Menu:

Picture
Duet Diky Chandra dan Ny. Rani Permata. (Foto : John Doddy Hidayat).
CUACA   PENGARUHI  KUNJUNGAN  WISATA  GARUT
Garut  News, ( Minggu, 24/10 ).

      Tidak menentunya kondisi cuaca, yang selama ini kerap berlangsung mendung disertai hujan, dinilai sangat mempengaruhi jumlah kunjungan wisata, pada sejumlah obyek daerah tujuan wisata (ODTW) di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

     Diantaranya pada obyek wisata Cipanas, pada musim penghujan ini jumlah pengunjung mengalami penurunan, terutama arena permainan anak-anak, ungkap salah seorang petugas di salah-satu hotel berbintang Cipanas, kepada Garut News, Minggu.

      Ungkapan senada juga mengemuka dari petugas pemungut karcis di Situ (Danau) Bagendit serta Situ Cangkuang, berkurangnya pengunjung juga berlangsung pada lintasan Cikajang – Pameungpeuk, yang sarat dengan hamparan perkebunan teh.

     Padahal jika cuaca cerah, sarat rombongan dengan speda motor maupun mobil terbuka, yang berhenti menikmati panorama perkebunan, sambil mengonsumsi jagung rebus serta segelas air kopi panas.

      Pada obyek wisata sekitar lapangan golf sembilan hold “Flamboyant” Ngamplang, jika cuaca cerah banyak didatangi wisatawan sambil menikmati jagung rebus maupun jagung bakar, tetapi akibat kerap berlangsungnya hujan, serbuan pengunjung tersebut mengalami penurunan.

      Demikian pula pada kawasan Perkebunan Teh Dayeuh Manggung, di Kecamatan Cilawu, meski Minggu nyaris tidak terdapat rombongan pecinta alam yang melakukan pendakian ke gunung Cikuray.

      Padahal panorama alamnya mempesona, berudara bersih dan sejuk serta sarat ditumhuhi beragam jenis vegetasi peneduh.

      Bahkan di alam terbuka tersebut, kerap ditemukan burung elang yang berterbangan bermanuver dari ketinggian mendatangi kerimbunan pohon teh, juga acap terdengar kicau beragam jenis burung lainnya. *** (John).

GARUT  MILIKI  RESTO  HIDANGAN  EROPA
Garut  News, ( Kamis, 21/10 ).

       Resto WNA 310 di Jl. Otista Garut, membidik segmen pasar kaula muda serta tamu dari luar kota, termasuk wisatawan dari Eropa yang antara lain menyediakan menu “Ribs & Steak.

      Sehingga dipastikan bisa menunjang industri pariwisata, sejalan dengan semakin pesatnya kunjungan wisata ke daerah ini, karena kemungkinan Bandung dan Jakarta kian tak nyaman lagi bagi wisatawan, ungkap pemilik “Warung Neng Abung” (WNA) 310, Budi Nurahmat.

      Kepada Garut News, semalam dia mengemukakan, usahanya itu diantaranya didukung mantan karyawan senior dari salah-satu hotel berbintang dari kota besar, sedangkan pendirian Resto Eropa digagas Wakil Bupati setempat, Rd Diky Chandra, katanya.

      Peluncuran resto tersebut, berlangsung semalam bersamaan diselenggarakannya syukuran ulang tahun ke-33 Ketua Parfi Korda Kabupaten Garut, Ny. Rani Permata Diky Chandra, yang dihadiri seluruh kalangan wartawan dari media cetak dan elektronik, Muspida serta para Kepala Dinas di lingkungan Pemkab/Setda setempat.

      Disemarakan pula kalangan artis asal Kabupaten Garut, serta hiburan menyegarkan lainnya berupa lawakan.

       Wakil Bupati, Diky Chandra antara lain mengemukakan, diperlukan beragam terobosan kreativitas dan inovatif, untuk menunjang peningkatan kunjungan wisatawan, karena pariwisata dapat menunjang kegiatan ekonomi produktif masyarakat. *** (John).
Picture
Angsa Hitam Berhasil Dikembangbiakan Di Taman Satwa Cikembulan Garut. (Foto : Wawan Kurniawan/Naskah John Doddy Hidayat).
TAMAN  SATWA  CIKEMBULAN  TERKENDALA  RUAS  JALAN  PENGHUBUNG
Garut  News, ( Minggu, 17/10 ).

      Para pengunjung obyek wisata Taman Satwa Cikembulan di Kecamatan Kadungora, sekitar 15 km arah barat dari pusat Kota Garut, Jawa Barat, hingga kini masih terkendala kondisi ruas jalan penghubung sepanjang 1,5 km.

      Selain banyak terdapat kerusakan dan tergenang limpahan air hujan, juga pada salah satu lokasi nyaris semakin memutuskan badan jalan, akibat tergerus luapan sungai Cigunung Agung, diperparah drainase pada kiri dan kanan jalan yang kurang memadai.

      Demikian diungkapkan sejumlah pengunjung asal Kota Bandung, termasuk Arief Budiman(45) kepada Garut News di Taman Satwa tersebut, Minggu.

     Ditemui terpisah, Manager Taman Satwa, Rudy Arifin, SE mengemukakan, sementara pengunjung bisa memanfaatkan ruas jalan yang melintasi Kampung Panenjoan atau dari arah Kecamatan Leles.

      Dia katakan, jika badan jalan itu, benar-benar terputus total, maka akses transfortasi mobilitas perekonomian pun akan menghambat dan mempersulit warga sekitarnya

      Sementara itu, pihaknya pun akan segera melaksanakan penanaman pohon bantuan dari Dinas Kehutanan Kabupaten, menyusul adanya bantuan 3.600 bibit pohon bagi Desa Cikembulan, terdiri rambutan, lengkeng serta sukun yang juga akan ditanam pada sepanjang bantaran Sungai Cigunung Agung.

      Taman Satwa satu-satunya di Provinsi Jawa Barat ini, berhasil pula membudidayakan angsa hitam, meski tidak dilindungi undang-undang, tetapi satwa import tersebut selama ini sangat sulit berkembang biak.

      Dari lima telurnya gagal diproses pada mesin peretas, namun satu diantaranya berhasil menetas secara alami, berhasil menetas pula dua ekor cangak merah maupun bangau, katanya.

      Dalam waktu dekat koleksi satwanya akan kembali bertambah, berupa pengadaan seekor Jalak Bali, bahkan diagendakan bisa memperoleh “orang utan”, karena selama ini terus menjalin koordinasi dengan pihak BKSDA.

      Serta lembaga konservasi lainnya, yang mungkin mengalami kelebihan koleksi jenis satwa langka dan dilindungi undang-undang, lainnya. Sehingga bisa terus menambah koleksi Taman Satwa Cikembulan, yang saat ini memiliki sekurangnya 53 spisies.

      Termasuk sepasang Harimau Sumatera (Phantera Tigris Sumatrae), sepasang beruang madu, macan tutul, buaya, rusa, kasuari serta satwa lainnya. *** (John).

DIANTARA  KOLEKSI   TAMAN  SATWA  CIKEMBULAN  GARUT
Aves/ Unggas

Kasturi raja
Macau biru
Macau merah
Kaka tua jambul kuning besar
Kaka tua Jambul kuning kecil
Pergam irian
Phasatn mas
Nuri belang kuning
Jalak kerbau
Pergam hijau
Camar laut
Beo nias
Merak hijau
Merak biru
Kaswari gelambir tunggal
Kaswari gelambir ganda
Nuri kepala hitam
Alap-alap
Burung hantu
Mandar besar
Belibis
Beliwis kecil
Angsa hitam
Angsa putih
Angsa telaga asin
Cangak merah
Burung hantu hingkik
Jalak sungko
Dara mahkota
Mandar abu-abu
Ayam cina
Bincarung/kepudang
Jalak suren
Nuri sayap hitam
Betet/bayan
Nuri hitam
Rengnek biru
Rengnek hijau
Rengnek abu-abu
Jalak putih
Anis hitam
Betet rosalia tamur
Jalak riau
Kaka tua jambul oren
Betet kelabu
Cendrawasih kuning
Bangau kepala hitam
Cangak abu
Ayam cangegar
Ayam silper
Kuntul
Bangau tong-tong
Rangkong badak
Kaka tua raja hitam
Kaka tua vivi merah
Elang berontok pase terang
Elang berontok pase gelap
Elang hitam
Elang garuda
Elang dadali
Elang bondol
Elang ular
Elang laut
Elang berontok
Cucak biru
Perkutut
Ketilang
Phasatn Silper
Rangkong
Nuri merah
Bultok

MAMALIA
RUSA TUTUL
BABI HUTAN
LANDAK JAWA
BINTURUNG
RUSA SAMBAR
KIJANG
Macan tutul
Kanguru tanah
HARIMAU
Picture
Sekda Garut, H. Hilman Faridz, SE, M.Si Sangat Apresiasi Dan Bersyukur Atas Pembangunan Ruas Jalan Cuku-Rancabuaya, Bisa Hidupkan 12 Obyek Wisasta Gasela. (Foto : Farhan Aulia/ naskah John Doddy Hidayat).
RUAS  CUKUL – RANCABUAYA  HIDUPKAN  12  OBYEK  WISATA  GASELA
Garut  News, ( Jumat, 15/10 ).

       Pembangunan ruas jalan mulai Cukul Pangalengan Bandung sampai Sukarame, Cisewu dan Rancabuaya di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dipastikan bisa menghidupkan dan memacu pengembangan 12 obyek wisata di kawasan “Garut Selatan” (Gasela).

       Keberadaan jalan baru, berkonstruksi hotmix sepanjang 6 km selebar 6-8 meter, yang semula 3,5 meter itu, juga dapat dengan sendirinya menumbuh-kembangkan sentuhan investasi, karena terdapatnya sarana pengakomodasian bagi kalangan wisatawan maupun pelancong.

      Demikian diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, H. Hilman Faridz, SE, M.Si kepada Garut News, seusai Shalat Jumat.

      Sehingga katanya, memacu kalangan investor melengkapi perangkat atraksi wisata, termasuk memaksimalkan potensi hamparan pasir putih yang membentang 83 km lebih, pada lintasan pantai Gasela, atau terpanjang di Provinsi Jawa Barat.

      Diserukan agar warga Kabupaten Garut, menyusukuri proyek pembangunan monumental Gubernur H. Ahmad Heryawan bersama ketua DPRD Jabar, yang menerapkan pola pelebaran jalan kelas IV peninggalan Belanda, menjadi lintasan ruas jalan provinsi karya Putra Indonesia.

      Rasa syukur dan apresiasi, dikemukakan pula atas upaya pemerintah provinsi, secara khusus diwujudkan melalui pembangunan jalan provinsi Cukul – Rancabuaya, yang juga sebagai jawaban permasalahan selama ini, banyak terdapat titik lokasi krusial bencana tanah longsor.

      Menyusul pada ruas jalan peninggalan Belanda itu, selama ini dinilai berkondisi kurang menguntungkan akibat kerap dilanda bencana alam, sehingga dibangunnya jalur baru bisa mempermudah akses mobilisasi transfortasi ke titik pengembangan ekonomi di Rancabuaya.

      Bermanfaat mendongkrak laju petumbuhan perekonomian riel masyarakat, mewujudkan banyak inovasi serta pertumbuhan perekonomian pada kawasan Jabar selatan lainnya.

      Sebagaimana diharapkan Gubernur Heryawan, agar kegiatan mobilisasi perekonomian masyarakat tidak tersendat, terbukanya usaha sektor industri rumah tangga warga, sekaligus pengembangan lembaga pendidikan formal, yang antara lain akan dibangun Sekolah Dasar (SD).

      Meski adanya aksebilitas tersebut, masih diperlukan peran masyarakat turut memelihara badan jalan termasuk drainase pada kiri dan kanan jalan, penataan sepanjang jalan supaya tidak bermunculan bangunan liar serta terjaga kondisi estetikanya, sebagai daya tarik wisatawan.

      Karena sarana itu, bisa memperluas dan mempercepat jangkauan pemasaran produk potensi sumber daya alam dari Gasela, yang patut disikapi dengan rasa memiliki berbagai komponen dan elemen masyarakat, antara lain dengan menjaga dan membersihkan dari tumpukan sampah.

      “Alhamdullah, optimis bisa membawa keberkahan, sekaligus memperlancar mekanisme tata pemerintahan, memudahkan proses pelayanan publik, dengan memanfaatkannya secara maksimal,” ungkap Sekda Hilman Faridz.

      Pembangunannya, dikerjakan sejak Juli dan tuntas pada Desember mendatang, menyerap biayaRp33 miliar bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat 2010.

      Diagendakan mulai 2011 mendatang, dibangun pula ruas jalan Talegong – Caringin – Rancabuaya, sehingga bisa menghubungkan Bandung – Rancabuaya hingga ke Pangandaran Kabupaten Ciamis, ungkap Kabag Informatika Setda Garut, Dik Dik Hendrajaya, M.Si menambahkan di Talegong, 120 km aras selatan dari Pusat Kota Garut.***(john).
Picture
Wisata Air Situ Bagendit, Juga Miliki Ceritera Dan Legenda Menarik. (Foto : Fendi Pamela/ naskah John Doddy Hidayat).
PENGEMBANGAN  AGRO  WISATA  GARUT  DIDUKUNG  KEUNGGULAN  KOMPARATIF
Garut  News, ( Selasa, 12/10 ).

     Pengembangan agro wisata di Kabupaten Garut, Jawa Barat, di dukung keunggulan potensi sumber daya alam yang komparatif, antara lain sumber air panas alami Cipanas paling berkualitas di Indonesia.

     Selain jernih juga tidak berbau belerang, selain itu terdapat beragam obyek wisata alami yang belum tentu bisa ditemukan di daerah lainnya, ungkap Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda setempat, H. Budiman, SE, M.Si kepada Garut News, Selasa.

     Sehingga sektor pariwisata Garut, akan terus dipacu bisa banyak memberikan kontribusi terjadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), menyusul dari sekitar Rp90 miliar PAD Garut sebagian terdapat berasal dari pajak pembangunan restoran, rumah makan dan perhotelan.

     Juga retribusi obyek daerah tujuan wisata (ODTW), yang harus terus-menerus “dieskplore” keberadaannya, meski setiap ODTW dituntut dapat memberikan kualitas jasa layanan terbaik kepada para pengunjung, katanya.

     Maka perlu dilakukan pembenahan manajerial dengan mengutamakan aspek penyediaan sarana-prasarana wisata, termasuk sarana pendukung seperti akses jalan, sarana transfortasi juga pemeliharaan, agar kondisi potensi wisata tersebut tidak mengenaskan.

     Disusul kesiapan sumber daya manusia pengelola industri pariwisata, dengan keterampilan tinggi, sedangkan untuk meningkatkan citra kepariwisataan dapat melalui inovasi, dengan menyertakan pegiat serta pecinta pariwisata, supaya selalu mewujudkan sesuatu yang berbeda.

     Kemudian promosi wisata, antara lain gencar digelar pada momentum penting maupun event tertentu, diantaranya pada rangkaian peringatan hari jadi Garut sekaligus menampilkan beragam produk budaya etnik yang unik, katanya.

     Bahkan pertunjukan seni tradisional, bisa ditampilkan setiap menjelang penyelenggaraan seminar, lokakarya maupun workshop, sebagai upaya promosi yang efektif apalagi jika dihadiri berbagai kalangan dari dalam dan luar negeri.

    Sementara itu, Ketua DPC Garuda Putih Kabupaten Garut, Iman Hidayat menyatakan, lembaganya sebagai penghimpun dan pemelihara serta pengembangan beragam kesenian tradisional Sunda, agar tidak punah serta bisa tampil mengglobal.

      Karena itu, akan menyelenggarakan audence dengan para penentu kebijakan di lingkungan Pemkab dan Setda setempat, dengan harapan mendapatkan dukungan moril dalam mewujudkan misi organisasinya, yang sekaligus menunjang pengembangan industri pariwisata daerah, katanya. ***(John).

POTENSI  AIR  PANAS  ALAMI  PAKENJENG  PERLUKAN  SENTUHAN  INVESTOR
Garut News, ( Jumat, 8/10 ).

      Potensi air panas alami di Kampung/ Desa Sukamulya Kecamatan Pakenjeng, sekitar 67 km arah selatan dari Pusat Kota Garut, Jawa Barat, selama ini sangat memerlukan sentuhan investor, untuk bisa dikembangkan menjadi industri pariwisata bernilai ekonomi tinggi.

      Karena selama ini, hanya memiliki kolam renang berukuran 10 x 20 m, serta kolam renang untuk anak-anak berukuran 5 m2, yang dibangun serta dikelola sangat sederhana oleh pemilik tanahnya, Agus, ungkap Camat Pakenjeng Drs Jajat Darajat kepada Garut News, Jumat.

     Padahal setiap pekan terutama pada hari libur, termasuk Sabtu dan Minggu banyak diserbu pengunjung dari manapun untuk berenang, dengan ongkos atau harga karcis Rp1.000,- per orang, kondisi airnya sangat jernih atau sama sekali tidak berbau belerang.

     Selama ini, sumber air panas tersebut keluar dari dalam tanah melalui celah bebatuan di perbukitan sekitarnya, kemudian oleh pemilik tanah langsung di tampung di kolam untuk dijadikan sarana berenang.

     Sehingga temperatur airnya sangat panas, karena tidak diawali dengan campuran air dingin, meski sekitar lokasi wisata sederhana itu, juga terdapat air pancoran yang jernih dan dingin bersumber dari dinding perbukitan sekitarnya, katanya.

     Wilayah Kecamatan Pakenjeng, dengan 12 desa berpenduduk 60.000 an jiwa yang tersebar pada wilayah seluas 19.000 an hektare, mata pencarian sebagian besar warganya bertani di perbukitan, karena kondisi tofografinya terbilang terjal.

      Pakenjeng juga memiliki potensi perkebunan kelapa sawit, pabrik minyak sawit (CPO/ crude palm  oil), perkebunan karet serta banyak dikelilingi hutan lindung.

     Namun di wilayah kecamatan ini, banyak terdapat tanah retak bahkan kerap terjadi bencana longsor  serta banjir lumpur, yang kerap merusakan badan jalan desa serta jembatan, termasuk mengancam pemukiman penduduk. **** (John).

WABUP  GARUT  AJAK  BERPOLA  HIDUP  SEHAT
Garut  News, ( Minggu, 3/10 ).

     Wakil Bupati Garut, Rd. Diky Chandra mengajak seluruh komponen serta elemen masyarakat, untuk berpola hidup termasuk berpikiran sehat dan cerdas sekemilau intan.

     Bersikap manis semanis dodol Garut serta bertarung tangguh setangguh domba Garut, imbuhnya melalui Garut News, yang juga diharapkan bisa sekaligus meningkatkan perkembangan kemajuan industri pariwisata di seluruh daerahnya.

     Terkait penyelenggaraan Gebyar Posyandu 2010 “Gizikita” di Alun-Alun, Minggu memiliki ikon kecerdasan dan kesehatan seseorang dan siapapun dapat mewujudkan beragam kreasi, yang menunjang pula perkembangan dunia wisata di daerah, tegasnya.

     Wabup katakan, selain di daerahnya terdapat potensi akar wangi yang memproduksi minyak bernilai ekonomi tinggi, juga terdapat kreasi ikutannya berupa beragam aksesori dari akar wangi, selain itu, Garut pun memiliki taman satwa Cikembulan.

    Perhelatan yang digelar “konsorsium rela untuk mereka”, disemarakan artis KDI dengan beragam kegiatan, diantaranya disediakannya anjungan USG, Pojok Posyandu, lomba mewarnai bagi anak-anak, penimbangan balita, pojok permainan memancing serta lempar bebek.

     Terdapat pula dokter serta akhli gizi, sekaligus penghimpunan dana dari para dermawan untuk menunjang berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan. *** (John).
    

GARUT  SEKURANGNYA  MILIKI  28  POTENSI  LOKASI  WISATA
Garut  News, ( Sabtu, 2/10 ).

      Kabupaten Garut, Jawa Barat, sekurangnya memiliki 28 potensi lokasi maupun obyek wisata alami, bahkan puluhan produk kearifan lokal budaya termasuk seni “buhun” (warisan turun temurun), yang terbilang langka.

     Berdasarkan pantauan serta kajian lapangan Garut News, selain memiliki sumber air panas alami paling berkualitas di Indonesia, yakni Cipanas, juga terdapat hotel dan lapangan Golf Flamboyant Ngamplang.

     Kemudian situ (danau) Bagendit, Kawah Darajat, Situ Cangkuang, curug (air terjun) Cimandi Racun, Curug Citiis yang bersebelahan dengan gunungapi Guntur, hamparan Pantai Santolo, Curug Orok, serta potensi wisata ziarah Makam Godog.

     Disusul Kawah Gunungapi Papandayan dengan hamparan kaldera terluas di Asia Tenggara, Pantai Sayang Heulang, Pantai Cijeruk Indah, Pantai Karang Numpang, Pantai Cijayana, “Leuweung” (hutan) Lindung Sancang, juga terdapat Pantai Rancabuaya.

     Selanjutnya Curug Cihanyawar, peninggalan Situs Ciburuy, Kampung Adat Dukuh, Pantai Darmaga, Makam Cinunuk, Kawah Talaga Bodas, Air Terjun Neglasari, Makam Jafar Sidik, Pantai Karang Paranje, Air Terjun Sanghiang Taraje, serta pantai Gunung Geder.

     Sedangkan seni buhun Garut, diantaranya Surak Ibra, Hadro, Pencak Ular, Debus, Gesrek, selain itu terdapat pula “Lais” berupa atraksi dengan seutas tali yang diikatkan pada kedua ujung bambu setinggi belasan meter, tanpa dilengkapi perangkat pengaman.

      Hamparan pantai Garut selatan, mencapai 83 km lebih atau terpanjang di Provinsi Jawa Barat, yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia maupun laut bebas, kerap dilintasi jalur pelayaran internasional.

      Sementara itu, Taman Satwa Cikembulan, merupakan potensi obyek wisata baru, dan satu-satunya di Provinsi Jawa Barat, yang memiliki koleksi lebih dari 53 spisies satwa langka  dilindungi Undang-Undang.

     Berlokasi di Desa Cikembulan Kecamatan Kadungora, sekitar 15 km arah barat dari Pusat Kota Garut, ungkap Managernya, Rudy Arifin, SE kepada Garut News, Sabtu.(John).
Picture
Aksi Kebersihan Yang Juga Masih Membuahkan Ruas jalan Cipanas Garut Tergenang. (Foto : Ahen/naskah John Doddy Hidayat)
RUAS  JALAN  MENUJU  OBYEK  WISATA          
CIPANAS  MASIH  TERGENANG

Garut News, ( Sabtu, 25/9 ).

     Kondisi ruas jalan menuju obyek wisata unggulan Cipanas di Kabupaten Garut, Jawa Barat, setiap diguyur hujan deras hingga kini masih tergenang, nyaris menyerupai kolam ikan.

     Meski sejak beberapa hari menjelang rencana kedatangan Presiden SBY hendak bermalam di Cipanas, Jumat (24/9) lalu, lintasan drainase kiri dan kanan badan jalan tersebut, dibersihkan bahkan lumpur pada saluran airnya dikeruk dengan alat berat.

     Termasuk pada lokasi, yang selama ini kerap tergenang ditimbun pasir serta kerikil, tetapi kenyataannya dua lokasi pada ruas jalan kabupaten itu, masih tetap tergenang dan menyerupai kolam pemancingan ikan setiap diguyur hujan lebat agak lama.

    Pemantauan Garut News, Sabtu menunjukan banyaknya pengendara speda motor, yang terpaksa kerap basah kuyup tersiram air got saat melintasi jalan itu, terutama jika secara bersamaan dari arah berlawanan melintas mobil maupun kendaraan besar.

     Kondisi yang memprihatinkan tersebut, mengesankan cenderung berlangsung selama bertahun-tahun, kendati Cipanas merupakan obyek wisata paling diunggulkan di Kabupaten Garut.

     Sedangkan obyek wisata lainnya, yang kondisi ruas jalannya mengalami rusak berat dan kini semakin sulit dilalui beragam jenis kendaraan, yakni menuju kawah gunungapi Papandayan sepanjan belasan kilometer.

     Padahal sangat berpotensi, antara lain memiliki bentangan kaldera terluas di kawasan Asia Tenggara, produk letusan 2002, kondisi sarana jalan yangsangat memprihatinkan juga terdapat pada lintasan menuju Kawah Cibodas di Kecamatan Wanaraja.  ***(John)
Picture
Harimau dan Beruang Madu Bersama 53 Spisies Satwa Langka Lainnya, Menghuni Taman Satwa Cikembulan Garut. ( Foto : Ist.)
SEPASANG  HARIMAU  DAN BERUANG  CIKEMBULAN                            DISERBU  RIBUAN  PENGUNJUNG
Garut News, ( Rabu, 15/9 ).

     Sepasang Harimau Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) serta sepasang Beruang Madu (Helarctos Malayanus) juga asal Sumatra di Taman Satwa Cikembulan Garut, pada liburan Lebaran Idul Fitri 1431 H, diserbu ribuan pengunjung.

     Kedua jenis satwa dilindungi Undang-Undang tersebut, dinilai salah satu primadona dari 53 spisies koleksi taman satwa satu-satunya di Provinsi Jawa Barat itu, ungkap para pengunjung termasuk M. Abas(54) dari Bekasi, kepada Garut News di Taman Satwa ini, Rabu.

     Dia juga mengemukakan, kandang maupun sarana sepasang harimau sangat memadai dibandingkan kondisi di sejumlah kebun binatang di Indonesia, demikian pula kandang sepasang Beruang Madu yang telah berusia tiga bulan dinilainya sangat refresentatif dan mewah.

     Para pengunjung dapat melihat dari balcon dibalik lapisan kaca lebar setebal 15 inci, dilengkapi sarana pengaman dengan kondisi yang terjaga kebersihan, ketertiban serta terlindung dari sengatan matahari maupun guyuran hujan, bahkan disediakan kursi yang nyaman.

     Ditemui terpisah, Kabag Informatika Setda Garut, Dik Dik Hendrajaya menyatakan, sangat apresiasi pada penyediaan sarana pengunjung taman satwa tersebut, malahan factor kebersihannya diutamakan, termasuk disediakannya sarana shalat serta jamban sangat memadai.

     Manager Taman Satwa Cikembulan, Rudy Arifin, SE menyatakan, kebersihan dan ketertiban serta penyediaan sarana bagi pengunjung, merupakan salah-satu jasa pelayanan yang paling diutamakan, katanya.

     Tetapi sementara itu, sebagian besar pengunjung juga menyesalkan kondisi sarana atau akses jalan menuju obyek wisata unggulan ini, malahan mengesankan diterlantarkan Pemkab setempat, padahal pada salah-satu lokasi jalan berhotmix masih ambruk digerus luapan sungai, ungkap mereka dengan nada sinis. *** ( John ).
Picture
Satwa Purba Komodo Layak Menjadi Tujuh Keajaiban Dunia. ( Foto : Ist ).
PENGUJUNG  TAMAN  SATWA  CIKEMBULAN                                     TERHAMBAT  KERUSAKAN  JALAN  
Garut  News, ( Selasa, 14/9 ).

     Para pengunjung Taman Satwa Cikembulan di Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut, yang merupakan satu-satunya taman satwa di Provinsi Jawa Barat, mengaku terhambat kerusakan ruas jalan utama menuju obyek wisata unggulan tersebut.

     Karena terpaksa melintasi jalur dari Situ Cangkuang serta dari Kampung Panenjoan atau Bojong, menyusul ruas jalan utamanya yang diaspal hotmix masih amblas digerus luapan sungai, ungkap pemudik Garut - Bandung yang menyempatkan mendatanginya termasuk Beni, Selasa.

     Ungkapan senada mengemuka dari para kusir delman, juga termasuk Umar(34) yang mengaku mobilitas usaha moda angkutannya terganggu kondisi ruas jalan utama yang terbelah gerusan luapan sungai, mengakibatkan penghasilan untuk keluarganya sangat berkurang.

     Dia berharap, Pemkab Garut bisa segera tanggap melakukan upaya perbaikan, karena kerusakan ruas jalan tersebut juga sangat mengganggu aktivitas perekonomian masyarakat sekitarnya.

     Warga setempat pun, menyesalkan pula lambannya Pemkab Garut membenahi dan meningkatkan kualitas ruas jalan kabupaten itu secara menyeluruh, sehingga meski berstatus jalan kabupaten tetapi kondisinya nyaris menyerupai jalan di perkampungan, katanya.

     Dihubungi terpisah, Manager Taman Satwa Cikembulan, Rudy Arifin, SE kepada Garut News menyatakan, peristiwa jebolnya ruas jalan ini berlangsung sehari sebelum Lebaran Idul Fitri 1431 H.

     Taman Satwanya, memiliki koleksi baru sepasang beruang madu yang kini menghuninya bersama 53 spisies satwa langka dan dilindungi undang-undang, lainnya sehingga dipastikan jika tak terhambat kondisi jalan, bisa membludak diserbu pengunjung liburan Lebaran.

     Maka kini terjadi penurunan 20 persen jumlah pengunjung, pada hari pertama Lebaran didatangi seribu pengunjung, disusul hari kedua 3 ribu pengunjung serta hari ketiga Lebaran empat ribuan pengunjung, katanya. *** (John).
Picture
Potensi Wisata Taman Satwa Cikembulan Garut (Foto : Istimewa )
TAMAN  SATWA  CIKEMBULAN  DISERBU  PENGUNJUNG            
Garut News, ( Jum’at, 10/9 ).

      Taman Satwa Cikembulan di Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Lebaran Idul Fitri, Jum’at diserbu ribuan pengunjung yang berdatangan dari berbagai daerah luar kabupaten.

       Meski sebagian besar pengunjung warga asal Kabupaten Garut, yang selama ini merantau di luar daerah, katanya.

     Sedangkan ruas jalan yang dilintasi pengunjung, memanfaatkan jalur dari Situ Cangkuang serta dari Kampung Panenjoan atau Bojong, menyusul ruas jalan utamanya yang diaspal hotmix amblas digerus luapan sungai.

     Peristiwanya berlangsug sehari sebelum Lebaran Idul Fitri, sehingga hikmahnya jika terjadi pada saat Lebaran kemungkinan yang melintasinya bisa terpeleset celaka, ungkapnya.

     Taman Satwa ini memiliki koleksi baru, berupa sepasang beruang madu yang kini menghuninya bersama 53 spisies satwa langka dan dilindungi undang-undang, lainnya, sehingga dipastikan akan terus diserbu pengunjung pada musim liburan Lebaran ini.

     Sementara itu, kondisi lalu lintas pada ruas jalan Karangpawitan Garut, mulai Bundaran Suci sepanjang 4 km lebih mengalami padat merayap, sarat dipenuhi beragam jenis kendaraan arus mudik lokal, yang tengah bersilaturahmi Lebaran Idul Fitri.

  Demikian dilaporkan warga setempat, Deni kepada Garut News, Jum’at dan menyatakan, jenis kendaraan speda motor pun sangat sulit melintasinya, mulai menjelang Jum’at siang hingga sore harinya.

     Selain itu, juga banyak dilintasi mobil bernopol luar Kabupaten Garut, diantaranya dari Bandung, Jakarta bahkan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur termasuk kendaraan asal luar pulau Jawa, katanya. *** ( John  ).

Picture
Gunungapi Papandayan Garut 2002. (Foto : PVMBG).
LOKASI  WISATA  SEPI,                                                              HARGA  SEMBAKO  TETAP  TINGGI
Garut News, (22/8).

       Pada hari Minggu kedua Puasa Ramadhan, nyaris seluruh lokasi wisata di Kabupaten Garut, Jawa Barat, berkondisi sepi pengunjung sehingga hanya tak lebih dari 20 wisatawan yang menyempatkan mendatangi obyek wisata Situ Cangkuang dan Bagendit.
      Suasana serupa juga berlangsung di obyek wisata unggulan Cipanas, meski terdapat sejumlah hotel yang dilengkapi sarana atraksi hiburan termasuk taman air, ungkap para petugas parkir kendaraan termasuk Arman(23) saat ditemui Garut News.

      Namun mereka memastikan, obyek wisatanya akan diserbu ribuan pengunjung seusai shalat Idul Fitri hingga tujuh hari pasca Lebaran, katanya.

     Sedangkan sepinya pengunjung selama Puasa Ramadhan, antara lain dikarenakan terasa cukup lelahnya badan dalam melaksanakan puasa, yang tidak mungkin bisa mengonsumsi beragam jenis makanan dan minuman.

      Ungkapan senada juga disampaikan Manager Taman Satwa Cikembulan di Kecamatan Kadungora, Rudy Arifin, SE saat ditemui terpisah.

      Sementara itu, beberapa sarana umum seperti Alun-Alun dan lapangan Merdeka Keerkhoof, sejak pagi cukup banyak didatangi pengunjung, mereka berolahraga ringan meski sebagian besar kalangan remaja dan anak-anak.

      Pada kedua sarana terbuka tersebut, selama Puasa Ramadhan setiap harinya hampir penuh didatangi pengunjung  saat menjelang berbuka puasa, sebagai sarana “ngabuburit”.

       Dari Garut juga dilaporkan,harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako) serta bahan penting lainnya, termasuk yang dipasarkan di pasar tradisional Guntur, hingga kini masih relatif tinggi, dan diperkirakan harga beragam komoditi kembali mengalami kenaikan menjelang Lebaran Idul Fitri. ***(John).

ARUS   LALU  LINTAS   BANDUNG – GARUT  DIPENUHI   KENDARAAN  WISATAWAN
Garut News, (8/8).

      Arus lalu lintas pada lintasan ruas jalan Bandung – Garut, Minggu banyak dipenuhi beragam jenis kendaraan wisatawan maupun pemudik lokal yang hendak bersilaturahmi menjelang ibadah Puasa Ramadhan.  

      Bahkan sejak Sabtu (7/8) berdatangan pemudik dari Jakarta dan Bandung tujuan Garut, sehingga perjalanan dengan bis penumpang umum dari Jakarta sampai di Terminal Guntur Garut ditempuh selama Sembilan jam, padahal biasanya hanya empat jam, ungkap Supriatna.

     Kepada Garut News dia mengaku, terpaksa segera kembali ke Jakarta, Minggu Pukul 09.00 WIB  untuk mulai bekerja Senin, menyusul jika berangkat tengah hari atau sore dipastikan tiba di Jakarta Senin pagi, katanya.

     Padatnya arus lalu-lintas, juga akibat banyaknya yang berdatangan ke setiap obyek wisata menjelang Puasa Ramadhan, sehingga mereka memanfaatkan waktu liburan Minggu terakhir menjelang puasa, ujar Heri asal Bandung di lokasi wisata Cipanas saat dihubungi terpisah.

     Padatnya arus lalu lintas, antara lain berlangsung di seputar Bundaran Tarogong, depan pasar Leles dan Kadungora hingga pada lintasan ruas jalan Nagreg.

     Malahan seputar Kota Garut pun, banyak didatangi kendaraan bernopol luar Kabupaten, sehingga arus lalu lintas cukup padat. *** (John).

WABUP  INGATKAN  PENGEMBANGAN  KEPARIWISATAAN  GARUT  PERLUKAN  PERENCANAAN
Garut News, (3/8).

     Wakil Bupati Rd. Diky Chandra mengingatkan, pembenahan serta pengembangan potensi industri kepariwisataan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, sangat memerlukan perencanaan melalui kajian dari berbagai pihak.
     Untuk menentukan titik temu seperti halnya pada bentuk penataan obyek wisata Cipanas, sebagai salah satu daya tarik yang sangat potensial, katanya kepada Garut News seusai memimpin Rakor Pengembangan Kepariwisataan di salah satu hotel Cipanas, Selasa.

     Pada kegiatan pelaksanaan koordinasi pembangunan kemiteraan pariwisata itu, juga mencoba menyamakan visi serta pola sinergi diantaranya dengan menghimpun beragam keluhan, ide serta gagasan orsinil secara menyeluruh.

     Meski dalam pelaksanaannya diperlukan waktu dan keuletan bersama, meski dimana pun obyek wisatanya dipastikan terdapat keluhan wisatawan, tetapi kecewa dan menyesalkan adanya keluhan mahalnya harga kuliner yang dijajakan sekitar obyek wisata Cipanas, ujar Wabup.

     Potensi wisata Cipanas, juga menghadapi masalah kemacetan arus lalu lintas, dan relatif minimnya sadar wisata masyarakat di sekitarnya, termasuk perlu terus dilaksanakannya kajian teknis untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam tanah longsor dari kaki gunungapi Guntur.

     Ditemui terpisah, Kepala Dishub setempat Drs Mlenik Maumeriadi mengemukakan, diperlukannya lokasi parkir serta rekayasa lalu lintas di kawasan obyek wisata Cipanas.

     Lokasi parkir bisa ditempatkan di bagian dalam maupun belakang Cipanas Indah, sedangkan ruas jalan dapat diteruskan hingga melingkar ke Kampung Naringgul, Cilopang, Rancabango hingga ke Kampung Seureuh Jawa.

     Menyusul pada H-10 Lebaran Idul Fitri, ruas jalan layang Nagrek diagendakan telah siap dilintasi arus wisatawan termasuk arus mudik tujuan Garut termasuk ke Cipanas, katanya. ***(John).   

PROVIDER  OUT  BOND  CUPUMANIK  AJAK  KEMBANGKAN  WISATA  GARUT
Garut News, (20/7).

      Provider Out Bond dari PT. Cupumanik Bandung ajak masyarakat termasuk pelaku usaha industri pariwisata, untuk mengembangkan potensi wisata di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

     Sekaligus juga mengembangkan dan menggalakan potensi wisata air sungai serta pantai, ungkap Roby Batara dari Provider tersebut kepada Garut News, seusai memberikan bantuan enam unit jacket pelampung serta tali penyelamat kepada Dishub setempat, Selasa.

     Dia mengemukakan, di Kabupaten Garut terdapat potensi wisata arung jeram serta garis pantai yang sangat panjang, berhadapan langsung dengan perairan Samudera Hindia, katanya.

     Kepala Dishub Garut, Drs Mlenik Maumeriadi menyampaikan apresiasinya terhadap bantuan perangkat penyelamatan tersebut, yang juga diharapkan bisa terus dikembangkan jalinan kebersamaan untuk mengembangkan prosfektif industri pariwisata, katanya antara lain. **** (John).

BANYAK  WISATAWAN  KELUHKAN  MAKANAN  MAHAL  DI  CIPANAS  GARUT
Garut News, (18/7).

     Hingga kini masih banyak kalangan wisatawan, utamanya wisatawan domestik  mengeluhkan mahalnya beragam jenis makanan dan minuman ringan, terutama yang disajikan para pedagang di sekitar obyek wisata pemandian Cipanas.

     Mereka menilai penerapan tarif kuliner tersebut, diluar batas kewajaran bahkan cenderung mencekik leher, padahal tak seluruh pengunjung wisata berbekalkan dana yang sangat berlebihan, ungkap Slamet Santoso yang mengaku berasal dari Yogyakarta, Minggu.

     Pengunjung dari luar daerah lainnya pun berharap, agar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Garut, bersama institusi teknis terkait lainnya bisa menyelenggarakan pembinaan kepada para pedagang sekitar lokasi wisata unggulan tersebut.

     Supaya tak menimbulkan efek jera bagi kalangan wisatawan, sehingga kekecewaan pengunjung itu bisa mengurangi kunjungan wisatawan, katanya.

     Wisatawan pun berharap tak selalu terganggu dengan kehadiran para pedagang asongan, yang setengah bahkan cenderung memaksa menawarkan beragam jenis komoditi jualannya, mulai dari makanan ringan hingga berbagai produk cenderamata.

     Selain itu, masih terdapat praktek mencuci mobil yang sedang di parkir, tanpa terlebih dahulu minta persetujuan dari pemiliknya, kemudian langsung melakukan penagihan dengan harga relatif mahal, padahal kualitas produk cuciannya kurang malahan tak memuaskan. **** (John).

SITU CANGKUANG  GARUT  KIAN  DANGKAL  DAN  MENYUSUT
Garut News, (18/7).

      Luas perairan Situ Cangkuang di Kecamatan Leles Kabupaten Garut, kini semakin dangkal dan mengalami penyusutan, akibat sedimentasi yang terus-menerus berlangsung serta bertambah luasnya areal tanaman liar termasuk eceng gondok.

     Sehingga luas areal perairan yang semula mencapai ratusan hektare kini hanya menyisakan puluhan hektar, sehingga jangkauan pelayaran rakit pun menjadi relatif pendek atau hanya sebatas untuk menyeberangkan pengunjung.

     Pemantauan Garut News  menunjukan, Minggu banyaknya areal persawahan nyaris pada sepanjang bibir pantai Situ Cangkuang, juga memperparah kondisi obyek wisata potensial tersebut, padahal memiliki Kampung Pulo serta satu-satunya Candi Hindu di Provinsi Jawa Barat. *** (John).

OBYEK   WISATA   GARUT   DISERBU   PADA    LIBUR    TERAKHIR    SEKOLAH
Garut News, (11/7).

      Hampir seluruh obyek wisata di Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada hari terakhir liburan sekolah (Minggu), banyak diserbu wisatawan domestik dari luar kota termasuk antara lain asal Bandung, Bekasi dan Jakarta.

     Bahkan banyak diantara pengunjung pemandian alami Cipanas Garut, termasuk Usman kepada Garut News mengaku, sambil berwisata sekaligus syukuran bisa diterima pada salah satu SMA Negeri ternama di Kota Bandung.

     Ungkapan senada disampaikan Euis, yang juga mengaku sekaligus merayakan kebahagiannya bisa diterima di salah satu SMP Negeri di kawasan Bandung Utara, katanya.

     Serbuan wisatawan domestik, sejak Sabtu (10/7) juga banyak mendatangi Taman Satwa Cikembulan di Kecamatan Kadungora.

     Sehingga memacetkan arus lalu lintas Bandung – Garut, termasuk pada beberapa simpul kemacetan di depan pasar Kadungora dan Leles juga pada lintasan ruas jalan Leuweung Tiis.

      Kendaraan yang kerap melaju dengan padat merayap hingga Bundaran Tarogong, juga diperparah adanya kegiatan rehabilitasi ruas jalan di Kampung Tanjung. *** (John).

CAMAT  CISURUPAN  KELUHKAN  KONDISI  RUAS  JALAN  PAPANDAYAN 
Garut News, (5/7).

      Camat Cisurupan Imam Prayogi menyatakan keluhan beratnya, atas kondisi ruas jalan menuju obyek wisata kawah gunungapi Papandayan, yang sejak tiga tahun lalu tidak diperbaiki, dan kini kondisinya semakin parah.

      Padahal potensi unggulan wisata Kabupaten Garut itu, selain memiliki taman wisata juga cagar alam dengan beragam vegetasi khas pegunungan, termasuk kaldera hasil erupsi 2002 yang dinilai terluas di Asia Tenggara, katanya kepada Garut News, Senin.

       Dia mengharapkan, segera adanya kepedulian maupun perhatian serius dari institusi teknis terkait, agar segera merehabilitasi kondisi ruas jalan yang selama ini juga banyak dikeluhkan wisatawan, domestik maupun asal mancanegara. **** (John).
Picture
Panorama Leuweung Sancang (Foto : Informatika)
MENKO    BIDANG  PEREKONOMIAN  BIDIK    INDUSTRI   PARIWISATA  GARUT Garut News, (18/6).     

     Menko Bidang Perekonomian bidik industri pariwisata Garut, sebagai satu-satunya dari 524 kabupaten di Indonesia, yang terpilih bisa mendapatkan jasa layanan ”bis khusus pariwisata” dari Jakarta.
    

     Karena Garut memiliki keunggulan potensi wisata termasuk atraksi dan seni budaya, sehingga layak dijual kepada wisatawan mancanegara, ungkap Asisten Deputi Urusan Pemberdayaan UMKM dan Industri Pariwisata Menko Perekonomian, Hamdan kepada Garut News, Jumat.
    

     Dia mengemukakan, dijadwalkan 1 Agustus mendatang jasa layanan bis khusus pariwisata itu mulai diuji coba pengoperasiannya, dari Gambir, Kemayoran atau dari Hotel Borobudur Jakarta tujuan Garut Sauvenir Center (GSC) dilengkapi ruang VIP.
    

     Peresmiannya direncanakan dilaksanakan Menko Bidang Perekonomian, Ir M. Hatta Rajasa, bersamaan dengan penyelenggaraan
”Bulan Kunjungan  Wisata Garut”, diwarnai beragam kegiatan wisata.     

     Sedangkan moda angkutannya dari PO. Karunia Bhakti serta DAMRI, dirancang khusus sesuai standar yang disyaratkan, disusul hal teknis lainnya yang kini tengah dikemas Tim Teknis Pariwisata, katanya.
    

     Wakil Bupati Rd. Diky Candra mengingatkan, kebijakan pengembangan industri pariwisata tersebut, patut disikapi optimisme dan kebersamaan semua pihak, agar bisa sukses tanpa ekses, tegasnya.
    

     Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Garut, H. Budiman, SE, M.Si bersama Kadisbudpar setempat, Yati Rochyati, SH, M.Si, hadir pada rapat koordinasi pembahasan pembukaan layanan bus khusus pariwisata tersebut, pada salah-satu hotel di Cipanas.
    

     Dihadiri pula jajaran Ditlantas Polda Jabar, Institusi terkait Pemprov Jabar, Kadishub Garut Drs Mlenik Maumeriadi, stakehorder lainnya serta perwakilan dari Garut News.
**** (John).
Picture
Wakil Bupati Garut Rd. Diky Candra Nikmati Wisata Bagendit (Foto : Pendi Informatika)
WABUP  GARUT  BUKA  PEMBINAAN  KULINER  KHAS  JABAR
Garut News, (15/6).
    

     Wakil Bupati Garur Rd. Diky Candra, Selasa membuka penyelenggaraan pembinaan kuliner khas Jawa Barat pada salah-satu hotel berbintang di lokasi wisata Cipanas.

      Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari itu, diikuti 60 peserta asal Kabupaten Garut, yang diprakarsai Disbudpar Provinsi Jabar, Balai Pengembangan kemitraan, Pelatihan Tenaga Kepariwisataan dan Kebudayaan.     

     Wakil Bupati antara lain mengharapkan, pembinaan kuliner khas Jabar terutama produk makanan etnik asal Garut, bisa terus berlangsung diluar berbagai pelatihan formal, melainkan dapat mewujudkan jalinan komunikasi antar para pengelolanya.
    

     Menurut Wakil Bupati, beragam produk makanan etnik di daerahnya, termasuk makanan khas awug Panawuan dipastikan memiliki nilai ekonomi tinggi, jika pengemasan serta penyajiannya digarap secara profesional.
    

     Kepala Disbudpar Jabar, H. Herdiwan menyatakan, seluruh bahan baku kuliner khas Jawa Barat terdapat di Kabupaten Garut ini.
    

     Dengan beragam jenis dan racikan bumbu pada umumnya, namun diingatkan agar produknya selain harus enak juga harus bersih, sehat dan bergizi, dengan tetap menerapkan unsur-unsur keasliannya.
    

     Kemudian kemasan dan penyajiannya, harus dapat mengangkat citra dan gengsi produk kuliner tersebut, sehingga tak mustahil kedepan kue surabi pun bisa se populer dunkin donat, katanya.
**** (John).

ISTRI  WABUB  GARUT  KAGUMI  TAMAN  SATWA  CIKEMBULAN

Garut News, (6/6).

     Istri Wakil Bupati Garut, Ny. Rani Permata Diky Candra menyatakan, kekaguman serta ketertarikannya pada taman satwa Cikembulan di Kecamatan Kadungora, sekitar 15 km arah barat dari pusat Kota Garut.

     ”Sehingga saya bersama anak-anak mendatanginya pada hari Minggu ini,” katanya seraya mengemukakan kondisi udaranya yang sejuk serta suasana asri mewarnai satu-satunya taman satwa di Provinsi Jawa Barat tersebut.

     Menurut dia, koleksi satwa langka yang dilindungi Undang-Undang di Desa Cikembulan itu, dinilai telah mewakili seluruh spisies satwa yang terdapat di bumi Nusantara, bahkan terdapat beberapa jenis satwa unik lainnya seperti anjing pacu dari eskimo.

     Selain itu, juga terdapat sarana permainan anak-anak diantaranya berupa lintasan motor cross mini, serta wahana lainnya yang memungkinkan dijadikan sarana kegiatan ”out bond”, ungkapnya.

     Manager Taman Satwa tersebut, Rudy Arifin, SE menyatakan, nuansa desa mewarnai taman satwanya, yang sekaligus menjadi wahana budidaya beberapa jenis satwa langka seperti harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae), serta beberapa spisies burung (aves).

     Dia mengharapkan, bisa terpenuhinya harapan masyarakat untuk belibur bersama keluarga, sambil memandang alam pegunungan serta hamparan sawah, dengan udara sejuk serta panorama alam menawan, katanya. **** (John).
Picture
Panorama Taman Satwa Cikembulan (Foto : Nova Nugraha Putra)
WABUP  GARUT  GANDENG  INVESTOR                 BANGUN  WISATA  BAGENDIT
Garut News, (4/6).

     Wakil Bupati Garut Rd. Diky Candra menyatakan, Jumat, terus berupaya menggandeng kalangan investor untuk membangun industri pariwisata situ (danau) Bagendit, di Kecamatan Banyuresmi.

     Menyusul pada potensi wisata tersebut, hingga kini masih belum terdapat hotel maupun penginapan bahkan tak dimilikinya rumah makan yang refresentatif, meski di kawasan ini terdapat banyak dijajakan produk makanan etnik setempat.

     Namun untuk membangun seluruh kelengkapan sarana-prasarana pendukung obyek wisata itu, bukan hanya kewajiban Pemkab setempat, melainkan perlunya memberikan peluang kepada kalangan investor untuk menanamkan investasinya pada sektor pariwisata, katanya.

     Ditemui pada Jumat bersih di lokasi wisata ini, juga mengemukakan kebersihan merupakan salah satu unsur ”Sapta Pesona”, yang harus mewarnai kenyamanan dan keindahan obyek wisata alam Bagendit, ungkapnya yang juga sebelumnya menaiki speda onthel sejauh 12 km.

     Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Ichsan Banyuresmi, H. Cecep Tafifuddin(53) menyatakan, tahun ini pun akan segera dibangun gedung serba guna serta rumah makan pada obyek wisata Bagendit, selain itu dilaksanakannya penataan lokasi parkir kendaraan.

     Bahkan belum lama ini pihaknya, telah mempasilitasi adanya kereta api mini, dibangunnya kolam renang dan bisa diperolehnya sumber dana untuk pengerukan endapan lumpur, yang dipastikan bisa menelan dana lebih dari Rp7 miliar, ungkap Ketua Forum Peduli Bagendit itu.

     Kepala Unit Pengelola Teknis (UPTD) Situ Bagendit, Aan Heryana mengatakan, dari 124 hektare perairan danau tersebut, kini hanya menyisakan 85 hektare, kedalamannya pun dari semula delapan meter, kini menjadi tiga hingga lima meter.

      Karena ketebalan lumpurnya rata-rata mencapai lima meter, yang sejak 1982 lalu hingga sekarang belum pernah dilakukan pengerukan.

     Selain tersedia moda angkutan jenis rakit bambu, juga tersedia mainan air bagi anak-anak dan keluarga, sedangkan warga setempat banyak yang menjaring jenis ikan nila, yang setiap harinya bisa menghasilkan 4-5 kwintal untuk dijual ke pasar Rp10 ribu/kg. **** (John).

KABUPATEN   GARUT   MILIKI   
DELAPAN   SATUAN   KAWASAN   WISATA

Garut News, (2/6).    

      Kabupaten Garut, Jawa Barat, memiliki delapan Satuan Kawasan Wisata (SKW) yang didasarkan pada pertimbangan,
kemudahan pembangunan serta pengelolaannya, sehingga dilakukan pengelompokan obyek dan daya tarik wisata pada SKW. Satuan-satuan kawasan wisata tersebut merupakan kawasan yang memiliki pusat-pusat kegiatan wisatawan dan mempunyai keterkaitan sirkuit atau jalur wisata.    

     Selain itu, memanfaatkan seoptimal mungkin kedudukan Kabupaten Garut yang berada dekat dengan Kota Bandung sebagai ibukota propinsi, bagi kepentingan pengembangan kegiatan pariwisata di Kabupaten Garut.     

     Juga untuk melakukan urutan prioritas pengembangan satuan kawasan wisata, dengan memperhatikan dampaknya terhadap perkembangan obyek dan daya tarik wisata.
    

     Sedangkan yang mendasarinya,  melalui pendekatan pengelompokan berbagai obyek dan daya tarik wisata sesuai dengan lokasi serta homogenitasnya.
    

     Sehingga setiap SKW terdiri tiga elemen dasar, yakni Nucleus (inti), sebagai elemen utama yang menjadi inti dari jenis obyek dan daya tarik wisata yang menjadi tujuan wisatawan.
    

     Disusul Inviolate belt, merupakan jalur pelindung juga merupakan gerbang, yang berfungsi memberikan kesan menarik pada saat wisatawan masuk ke zona inti.
    

     Serta Zone of closure, merupakan wilayah luar yang masih ter pengaruh oleh aktifitas wisatawan, maka berdasarkan pendekatan tersebut, terdapat SKW Cikajang terdiri dari kawasan Kecamatan Cibiuk, Kecamatan Kadungora, Kecamatan Leles, dan Kecamatan Leuwigoong.


       SKW Cangkuang, terdiri dari kawasan Kecamatan Cibiuk, Kecamatan Kadungora, Kecamatan Leles, dan Kecamatan Leuwigoong, SKW Cipanas terdiri dari kawasan Kecamatan Banyuresmi, Kecamatan Garut Kota, Kecamatan Tarogong Kaler, dan Kecamatan Tarogong Kidul.

     SKW Kawah Darajat, terdiri dari kawasan Kecamatan Samarang dan Kecamatan Pasirwangi, SKW Makam Godog terdiri dari kawasan Kecamatan Balubur Limbangan, Kecamatan Cibatu, Kecamatan Karang Pawitan, Kecamatan Karangtengah, Kecamatan Kersamanah, Kecamatan Malangbong, Kecamatan Pangatikan, Kecamatan Selaawi, Kecamatan Sucinaraja, Kecamatan Sukawening, dan Kecamatan Wanaraja.

       SKW Ngamplang terdiri dari kawasan Kecamatan Cilawu, SKW Pameungpeuk terdiri dari kawasan Kecamatan Pameungpeuk, Kecamatan Cikelet, dan Kecamatan Cisompet.

      SKW Papandayan terdiri dari kawasan Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan Bayongbong, Kecamatan Cisurupan, Kecamatan Cigedug, Kecamatan Cikajang, Kecamatan Banjarwangi, Kecamatan Cihurip, Kecamatan Singajaya dan Kecamatan Peundeuy.

      SKW Rancabuaya terdiri dari kawasan Kecamatan Pamulihan, Kecamatan Pakenjeng, Kecamatan, Bungbulang, Kecamatan, Talegong, Kecamatan Cisewu, Kecamatan Caringin dan Kecamatan Mekarmukti.

     Serta SKW Kawah Darajat terdiri kawasan Kecamatan Samarang dan Kecamatan Pasirwangi, demikian sumber informasi, yang dihimpun dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten setempat. *** (John).

BERBAGAI   OBYEK   WISATA   DI   GARUT   DIPADATI   PENGUNJUNG
Garut News, (28/5).

     Berbagai obyek wisata di Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Jumat pagi pada liburan panjang ini, yang bertepatan dengan Hari Raya Waisak 2554, setiap lokasinya dipadati ratusan hingga ribuan pengunjung.

    Termasuk ratusan pengunjung asal beberapa provinsi di Kalimantan, berdatangan mengunjungi taman satwa Cikembulan, sekitar 15 km arah barat dari pusat Kota Garut, ungkap manajer taman satwa tersebut, Rudy Arifin.

    Taman Satwa satu-satunya di Provinsi Jawa Barat itu, selain menampilkan beragam jenis satwa langka yang dilindungi Undang-Undang, juga menyediakan sarana rekreatif keluarga bernuansakan pendidikan termasuk adanya sarana bermain dan asah terampil bagi kalangan anak-anak.

    Sedangkan kawasan dan lingkungan sekitarnya, sarat ditumbuhi beragam jenis vegetasi serta bunga yang masih dikelilingi areal persawahan penduduk sekitarnya, sehingga kerap dijadikan arena shoting maupun pengambilan gambar film dan sinetron sejumlah artis ibukota.

    Tak jauh dari taman satwa ini, terdapat situ atau danau Cangkuang, juga sumber mata air panas mineral yang alami di Cipanas, yang juga saat ini dipadati ribuan pengunjung dari berbagai kota besar.

    Mereka antara lain berdatangan dari Bandung, Jakarta, Bekasi, Tangerang, Cirebon serta dari Sumatera, sehingga sempat memadati arus lalu lintas Jakarta-Bandung-Garut, ungkap Kepala Bidang pemasaran pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut, Herman satoso saat dihubungi terpisah. ****(John).

WABUB : PROMOSIKAN GARUT MELALUI PENAYANGAN SINETRON "MAPJ"
Garut News, (25/5).

     Wakil Bupati Garut, Rd Diky Candra menyatakan, potensi wisata daerahnya dipromosikan melalui penayangan sinetron "Memed Anak Pasar Jangkrik" (MAPJ), yang lokasi pengambilan gambarnya berlangsung di taman satwa Cikembulan.  

    Sebagai satu-satunya taman satwa di Provinsi Jawa Barat, yang memiliki beragam jenis satwa langka dilindungi Undang-Undang, sarana hiburan dan pendidikan anak, serta wisata keluarga, katanya, Selasa.

    
    Sinetron MAPJ diperankan Ilham Aji Santoso(11), siswa kelas V Sekolah Dasar di Jakarta, yang antara lain didukung pemain senior Adam Jordan, Oni SOS serta Dery, juga terdapat kalangan reporter yang memerankan pawang satwa harimau, Irwan Rudiawan.


    
    Kepala Bagian Informatika Setda setempat, Dik Dik Hendrajaya mengemukakan, sinetron MAPJ itu akan segera ditayangkan pada salah satu stasiun televisi swasta, katanya.
**** (John).-
Picture
Syuting Sinetron MAPJ di Taman Satwa Cikembulan (Foto : Pendi Informatika)
DISBUDPAR   GARUT   JARING   DUTA   WISATA         BERWAWASAN   GLOBAL
Garut News, (23/5).

     Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Garut, mulai Minggu menjaring calon duta wisata berwawasan global, kreatif dan inovatif melalui selektivitas pemilihan Mojang dan Jajaka (Moka).

    Kepala Seksi Atraksi dan Wisata Disbudpar setempat, Dra Hj. Eulis Srirostini mengatakan, hingga Juni mendatang sebanyak 90 pendaftarnya secara berjenjang diseleksi pengetahuan wawasan budaya serta pariwisatanya, juga harus mahir berbahasa Inggris.

    Selain itu, dituntut memiliki keterampilan beratraksi diantaranya menyanyi, menari serta membacakan puisi, sehingga tak hanya memiliki penampilan cantik maupun ganteng, melainkan juga memiliki visioner yang jelas dalam menyikapi setiap dinamika perubahan jaman, katanya.

    Karena yang berhasil unggul di tingkat kabupaten, akan di kompetisikan di tingkat provinsi dan nasional, agar bisa menjadi duta wisata nusantara atau nasional yang berkualitas, ungkap Eulis.

    Mereka terdiri mojang dan jajaka remaja, serta mojang dan jajaka dewasa yang berhasil terpilih akan mendapatkan berbagai jenis pelatihan, untuk menunjang peningkatan kualitas keterampilan, wawasan serta kreativitasnya.

    Sedangkan upaya yang dilaksanakannya itu, sebagai salah wujud pelaksanaan anjuran Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Dede Yusuf, ujar Srirostini. ****(JOHN).

KAWAH   GUNUNGAPI   PAPANDAYAN   
GARUT   BANYAK  DIDATANGI  WISMAN
 
Garut News, (15/5).

      Kawah dan kaldera gunungapi Papandayan di Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut, Jawa Barat, selama ini banyak didatangi wisatawan mancanegara (Wisman) terutama asal Eropa dan Amerika Serikat.

    Selama 2009 lalu, sekurangnya 1.110 Wisman telah mendatangi potensi wisata unggulan tersebut, yang optimis pada 2010 ini akan melebihi kunjungan tahun lalu, karena memiliki keanekaragaman kawah serta hamparan Kaldera terluas Se Asia Tenggara, ungkap Kabag Informatika Setda Garut, Dik Dik Hendrajaya, Sabtu.  

    Selain terdapat Kawah Mas, Kawah Nangklak dan Kawah Manuk, juga di kawasan gunungapi itu terdapat Tegal Alun-Alun dan Tegal Brungbung, yang pada jaman Pemerintahan Kolonial Belanda sering didarati jenis pesawat Cessna, katanya.

    Sedangkan letaknya tujuh derajat 19 menit Lintang Selatan (LS) dan 107 derajat 44 menit Bujur Timur (BT), berketinggian 2.665 mdpl yang berjarak tempuh 1.950 meter dari pusat ibukota Kecamatan Cisurupan, selama 2009 lalu juga dikunjungi lebih dari 25.000 wisatawan nusantara dan lokal Garut.  

    Sejarah letusannya berlangsung sejak 1772 hingga 1927 kemudian meletus terakhir pada 2002, dengan karakter letusan berupa "eksplosif preatomagmatik", yang dimanesfestasikan oleh sejumlah endapan aliran dan jatuhan piroklastik.

    Objek daya tarik Papandayan terdapat di Desa Sirna Jaya dan Desa Keramat Wangi Cisurupan dengan pengelolanya BKSDA Jabar II, sedangkan status kepemilikan tanahnya dikuasai oleh Departemen Kehutanan.

    Memiliki luas kawasan keseluruhan 7.132 hektare, terdiri dari Cagar Alam seluas 6.807 hektare dan Taman Wisata Alam 225 hektare, terdapat banyak kawah aktif diantaranya bermunculan empat kawah baru produk letusan tahun 2002, yakni Kawah Baru, Kawah Nangklak dan dua Kawah 2002. ****(John).