan memperoleh informasi tentang Sistem AKIP di lingkungan Pemkab Garut, juga untuk menilai akuntabilitas kinerja instansi pemerintahnya, termasuk memberikan saran perbaikan kinerja dan penguatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan, katanya.

    Karena itu evaluasi ini berlangsung hingga 21 Mei mendatang, melibatkan Inspektorat Kabupaten, nara sumber dan tenaga ahli dari BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat, sedangkan komponen evaluasi meliputi perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja dan pencapaian kinerja.

    Sementara itu Wakil Bupati Dicky Chandra mengatakan, kondisi dan situasi lingkungan internal maupun eksternal saat ini, menuntut percepatan melakukan perubahan serta penyempurnaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah.

    Agar akuntabilitas kinerja dan berbagai fungsi pelayanan publik, yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dapat berjalan secara optimal.

    Dia menyatakan, penempatan tata kelola agenda utama reformasi pemerintahan daerah dinilainya sangat penting, karena berimplementasi dari sistem manajemen pemerintahan daerah sehingga dapat terbangun sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pada seluruh satuan kerja.

    Fungsi evaluasi juga sangat penting, karena melalui evaluasi secara cermat dapat mengidentifikasi masalah, serta menyusun kerangka kebijakan dan langkah-langkah strategis yang diperlukan dalam peningkatan akuntabilitas kinerja secara berkelanjutan, katanya. **** (John).
DINSOSNAKERTRANS   GARUT   PASOK   BANTUAN KORBAN   KEBAKARAN
Garut News, (15/5).

     Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Garut, Sabtu memasok bantuan pangan dan sandang, untuk memenuhi kegiatan tanggap darurat selama sepekan bagi korban kebakaran di daedrah tersebut.

    Kepala Seksi Bantuan dan Perlindungan Sosial (Banlinsos) Dinsosnakertrans setempat, Drs Dadang Bunyamin menyakan, bantuan berupa beras, lauk-pauk, sandang serta peralatan dapur itu masing-masing diberikan kepada satu kepala keluarga (KK) di Desa Jayabhakti dan Desa Talagasari Kecamatan Banjarwangi.

    Sebelumnya juga diberikan kepada satu KK korban kebakaran di Kecamatan Bayongbong, disusul akan diberikan bagi 3 KK di Kecamatan Kersamanah serta satu KK korban kebakaran di Kecamatan Sucinaraja, katanya.

    Sedangkan adanya tujuh warga Garut, di Kecamatan Limbangan yang dikabarkan selama ini terancam kelaparan, pasokan bantuan akan diberikan setelah mendapat laporan resmi dari kecamatan setempat, karena jika memberikan bantuan tanpa dasar legalitas yang jelas bisa dijerat sanksi hukuman administratif yang merepotkan.

    Sementara itu, bantuan untuk korban kebakaran diberikan kepada yang kondisi rumahnya rata dengan tanah atau mengalami rusak berat, yang selama ini umumnya diakibatkan oleh kelalaian membiarkan tungku api yang menyala serta hubungan arus pendek listrik, ungkap Dadang Bunyamin.

    Sementara itu, Kepala Unit Pengelola Teknis Pemadam Kebakaran (UPTD Damkar) Kabupaten Garut, Dede Sambas menyatakan, terjadinya hubungan arus pendek listrik (konsleting) dan bersumber dari tungku api dapur sebagai penyebab utama peristiwa kebakaran di daerahnya.

    Dia mengemukakan, dari 31 kasus kebakaran yang berlangsung sejak 1 Januari hingga pertengahan Mei 2010, sebagian besar akibat hubungan arus pendek listrik dan tungku api dapur, yang juga disebabkan kelalaian memasang dan memanfaatkan jaringan arus listrik di dalam rumah, katanya.

    Sehingga antara lain meludeskan 23 rumah penduduk, tiga unit mobil, terbakarnya roda untuk berjualan serta terjadi kebakaran di gardu listrik itu sendiri, dengan menelan total kerugian Rp7,460 miliar.

    Meski tak menelan korban jiwa, namun nilai kerugian kasus kebakaran tersebut telah melebihi kerugian peristiwa serupa selama tahun 2009 lalu Rp4,605 miliar dalam 57 kasus kebakaran, yang menelan empat korban jiwa serta tiga penduduk luka bakar, meludeskan 53 rumah juga dua mobil, ungkap Dede Sambas.

    Dikatakan dari enam unit mobil Damkar masing-masing berkapasitas 4 ribu liter air, satu unit diantaranya berkondisi rusak berat, bahkan 10 rol selang air sepanjang 250 meter yang dimilikinya, hanya 25 persen berkondisi baik sedangkan selebihnya banyak mengalami kebocoran.

    Selama ini dikelola 53 personil, terdiri 45 personil operasional lapangan dan selebihnya tenaga administrasi serta teknisi, dengan 39 PNS, dua tenaga kerja kontrak serta 12 tenaga sukarelawan.

    Dengan radius operasional jasa pelayanannya, mencapai ratusan kilometer pada 42 wilayah kecamatan, maka jika terjadi peristiwa kebakaran di Kecamatan Pameungpeuk diperlukan waktu tempuh selama tiga jam lebih ke TKP.

    Karena itu, idealnya di Kecamatan Pameungpeuk, Bungbulang, Malangbong dan Kecamatan Kadungora juga terdapat masing-masing satu unit mobil Damkar, yang harga setiap unitnya sekitar Rp1,5 miliar, imbuh Dede Sambas. ****

20 SDRSN    GARUT    HANYA   SEKALI         MENDAPAT   BANTUAN 
Garut News, (14/5). 

     Kepala Seksi Kurikulum Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan Garut, Elon Romlon menyatakan, Jumat sebanyak 20 Sekolah Dasar Rintisan Standar Nasional (SDRSN) di daerahnya hanya sekali mendapatkan bantuan dari pusat.

    Setiap sekolah pernah memperoleh pasokan bantuan Rp120 juta bersumber dari pemerintah pusat, namun sejak tiga tahun lalu hingga saat ini masih belum memperoleh jenis bantuan apapun, sementara itu dana pendamping yang bersumber dari APBD setempat juga sama sekali masih belum diperolehnya.

    Padahal pada 2010 ini, akan kembali diusulkan 20 SDRSN baru dari 1.526 SD di Kabupaten Garut, sehingga jumlahnya akan menjadi 40 SDRSN, katanya.

    Masih menurut Elon Romlon, masih belum adanya pasokan kembali bantuan dari pemerintah pusat tersebut, kemungkinan akibat selama ini tak mendapatkan dana pendamping dari Pemkab Garut, sebagai syarat bisa diluncurkannya bantuan dari pusat itu.

    Sedangkan kemampuan APBD Kabupaten Garut selama ini, dinilainya sangat terbatas dan mungkin masih banyak terserap belanja tidak langsung, atau barangkali untuk membiayai kegiatan yang dinilainya lebih mendapatkan prioritas.    
    
    Selama 2009 lalu, sekurangnya terdapat 8.752 ruang kelas SD yang dikelola 7.773 guru dengan 327.756 murid, atau berasio perbandingan guru dan murid 1 : 2, katanya.
**** (John).


WARGA   PASAR   PAMEUNGPEUK                            MASIH   TUNGGU   BANTUAN   PEMKAB
Garut News, (14/5). 

     Warga pasar tradisional Kecamatan Pameungpeuk, 96 km arah selatan dari pusat Kota Garut, masih menunggu bantuan stimulan dari Pemkab setempat, untuk membangun kembali 208 kios mereka yang ludes terbakar pada 5 Maret lalu.

    Meski terdapat beberapa kios yang telah dibangun pemiliknya, namun sebagian besar masih menempati lokasi pasar darurat pada areal bongkar-muat barang, yang kini sangat sulit ditertibkan akibat belum adanya bantuan stimulan tersebut, ungkap Sekretaris Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasai dan UKM, Nul Harif, Jumat.

    Dari 208 kios yang telah rata dengan tanah itu, terdiri 14 kios tipe A, 162 tipe B serta 32 tipe C, menelan kerugian sekurang-kurangnya Rp2,08 miliar, belum termasuk kerugian harta benda lainnya termasuk barang di dalam kios, katanya.

    Kepala Seksi Kebersihan dan Sarana Bidang Pasar, Diat Supriatna menyatakan sejak 8 Maret 2010 telah mengirimkan surat resmi tentang permohonan bantuan untuk 86 pemilik kios yang ludes terbakar tersebut, kepada Bupati Garut.

    Namun sampai sekarang masih belum mendapatkan tanggapan, sehingga Senin mendatang akan kembali ditanyakan, karena warga pasar terus-menerus mendesak minta bantuan.

    Mereka menuntut bisa segera memperoleh bantuan stimulan, karena kasus kebakaran pasar darurat di Kecamatan Cibatu telah mendapatkan bantuan untuk masing-masing kios darurat Rp1,5 juta, ujar Diat Supriatna. **** (John).

DINKES   GARUT   INGATKAN   LIMA
JENIS BAKTERI   MEMBAHAYAKAN

Garut News, (12/5).

     Kadiskes Garut, dr H. Hendy Budiman mengingatkan, Rabu diantara bakteri yang menyebabkan keracunan makanan pada manusia, dikenal lima jenis yang sering menimbulkan keracunan makanan, atau karena efeknya mematikan.

    Kelima jenis bakteri tersebut, terdiri Salmonelia, Shigelia, Staphylococcus, Closstridium welchii serta Clostridium botulinum, ungkap Hendy Budiman saat ditemui menyikapi seringnya warga Garut mengalami keracunan makanan bahkan kerap berlangsung kejadian luar biasa (KLB).

    Dia mengemukakan, bakteri Staphylococus aureus, mikroorganisme yang hidup sebagai parasit pada bagian tubuh manusia dan hewan, separuh dari jenis bakteri ini memproduksi enterotoksin yang menyebabkan keracunan pada manusia.

    Jika kuman ini masuk ke makanan, yang cocok dengan suhu dan kelembaban, maka akan berkembang biak di dalam makanan itu sambil memproduksi enterotoksin, penularan ke makanan dapat dihantarkan oleh lalat, Toksin Staphylococcus aureus tahan terhadap suhu didih dan menimbulkan keracunan makanan jika jumlahnya sudah cukup.

    Bakteri yang menghasilkan toksin tersebut, dapat menimbulkan mual, muntah, sakit perut dan diare dengan masa inkubasi 1 - 8 jam, gejala ini terjadi pada  169 warga desa Karangsari dan Situsari di kecamatan Karangpawitan Garut, akibat keracunan dari gulai daging kambing.

    Sedangkan jamur/ragi, dapat memproduksi mycotoxin sejenis zat kimia beracun, yang kebanyakan perusak makanan (bentuk, warna, bau) serta menyukai makanan yang banyak mengandung gula dan tepung (makanan asam dan kering).

    Bahkan diantara Mycotoxin, ada yang menimbulkan kanker pada manusia dan dalam jumlah yang banyak, racun ini menimbulkan pendarahan serta kerusakan akut pada hati yang bisa menyebabkan kematian, katanya.

    Antisipasinya, hendaknya masyarakat setiap hari bisa berpola hidup bersih dan sehat, agar peristiwa keracunan makanan dan gangguan kesehatan lainnya, tidak terjadi lagi, imbuh Hendy Budiman.***(John).

HUBUNGAN   ARUS   PENDEK   LISTRIK
PENYEBAB   UTAMA   KEBAKARAN
Garut News, (11/5)

     Kepala Unit Pengelola Teknis Pemadam Kebakaran (UPTD Damkar) Kabupaten Garut, Dede Sambas menyatakan, terjadinya hubungan arus pendek listrik (konsleting) sebagai penyebab utama peristiwa kebakaran di daerahnya.

    Dia mengemukakan, Selasa dari 31 kasus kebakaran yang berlangsung sejak 1 Januari hingga 11 Mei 2010, sebagian besar akibat hubungan arus pendek listrik, yang juga disebabkan kelalaian memasang dan memanfaatkan jaringan arus listrik di dalam rumah, katanya.

    Sehingga antara lain meludeskan 23 rumah penduduk, tiga unit mobil, terbakarnya roda untuk berjualan serta terjadi kebakaran di gardu listrik itu sendiri, dengan menelan total kerugian Rp7,460 miliar.

    Meski tak menelan korban jiwa, namun nilai kerugian kasus kebakaran tersebut telah melebihi kerugian peristiwa serupa selama tahun 2009 lalu Rp4,605 miliar dalam 57 kasus kebakaran, yang menelan empat korban jiwa serta tiga penduduk luka bakar, meludeskan 53 rumah juga dua mobil, ungkap Dede Sambas.

    Dikatakan dari enam unit mobil Damkar masing-masing berkapasitas 4 ribu liter air, satu unit diantaranya berkondisi rusak berat, bahkan 10 rol selang air sepanjang 250 meter yang dimilikinya, hanya 25 persen berkondisi baik sedangkan selebihnya banyak mengalami kebocoran.

    Selama ini dikelola 53 personil, terdiri 45 personil operasional lapangan dan selebihnya tenaga administrasi serta teknisi, dengan 39 PNS, dua tenaga kerja kontrak serta 12 tenaga sukarelawan.

    Dengan radius operasional jasa pelayanannya, mencapai ratusan kilometer pada 42 wilayah kecamatan, maka jika terjadi peristiwa kebakaran di Kecamatan Pameungpeuk diperlukan waktu tempuh selama tiga jam lebih ke TKP.

    Karena itu, idealnya di Kecamatan Pameungpeuk, Bungbulang, Malangbong dan Kecamatan Kadungora juga terdapat masing-masing satu unit mobil Damkar, yang harga setiap unitnya sekitar Rp1,5 miliar, imbuh Dede Sambas. ****

GARUT BERHASIL RAIH PERINGKAT VII MTQ JABAR
Garut News, (11/5).

     Kabupaten Garut berhasil meraih peringkat VII atau sesuai dengan yang ditargetkan, dalam Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) tingkat Provinsi Jawa Barat, di Depok pada 3-9 Mei lalu.

    Dengan  menurunkan 60 peserta dan offisial, didampingi tim medis terdiri seorang dokter dan empat perawat, ungkap Sekretaris LPTQ setempat, Drs Rahmat Wijaya, Selasa.

     Garut juga menyertakan 350 peserta pawai ta'aruf, meliputi para camat beserta istrinya, para Kepala SKPD, Kepala KUA, Penais seluruhnya mengenakan batik garutan bermotipkan gunung warna cokelat.

    Selain itu menghadirkan pula atraksi drumband Maarif dari Cilageni Kadungora, serta atraksi seni raja dogar (domba garut) asal kecamatan Cibatu, katanya.

    Sedangkan kejuaraan yang berhasil di menangkannya, antara lain masing-masing juara satu tilawah anak-anak diraih Ahmad Zam Zam, serta qiroah sab'ah laki-laki diraih Saepudin, disusul juara kedua cacat netra putri dimenangkan Siti Komalasari, ungkap seorang offisial dari Garut, Sopwan Munawar.

    Dia mengemukakan, juara tiga tafsir Bahasa Arab diraih Ali Komarudin, selain itu kabupaten Garut pun meraih sepuluh juara harapan dari berbagai cabang pada MTQ 2010 tersebut, katanya. *****

UNSUR   PERS   MILIKI   ANDIL  TENGGELAMKAN KETOKOHAN  LASMININGRAT

Garut, (10/4).

     Pemerhati sejarah dan budaya di kabupaten Garut, Deddy Efendie, TP.M.Hs(55) menyatakan, salah satu unsur pers nasional dinilai memiliki andil menenggelamkan ketokohan Raden Ajoe (RA) Lasminingrat.

    Ketokohan pendidikan RA Lasminingrat itu, selalu diabaikan sejak jaman, R Mas Tirto Adisoerjo selaku tokoh pers nasional (1904), yang saat itu Redaktur Kepala Soenda Berita, Putri Hindia serta Medan Priayi, tegas Deddy Efendie saat ditemui disela pemutaran film dokumenter arsip nasional, di gedung Pendopo kabupaten setempat, Sabtu.

    Dari seluruh tulisannya terutama yang dimuat Soenda Berita, edisi nomor. 20, 21. 22 dan 23 tahun 1904, sama sekali tidak menyebutkan ketokohan RA Lasminingrat, melainkan hanya banyak menonjolkan RA Kartini serta sekilas tentang tokoh pendidikan Rd Dewi Sartika.

    Padahal Lasminingrat yang lahir di Garut 1843 merupakan inspirator bagi pergerakan RA Kartini dan Rd Dewi Sartika, jauh pula sebelum Kartini menulis surat-suratnya yang kemudian dibukukan menjadi "Door duisternistot Licht" (Dari Gelap Terbitlah Terang), jauh pula sebelum RD. Dewi Sartika mendirikan Sekolah Keutamaan Istri.

    Namun hingga saat ini, masih misteri motip salah satu tokoh pers nasional tersebut tak pernah mendokumentasikan ketokohan RA Lasminingrat ini, ungkap Dedie Efendie yang mengaku memiliki bukti sejarah tentang tulisan-tulisan R Mas Tirto Adisoerjo.

   Ditemui terpisah pakar hukum dan dosen pasca sarjana Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung, Dr Hj. Antje Mariana Ma'mun, SH mengemukakan, Lasminingrat diyakininya sebagai inspirator bagi RA Kartini dan Rd. Dewi Sartika.

    Menurut keturunan kelima RA Lasminingrat itu, Lasminingrat merupakan intelektual perempuan pertama di Indonesia yang sangat tinggi jasanya terhadap dunia pendidikan khususnya bagi kaum perempuan, karena selain mengajarkan pendidikan formal, juga menjahit, memasak serta etika budi pekerti.

    Ketokohan Lasminingrat memberantas kebodohan dan kedunguan kaum perempuan, jauh sebelum mantan Sekjen PBB, Kofi Annan menyatakan "mendidik seorang laki-laki hanya membangun seorang, namun mendidik seorang perempuan membangun satu generasi", ungkap Antje Mariana Ma'mun.

    Dia berharap pemerintah bisa mengangkat RA Lasminingrat sebagai pahlawan nasional sebagai tokoh pendidikan pertama di Indonesia, sebagaimana RA Kartini sebagai tokoh emansipasi dan Rd Dewi Sartika sebagai Pahlawan Pendidikan, karena Lasminingrat lah yang memberikan dorongan langsung kepada Rd Dewi Sartika.

    Selain itu juga diharapkan bisa segera dilakukannya pemugaran makam RA Lasmingrat, yang terletak di belakang masjid Agung Garut, imbuh Antje Mariana Ma'mun.

      Sementara itu, produser film Safana yang melakukan pengambilan gambar berlatar panorama Garut, Aldo Bamar menyatakan bersyukur bisa mengetahui ketokohan Lasminingrat bahkan sangat terharu saat menyaksikan film dokumenter milik arsip nasional, mengenai langkah dan jejak Lasminingrat membangun dunia pendidikan. ****   (John). 

MASYARAKAT   GARUT   MASIH   TUNTUT PENUNTASAN   KASUS   CPNS

Garut News, (22/4).

      Berbagai elemen masyarakat kabupaten Garut, tergabung dalam "Koalisi Rakyat Garut Menggugat" (KRGM) masih menuntut penuntasan indikasi kasus kecurangan proses penentuan hasil seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2009.  



      Mereka mendesak Pemkab setempat, agar segera mengumumkan peringkat kelulusan peserta seleksi yang dilaksanakan Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung, karena penentuan kelulusannya dilakukan Pemkab Garut, ungkap Ketua KRGM, Tjaswiryono, Kamis.

    Namun hasil pemeriksaan soal seleksi oleh UNPAD tersebut, hingga saat ini masih belum diumumkan Pemkab, padahal diindikasikan terjadi kecurangan yang dilakukan jajaran Pemkab, tegasnya dihadapan Sekretaris Daerah (Sekda) H. Hilman Faridz, M.Si serta para pejabat setempat.

    Mereka juga menuduh Bupati Aceng H.M Fikri beserta jajarannya melakukan kebohongan publik, termasuk tidak melaksanakan Peraturan Daerah (Perda) tentang Transparansi, karena sampai sekarang informasi yang benar dan jujur mengenai hasil seleksi penerimaan CPNS dari pelamar umum, tidak sampai kepada masyarakat.

    Anggota KRGM lainnya termasuk Riky mengingatkan, institusinya akan segera mengusung indikasi kasus tersebut ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), yang juga memiliki kewenangan untuk memanggil pihak UNPAD sebagai konsultan proses seleksi penerimaan CPNS.

    Selain itu mendesak Bupati, agar secara nyata melaksanakan zona integritas bebas KKN serta membuat fakta integritas keseriusan eksekutif dan yudikatif setempat mengenai penerimaan CPNS, sebagai pegangan semua pihak dalam menegakan peraturan yang berlaku.

    Sementara itu Ketua Fraksi PKS DPRD Garut, Ir Wawan Kurnia menegaskan, buruknya kinerja Bupati Garut selama 2009 antara lain ditandai terjadinya kekacauan dalam penerimaan CPNS dan terkotak-kotaknya aparatur pemerintah, sehingga berdampak pada buruknya pelayanan publik.

    Dari sekitar 700 alokasi penerimaan CPNS 2009, terdapat sekurangnya 425 dari pelamar umum yang proses penentuan kelulusaanya dinilai banyak kalangan sarat dindikasikan unsur KKN, sebagaimana diungkapkan Tjaswiryono, orang tua yang memiliki anak lulusan terbaik perguruan tinggi bisa gagal seleksi CPNS.

    Termasuk terdapatnya peserta yang telah 13 kali mengikuti seleksi, namun tak pernar bisa lulus dibandingkan dengan peserta dari kalangan tim sukses dan saudara dekat Bupati, sekali testing pun bisa langsung lulus.

    Sekda Hilman Faridz pada pertemuan tersebut mengemukakan, sependapat dengan KRGM tentang perlunya kejelasan mengenai peringkat hasil seleksi yang dilakukan UNPAD secara terang benderang, katanya. **** (John).

KORBAN  KASUS  KEBAKARAN
DI  GARUT   TERPAKSA
MENGUNGSI




Garut News,

      Empud(45) bersama lima anggota keluarganya, terpaksa melakukan pengungsian akibat rumahnya yang berukuran sekitar 36 m2 ludes terbakar, dengan menelan kerugian mencapai diatas Rp50 juta, Kamis.

    
    Warga kampung Nyungcung desa/kecamatan Cihurip itu, sempat terpana menyaksikan rumahnya habis diranggas kobaran api kemudian menjadi abu dan rata dengan tanah, setelah berbagai upaya pemadaman tak membuahkan hasil, ungkap Kepala Bagian Informatika Setda Garut, Dik Dik Hendrajaya, M.Si.


    
    Ketika api mulai berkobar, seisi rumah berada di dalam namun seluruhnya bisa menyelamatkan diri dengan cara menerobos kepungan api, setibanya di luar rumah mereka minta bantuan aparat pemerintahan setempat dilanjutkan bersama sama berupaya memadamkannya.


    
    Namun besarnya kobaran api tersebut, tak berhasil dipadamkan yang hingga saat ini faktor penyebabnya masih diselidiki aparat kepolisian, ujar Dik Dik Hendrajaya.
**** (JDH)